Jumat, 24 Juli 2009

Berbagai Kejadian di Akhirat

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri
Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat

(di adaptaasi dai Adi Sutrisno,Wartawan Riau Mandiri)

Sempat dinyatakan meninggal dunia, Aslina alias Iin
(23) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan
koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati
suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah
dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut
amal dan perbuatan manusia selama di dunia.

Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai
honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat
serta sejumlah wartawan, Aslina, Rabu (3/9) kemarin,
di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV)
Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya
itu.
Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam
Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit
kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya
itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam
Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center
(MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan,
dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah
tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.
Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak
sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman
sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan
kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali.
Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Aslina sempat
melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara
perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag)
Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu
Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat
kosong atau berupa garis lurus.
Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian
beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa
dan mengecek kondisi Aslina. Waktu itu dia sempat
menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu
kondisi terakhir Aslina. Untungnya setelah dua jam
ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak
yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini
berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Aslina
dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam
kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya.

Bertemu Sang Ayah
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya
dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut
dari kaki kanan oleh malaikat. "Rasanya sangat sakit,
kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,"
tuturnya.
Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan
orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di
tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu
dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama
Hasan Basri. "Wahai ayahku bisakah aku bertemu
denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah," ucapnya.
Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria
muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan
berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Aslina
tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian,
kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda
tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak menyangka
karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55
tahun.
Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud
kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata
memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh
Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di
dunia. Namun Aslina menjawab bahwa dirinya ke sini,
memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut
rukun Islam satu persatu.
Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi
membawa Aslina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita
memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami
dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah
tersebut. Tidak hanya itu, Aslina juga bertemu dengan
1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya
sama.
Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat
empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan
dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok
wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia
bertanya kepada sosok wanita tersebut. "Saya adalah
roh dan amal ibadah mu selama di dunia," kata wanita
tersebut.
Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red)
dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di
akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian
compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk.
Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul
besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Aslina
bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa
hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang.
Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang
disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan
dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang
tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan
menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut
sahadat.
Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan
kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang
tersebut suka menodong dan memeras orang lain.
Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan
lahar panas yang mendidih. Kembali Aslina bertanya.
Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri
orang lain.
Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau
sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka
membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama
di dunia.
Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan
berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat
pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya,
hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama
hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang
tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu
kepada orang lain. (bersambung)

Kisah Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (2-Habis)
Sosok Bayangan Putih Kejutkan Crew TV

Adi Sutrisno
Wartawan Riau Mandiri

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib
yang dialami Aslina alias Iin (23), membuat heboh
masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang
Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan
tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut
lanjutan kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan
Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan
kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa
melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking
gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua
malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan
tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian
sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara
tersebut. Tapi Aslina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba
waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah
dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih
sebanyak 99 butir.
Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk
berzikir selama dalam perjalanan. Dia berjalan lagi
sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10
jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke
tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi
cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat
cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan
membaca tulisan Arab, berbunyi 'Husnul Khotimah'.
Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka'bah. Ketika
melihat tulisan dan gambar Ka'bah seketika, dia dan
amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah.
Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian
disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita
itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad
Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara
azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun
bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu
untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat,
roh Aslina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40
hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi
di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi
Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu
bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi
makan fakir miskin.
Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali
diperlihatkan kejadian menakjubkan. Tiba-tiba cahaya
'Husnul Hotimah' yang ada di tangannya lepas, kemudian
mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan
sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari
balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah
ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu,
pandangan luas terbentang dan tajam. "Raut muka
seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan
kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut
adalah Nabi Muhammad," katanya.
Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada
malaikat dan amalnya. "Kenapa cahaya tersebut
menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat.
Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?" Dijawab bahwa Anda
adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari
Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena
selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat
tantangan.
Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya
berbalik arah untuk pulang. Rupanya ketika dalam
perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat
manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah
lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa
minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan
lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta
dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. "Jarak Aslina
dengan mereka hanya lima meter, namun tak bisa
memberikan pertolongan," ujarnya.
Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran
30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian
membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat
kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina
berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang
sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian
tersebut.
Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada
dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta
oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang
dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran
zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh
pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Aslina
mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
"Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku."

Kejadian Aneh
Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat
kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu,
Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio
Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak
mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun
anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap
dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya
bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan
orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini
diabadikan pengunjung dan krew SJTV.
Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda,
ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa
sosok tersebut merupakan jin.
Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang
Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan,
selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan
kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini
banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan
hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat
ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya,
"Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat
tahajud dan membaca Al Quran setiap hari," kata sang
paman menutup kisah tersebut. ***

Karpet Makam "Nabi Muhammad" Terjual Rp 82,5 Miliar

Sebuah karpet yang didesain untuk menghias makam Nabi Muhammad di Madinah terjual 5,4585 juta dollar AS atau seharga Rp 82,5 miliar dalam sebuah lelang di Qatar.

Tidak hanya nilai sejarah yang membuat karpet tersebut bernilai tinggi. Karpet yang sudah berusia 150 tahun itu juga dihiasi ratusan batu-batuan mahal seperti intan, safir, rubi, dan emerald.

Karpet itu dikenal dengan nama Karpet Mutiara dari Baroda (Pearl Carpet of Baroda) karena banyaknya mutiara yang dipakai untuk menghiasnya. Diperkirakan ada dua juta buah batu mutiara yang digunakan yang diambil dari perairan Teluk Persia.

Selama ini, karpet yang dibuat tahun 1860-an tersebut dikenal sebagai hadiah dari Maharaja Baroda dari India untuk dipasang di makam Nabi Muhammad. Namun, karpet tersebut tidak jadi dibawa ke Saudi Arabia karena sang raja keburu meninggal dan akhirnya disimpan keluarga raja.

Karpet tersebut sempat dipamerkan dalam Delhi Exhibition pada tahun 1902. Kemudian disimpan di Monaco. Pada tahun 1985, karpet itu juga sempat dipamerkan di New York.

Balai lelang Sotheby’s selaku penyelenggara lelang sebenarnya berharap karpet tersebut dapat terjual minimal 20 juta dollar AS. Namun, penawaran perdana 5,5 juta dollar AS tak menarik minat pelelang.

Lelang Kamis (19/3) kemarin akhirnya dibuka dengan 4,5 juta dollar AS diikuti tiga penawar. Penawaran tertinggi berhenti pada angka 5,4585 juta dollar AS termasuk komisis dan biaya lelang. Namun Shoteby belum bersedia mengumumkan siapa pemenang lelang tersebut.
Dengan banyaknya batu-batuan mahal yang menghiasnya, karpet

Mengapa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj?

Mengapa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj?

Sampai saat ini pemahaman tentang Isra' Mi'raj masih memiliki perbedaan pandangan secara mendasar. Satu pihak menganggap peristiwa isra' Mi'raj hanyalah sekedar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dengan segala keajaiban dan kemustahilan dalam dimensi manusia ( Baca: ISRA' MI'RAJ: Mu'jizat, Salah Tafsir, dan Makna Pentingnya dan Di manakah Tujuh Langit Itu?). Pandangan lain memahami peristiwa Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang dapat dijelaskan dalam ilmu yang dipahami manusia karena merupakan peristiwa di alam nyata (baca: Isra' Mi'raj, Einstein dan Kebenaran Firman Illahi). Penjelasan tentang peristiwa Isra' Mi'raj hanya ada 1 ayat dalam Al Qur'an yaitu di dalam QS. Al-Isra':1 : "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Dan didukung ayat penjelas tentang Isra' Mi'raj dalam QS. An-Najm:13-18: "Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." Ada beberapa hadits yang berkaitan dengan Isra' Mi'raj tetapi keshahihannya masih perlu diteliti lebih lanjut karena ada kisah Israiliat yang tercampur didalamnya. Bila bertanya kapan Isra' Mi'raj terjadi? Menurut Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz tentang kepastian terjadinya malam isra mi'raj ini tidak disebutkan dalam hadits-hadits shahih, tidak ada yang menyebutkan bahwa itu pada bulan Rajab dan tidak pula pada bulan lainnya. Semua yang memastikannya tidak benar berasal dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikian menurut para ahli ilmu hadits. Allah mempunyai hikmah tertentu dengan menjadikan manusia lupa akan kepastian tanggal kejadiannya. Kemudian ada pertanyaan mendasar yang perlu dipertanyakan: Mengapa Nabi Muhammad Isra' Mi'raj? Apakah untuk menerima perintah sholat 5 waktu? Bukankah di dalam Al Qur'an sudah dijelaskan dalam banyak ayat tentang perintah sholat 5 waktu dan tata caranya? Mengapa Nabi Muhammad harus terbang ke langit? Menjawab pertanyaan tersebut tidak bisa serta merta dipotong hanya dengan jawaban dogmatis. Justru dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dilakukan dekonstruksi pemahaman tentang Isra' Mi'raj dengan menyusun ulang rangkaian ayat Al Qur'an dan hadits shoheh. Perlu beberapa ahli dibidangnya meliputi berbagai ilmu mulai dari ulama Al Qur'an, ahli hadits, ahli astronomi dan ahli fisika. Berdasarkan dekonstruksi tersebut akan diperoleh benang merah bahwa Isra' Mi;raj adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad yang benar-benar nyata ada di dunia ini, bukan sekedar mimpi atau pengalaman spiritual belaka. Hasil penyusunan ulang tafsir tentang Isra' Mi'raj secara lebih luas akan lebih memberikan pencerahan bahwa Al Qu'an menjelaskan dalam banyak ayat tentang penciptaan alam semesta, alam semesta, planet-planet, dabbah (makhluk hidup) yang tersebar di bumi dan antariksa, peredaran benda-benda angkasa yang teratur adalah peristiwa yang ditunjukkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung dengan Isra' Mi'raj. Pemahaman ayat-ayat yang berkaitan dengan hal tersebut niscaya akan lebih mudah ketika Nabi Muhammad SAW ditunjukkan secara langsung dengan Isra' Mi'raj, perjalanan pulang pergi dari planet bumi ke Sidratul Muntaha dengan kecepatan terbang malaikat yang 50 kali lebih cepat dari cahaya. Wallahu alam bishawab

Wahai Pencinta Keluarga Nabi Muhammad SAW

Wahai Pencinta Keluarga Nabi Muhammad SAW


Wahai pencinta keluarga Nabi Muhammad SAW bersatulah dan jangan bercerai berai, jangan pula mudah di adu domba oleh orang-orang yang ingin memisahkan kalian kepada keluarga Nabi Muhammad SAW, para habaib itulah satu darah yang wajib kita mencintai mereka semua karena ditubuh mereka ada darah Nabi Muhammad SAW.
Ilmu yang diajarkan mereka semua sama walaupun cara mereka berbeda-beda, kita sebagai pencinta keluarga Nabi Muhammad SAW tidak boleh menyalahkan perbedaan mereka karena kecintaan itu tidak melihat perbedaan, kecintaan yang tulus di dalam hati ialah ia akan selalu menjunjung tinggi keluarga Nabi Muhammad SAW dan selalu membantu segala kesusahan mereka dari setiap kesulitan dan ancaman orang-orang yang di dalam hatinya memiliki ketidak senangan terhadap cucu Nabi Muhammad SAW, bersatulah dengan menjunjung tinggi majelis-majelis mereka, cintai mereka seperti kamu mencintai dirimu sendiri karena Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat As-Syuro “katakanlah yaa Muhammad Engkau tidak meminta upah apapun dari dakwahmu, suruhlah umatmu mencintai keluargamu”
Dan di dalam surat Al-Kautsar Allah SWT berfirman : “Terputuslah mereka dari Rahmat Allah SWT bagi orang-orang yang yang membenci keluarga Nabi Muhammad SAW”.

Wahai pencinta keluarga Nabi Muhammad SAW orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani tidak akan pernah ridho dengan adanya akan habaib dan begitu juga golongan-golongan islam yang sekongkol dengan orang-orang yahudi, mereka bagaimana pun caranya berusaha untuk menghancurkan para habaib dan pengikut-pengikutnya dengan menyebarkan bermacam-macam fitnah dan mengadu domba, berhati-hatilah dan selalu memohon kepada Allah SWT agar selalu dikuatkan iman dan islam karena tidak ada tempat yang lebih indah nanti kecuali bersama kakek mereka yaitu Nabi Muhammad SAW sebagai kakek para habaib dan Nabi yang terakhir untuk umat manusia.

Asal usul lukisan Nabi Muhammad saw

Asal usul lukisan Nabi Muhammad saw

Asal usul lukisan Nabi Muhammad saw

Bertahun-tahun diterbitkan gambar yang disebut sebagai gambar masa mudanya Nabi Muhammad saw di Iran. Masyarakat Iran di samping menunjukkan rasa suka terhadap gambar itu, mereka juga mempertanyakan keabsahannya. Sebagian menyebutkan bahwa gambar itu dilukis oleh pendeta Buhaira yang sempat mengiringi Nabi Muhammad saw bersama pamannya ke Syam. Pada kenyataannya, banyak yang meragukan jawaban ini.

Tulisan berikut ini adalah usaha untuk mencari sumber asli gambar masa muda Nabi Muhammad saw. Para penulis berusaha mengargumentasikan dari mana asal gambar itu. Namun, kelihatannya, masalah ini senantiasa terbuka untuk dijadikan kajian.

Tulisan ini adalah hasil terjemahan yang dilakukan oleh Rasul Ja’fariyah dari makalah yang judul aslinya The Story of Picture Shiite Depictions of Muhammad, Pierree Centlivre & Micheline Centlivres-Demont dalam majalah ISIM Review 17, Spring 2006, hal 18-19.

Syiah Iran punya pengalaman yang cukup panjang dalam menggambarkan keluarga Nabi Muhammad saw dan Nabi sendiri. Pada akhir-akhir dekade 90 –an poster yang menggambarkan wajah Nabi Muhammad saw di cetak di Iran dan menjadi salah satu poster terlaris. Dalam poster itu menggambarkan wajah masa muda dari Nabi Muhammad saw.

Saat ini, poster ini dicetak dengan mempergunakan teknologi modern dengan alat dan teknik yang beragam. Sekalipun demikian, struktur gambar masih mempertahankan gaya tradisionalnya. Warna yang dipakai masih mempertahankan kesederhanaan. Namun, tetap saja memiliki kelebihan yang membedakannya secara mudah dari gambar yang lain seperti pedang Ali as yang memiliki dua mata.

Penggambaran yang akan kami bawakan berbeda dengan penggambaran sebelumnya. Gambar seorang pemuda tampan, mata sendu dan wajah yang menenangkan hati mengingatkan orang akan gambar-gambar di zaman Renaisan. Terutama gambar-gambar tentang pemuda yang dilukis oleh Caravagio seperti lukisan Boy Carrying a Fruit Basket yang berada di galeri Borghese, Roma dan lukisan Saint John The Baptist di museum Capitole. Kelembutan bak beludru, mulut yang setengah terbuka dan tatapan sendu.

Sekalipun ada beberapa naskah dari gambar ini, namun semuanya menunjukkan kesan muda dan di bawahnya tertulis “Muhammad Rasulullah”, bahkan sebagian memberikan informasi lebih detil tentang periode kehidupan Nabi ketika lukisan ini dilukis serta sumber lukisan sekaligus.

Penemuan menarik

Pada tahun 2004, ketika menyaksikan pameran foto dua orang seni rupa Lehnert dan Landrock, secara tidak disengaja akhirnya tersingkap juga sumber poster Iran itu. Itu dapat dilihat di foto Lehnert sepanjang tahun 1904-1906 yang diambilnya di Tunisia. Foto ini kemudian pada dekade 20 –an dicetak dalam kartu ucapan selamat.

Radolf Franz Lehnert (1878-1948) adalah warga negara Chekoslowakia sekarang. Pada tahun 1904 bersama Ernst Heinrich Landorck (1878-1966) berkebangsaan Jerman, bersama-sama menuju Tunisia. Lehnert sebagai fotografer dan Landrock sebagai penerbit dan direktur. Tahun sebelumnya, Lehnert pernah tinggal sebentar di Tunisia. Saat itulah ia jatuh cinta dengan alam di sana dan penduduknya. Keduanya membangun perusahaan L & L yang beroperasi di bidang penerbitan foto-foto dari pemandangan indah Tunisia dan Mesir. Hasilnya adalah ribuan foto dan kartu dengan gambar daerah ini yang dicetak.

Lehnert pernah mengenyam pendidikan di Yayasan Seni Grafis di Vienna. Ia punya hubungan dengan anggota Pictorialist yang menganggap foto sebagai karya seni. Foto-foto Lehnert tidak saja berbicara mengenai gurun pasir, bukit-bukit pasir, pasar dan kawasan penduduk Tunisia, tapi juga foto-foto dari remaja putra dan putri yang umurnya antara anak dan remaja dan masih memiliki wajah antara laki dan wanita. Foto-foto ini biasanya diambil sesuai dengan pesanan pembeli Eropanya. Foto tentang dunia Timur yang memberikan nuansa lain.

Lehnert sangat memanfaatkan kesempatan ini, namun ia juga mengolah kejeniusannya dalam menyiapkan karyanya. Foto-fotonya dicetak dalam bentuk perak, dalam bentuk gambar timbul dan dibuat dalam empat warna. Kebanyakan dari kartu ucapan selamatnya ini dicetak di Jerman sejak tahun 1920 dan disebarkan di Mesir.

pic1.jpg

Cetakan-cetakan dan teks yang sesuai

Tidak diragukan bahwa kartu yang ditunjukkan dalam bentuk 1, berdasarkan penomoran L & L, nomornya adalah 106 dikenal dengan poster Iran. Yang lebih menarik nama kartu nomor 106 adalah Muhammad. Ini dengan sendirinya dapat menunjukkan mengapa pelukis Iran menjadikannya sebagai model untuk lukisan Nabi Muhammad saw. Tidak ragu lagi, semua naskah yang ada dari foto ini menjadikan foto nomor 106 sebagai contoh dengan perbedaan bahwa naskah pertama lebih sesuai dengan foto yang asli. Dengan demikian, Lehnert tanpa disengaja ditempatkan dalam hati sebuah legenda.

Pertanyaan mengenai hubungan antara wajah Nabi Muhammad saw dan wajah remaja Tunisia belum mendapatkan jawabannya. Lukisan seorang remaja tertawa dengan mulut setengah terbuka, memakai sorban dan bunga melati di telinga. Wajah yang sama dalam kartu yang lain dengan judul Ahmad, seorang remaja Arab dan lain-lainnya.

Kami belum mampu menyingkap perjalanan foto yang dicetak di dekade 20 –an yang sampai di tangan penerbit Teheran dan Qom di dekade 90 –an. Namun, masih ada pertanyaan apa yang menyebabkan penerbit Iran menemukan adanya kesamaan antara wajah Nabi Muhammad semasa remajanya dengan seorang remaja Tunisia?

Sebelum perang dunia pertama, gambar Muhammad di majalah National Geographic pada bulan Januari tahun 1914 dalam sebuah artikel dengan judul “Inja va Anja Dar Shumal Afriqa” (Di sana dan di sini di Utara Afrika), di bawahnya tertulis “Arabi ba Yek Gol” (Seorang Arab dengan sebuah bunga). Pada dekade dua puluhan, kartu seri Tunisia L & L sangat disukai oleh tentara Prancis di Utara Afrika. Pada dekade 80 dan 90 –an banyak buku yang dicetak yang memuat foto-foto ini, namun judulnya bukan Muhammad.

Naskah Iran yang sekarang sudah ada perubahan. Wajah yang menipu itu masih terjaga, namun keindahan wajahnya agak berkurang. Pundak sebelah kirinya agak lebih tertutup dengan kain, mulut dan matanya sudah mengalami perbaikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa seniman Iran berusaha untuk mengurangi sisi keindahan foto Lehnert, sehingga foto itu tidak lagi terlalu menarik dan diberikan tambahan agar terlihat sebagai orang suci.

pic2.jpg

Akar Kristen?

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, sebagian tulisan menganggap bahwa hasil karya ini punya hubungan dengan Kristen dan bukan Islam. Masalah ini memberi justifikasi tidak berdosanya seorang muslim melihat wajah Nabi atau melukiskannya. Lebih dari pada itu, orang-orang Kristen menganggap Nabi Muhammad saw sejak mudanya sebagai pribadi yang suci. Kisah pendeta Kristen Katolik atau Ortodoks bernama Buhaira menyimpulkan itu. Berdasarkan kisah itu, pada abad 9 atau 10 Buhaira berusaha mencari Nabi Muhammad saw berdasarkan tanda-tanda yang dimiliki Nabi di antara pundaknya. Nabi akan datang semestinya berkata: “Ketika saya menengok ke langit dan bintang-bintang, saya merasa di atas bintang-bintang”. Ini juga sebuah alasan disebagian gambar Nabi Muhammad saw ada latar belakang bintang-bintang.

Sekalipun sampai saat ini tidak ada penggambaran tentang wajah Nabi Muhammad saw di masa mudanya, namun penggambaran itu ada dalam bentuk dewasanya. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki kulit putih, mata hitam, alis yang tebal,gGigi teratur dan rambut bergelombang. Bentuk yang digambarkan itu dapat ditemukan dalam poster Iran. Pada hakikatnya ini adalah sebuah gambar dari sebuah gambar lain. Dengan kata lain, pelukis Iran mengambil model Nabi Muhammad saw yang mencerminkan keindahan, keremajaan dan keserasian.[infosyiah]

Wajah Nabi Muhammad

Wajah Nabi Muhammad saw. dilukiskan dengan kata-kata sebagai wajah yang berkulit putih, bermata hitam, beralis tebal, gigi putih teratur dan rambut bergelombang. Tapi jika tidak pernah sekalipun melihat wajah Nabi lalu bagaimana seseorang begitu sangat yakin telah bertemu dan melihat wajah Nabi dalam mimpi, atau sebagian yang lain lalu melukiskan wajahnya?

oleh Rusdi Mathari
SUATU hari, kira-kira empat sampai lima tahun silam, saya berkunjung ke rumah seorang aktivis partai politik untuk keperluan sebuah wawancara. Di rumahnya di Depok, pinggir selatan Jakarta, saya diajak masuk ke ruang kerjanya. Banyak buku, literatur, dan jurnal. Orangnya juga berapi-api menjelaskan pendirian partai politiknya yang kala itu bermaksud mencalonkan SBY-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI dan fasih menjelaskan ajaran dan dalil agama. Di akhir wawancara, ketika saya hendak keluar dari ruang kerjanya, di samping pintu masuk, saya bertatap dengan sebuah foto atau tepatnya lukisan wajah seseorang.

Kepala orang itu tertutup sebagian oleh serban, warnanya polos dan tak bermotif. Wajahnya terlihat bagai pemuda yang matang dan ganteng mirip wajah-wajah orang Arab berkulit putih bersih. Hidungnya mancung, sorot matanya tajam sementara bibir tipisnya tampak tersenyum dengan kumis dan jenggotnya terlihat tipis dan terawat.

Secara umum, gambarannya hampir mirip dengan gambar-gambar wajah Yesus yang pernah beberapa kali saya lihat di rumah-rumah beberapa teman saya yang beragama Nasrani. Tapi aktivis partai politik itu beragama Islam. “Siapa orang ini,” tanya saya kemudian.

Semula saya menduga orang itu akan menjawab Syekh Abdul Qadir al Jailani seorang sufi besar atau Ali bin Abi Thalib ra., sepupu Nabi saw. Dugaan saya terutama didasari oleh pengalaman bahwa gambar-gambar dari dua orang itu, pernah saya jumpai di beberapa rumah teman-teman saya yang beragama Islam. Dugaan saya salah. “Itu Nabi,” jawab dia serius meskipun tetap berusaha tersenyum.

“Oh, wajah Nabi?” saya bertanya kembali sambil berusaha membungkus mimik wajah saya yang sedikit terkejut. Aktivis tadi tak bersedia menjawab lebih jauh. Saya pulang.

Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa orang Islam mengharamkan wajah Nabi untuk digambar atau divisualkan. Setiap kali ada peristiwa yang berhubungan dengan penggambaran wajah Nabi, karena itu hampir bisa dipastikan mayoritas umat Islam juga akan selalu marah dan melakukan protes. Penggambaran wajah Nabi lantas akan dianggap sebagai penghinaan terhadap ajaran Islam, dianggap tidak menghormati ajaran Islam dan Nabi itu sendiri.

Itu sebabnya dalam setiap cerita bergambar seperti komik ataupun film, keseluruhan bentuk fisik Nabi selalu digantikan oleh cahaya. Kadang di tengah cahaya itu ditulis lafal Arab “Muhammad.” Sungguh saya sendiri tak paham dasar pengharaman tersebut, karena sejauh pengetahuan saya tidak ada dalil al Quran dan hadis yang secara benar melarang penggambaran bentuk fisik Nabi termasuk wajahnya.

Dulu ketika bersekolah di madrasah, ustaz atau kiai yang saya tanya akan hal itu hanya menjelaskan bahwa pengharaman atas penggambaran wajah Nabi dimaksudkan agar Nabi tidak dikultuskan. Pengkultusan terhadap seseorang bahkan meskipun dia berpredikat sebagai nabi dan kekasih Allah akan menyebabkan orang tergelincir pada jurang syirik, sebuah perbuatan yang justru ditentang keras oleh Nabi.

Menurut para kiai itu, Nabi sejak awal memang tidak mau dikultuskan karena hanya menginginkan manusia mengultuskan Allah. Jawaban yang sederhana dan cukup masuk akal, meskipun tentu saja membuat saya terus penasaran.

//yesaya.indocell.net/id532.htm
Kejadian sampul majalah Tempo edisi 50/XXXVI/04 – 10 Februari 2008 yang menukil lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Supper atau “makan malam terakhir” dan mengganti wajah Yesus dengan Soeharto dan murid-murid Yesus dengan anak-anak Soeharto— yang lantas menuai protes dari beberapa orang yang mengatasnamakan umat Katolik, mengingatkan saya pada larangan untuk menggambar wajah Nabi.

Saya lalu ingat akan lukisan wajah yang disebut-sebut sebagai wajah Nabi di rumah aktivis partai politik, di Depok itu dan ingat akan penjelasan para kiai.

Seorang teman bercerita, suatu malam dia bermimpi bertemu dengan Nabi. Benar tidaknya wajah di mimpi itu lantas disampaikan kepada seorang kiai yang lantas menjawab, bahwa jika benar bermimpi bertemu dengan Nabi, maka orang dan tentu saja wajah yang hadir dalam mimpi itu adalah benar Nabi karena iblis tidak bisa meniru wajah Nabi. “Jaminannya adalah surga,” kata kiai itu.

Saya tersenyum mendengar penjelasan kiai itu bukan karena soal jaminan surga itu. Saya hanya berpikir, iblis mungkin saja memang tak bisa menyamar dan mengganti wujud menjadi Nabi tapi bagaimana mungkin seseorang bisa yakin bahwa dia bermimpi telah bertemu dengan Nabi sementara dia sendiri seumur hidupnya belum pernah melihat wajah Nabi?

Tidakkah dalam kasus mimpi semacam itu, bisa saja iblis atau khayalan lain yang datang dan kemudian mengaku-ngaku sebagai Nabi, karena si pemimpi itu sendiri tak tahu atau tidak pernah melihat wajah nabinya? Dan tidakkah wajah Nabi selama ini, hanya bisa dilukiskan lewat kata-kata dan tidak dalam bentuk fisiknya?

Namun saya juga paham di antara ketaatan untuk tidak memvisualkan wajah Nabi, sebagian untuk tidak menyebut seluruh umat Islam juga selalu merindukan dan karena itu ingin melihat wajah nabinya. Mungkin karena itu, di Iran banyak orang yang menyimpan poster atau lukisan wajah seseorang yang diakui sebagai wajah Nabi ketika masih remaja belia. Sebagian menyebutkan bahwa gambar itu dilukis oleh pendeta Bahira yang sempat mengiringi Nabi bersama pamannya ke Siria (dulu berjuluk negeri Syam).

Mengutip artikel dari majalah ISIM Review 17, Spring 2006, berjudul “The Story of Picture Shiite Depictions of Muhammad, Pierree Centlivre & Micheline Centlivres-Demont” situs madinah-al-hikmah.net menyebutkan, kaum Syiah di Iran memang mempunyai pengalaman yang cukup panjang dalam menggambarkan keluarga Nabi saw dan Nabi sendiri. Pada akhir-akhir dekade 90–an poster yang menggambarkan wajah Nabi di cetak di Iran dan menjadi salah satu poster terlaris. Dalam poster itu menggambarkan wajah masa muda dari Nabi.

Bagi mereka yang selalu memandang curiga terhadap orang dan ajaran Islam, pengharaman untuk menggambarkan wajah Nabi niscaya juga menjadi peluang untuk mengolok-olok. Kasus karikatur Nabi yang dimuat oleh harian Jylland-Posten Denmark pada kuartal terakhir 2005 adalah salah satu contohnya. Banyak orang Islam protes, sembari diam-diam tetap merindukan untuk melihat wajah Nabi.

Sebuah wajah yang diceritakan oleh banyak hadis berkulit putih, bermata hitam, beralis tebal, gigi putih teratur dan rambut bergelombang. Wajah yang mencerminkan keindahan, keremajaan dan keserasian yang bahkan konon mengalahkan ketampanan Nabi Yusuf a.s., seorang nabi yang telah membuat banyak perempuan tergila-gila hanya dengan melihat wajahnya.

Tiba-tiba Voja Alfatih, anak saya yang berumur enam setengah tahun menghampiri saya. Dia membawa komik yang menceritakan kisah hidup Nabi. Tergambar di komik, wajah Nabi yang “diwakili” lafal Arab “Muhammad” itu.

Dia pun bertanya kepada saya kenapa wajah Nabi tak seperti wajah kita? Saya jawab, “Bukan berbeda tapi kita diminta untuk tidak menggambarnya.” Wajah Voja tampak semakin bingung.

Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW

Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW

Percaya gak, klo ternyata jasad nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris di curi oleh orang kafir laknatullah. Sebelum akhirnya Allah menyelamatkannya dari rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta. Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat islam ini terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz dalam kitab Fusul min Tarikhi AL-Madinah Al Munawaroh.

Sebagaimana tlah kita ketahui bahwa hampir dapat dipastikan bahwa sebagian besar orang yang berziarah ke masjid Nabawi pasti tak pernah lupa untuk menghampiri makam Rasulullah yang diapit oleh makam Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Mereka berbondong-bondong menuju makam sang nabi Fenomenal itu. Untuk sekedar melihat atau berdoa.

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kondisi umat islam pada masa dinasti Abbasiyah di Baghdad dimana kondisi umat Islam yang semakin melemah dan berdiri beberapa kerajaan Islam di beberapa daerah. Tentunya hal ini tak di sia-siakan begitu saja oleh orang-orang nasrani yang merasa kesempatan emas mencoreng wajah umat Islam dan membuat umat Islam jatuh ada di depan mata. Karena ternyata diketahui diam-diam mereka telah menyusun rencana untuk mencuri jasad Nabi Muhammad. Setelah terjadi kesepakatan oleh para penguasa Eropa, mereka pun mengutus dua orang nasrani untuk menjalankan misi keji itu. Misi itu mereka laksanakan bertepatan dengan musim haji. Dimana pada musim itu banyak jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji. Kedua orang nasrani ini menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia yang memakai pakaian khas Maroko. Kedua spionase itu ditugaskan melakukan pengintaian awal kemungkinan untuk mencari kesempatan mencuri jasad Nabi SAW.

Setelah melakukan kajian lapangan, keduanya memberanikan diri untuk menyewa sebuah penginapan yang lokasinya dekat dengan makam Rasulullah. Mereka membuat lubang dari dalam kamarnya menuju makam Rasulullah.

Belum sampai pada akhir penggalian, rencara tersebut telah digagalkan oleh Allah melalui seorang hamba yang akhirnya mengetahui rencana busuk itu

Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki, adalah seorang hamba sekaligus penguasa Islam kala itu yang mendapatkan petunjuk melalui mimpi akan ancaman terhadap makam Rasulullah.

Sultan mengaku bermimpi bertemu dengan Rasulullah sambil menunjuk dua orang lelaki berambut pirang dan berujar: “ Wahai Mahmud, selamatkan jasadku dari maksud jahat kedua orang ini.” Sultan terbangun dalam keadaan gelisah lalu beliau melaksanakan sholat malam dan kembali tidur. Namun, Sultan Mahmud kembali bermimpi berjumpa Rasulullah hingga tiga kali dalam semalam.

Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari damaskus ke madinah yang memakan waktu 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju Masjid Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi SAW.

Lalu menteri Jamaluddin menanyakan sesuatu, “Apakah Baginda Sultan mengenal wajah kedua lelaki itu? “Iya”, jawab Sultan Mahmud.

Maka tidak lama kemudian Menteri Jamaludin mengumpulkan seluruh penduduk Madinah dan membagikan hadiah berupa bahan makanan sambil mencermati wajah orang yang ada dalam mimpinya. Namun sultan tidak mendapati orang yang ada di dalam mimpi itu diantara penduduk Madinah yang datang mengambil jatah makanan. Lalu menteri Jamaluddin menanyakan kepada penduduk yang masih ada di sekitar Masjid Nabawi. “Apakah diantara kalian masih ada yang belum mendapat hadiah dari Sultan?”

Tidak ada, seluruh penduduk Madinah telah mendapat hadiah dari Sultan, kecuali dua orang dari Maroko tersebut yang belum mengambil jatah sedikitpun. Keduanya orang saleh yang selalu berjamaah di Masjid Nabawi.” Ujar seorang penduduk.

Kemudian Sultan memerintahkan agar kedua orang itu dipanggil. Dan alangkah terkejutnya sultan, melihat bahwa kedua orang itu adalah yang ia lihat dalam mimpinya. Setelah ditanya, mereka mengaku sebagai jamaah dari Andalusia Spanyol. Meski sultan sudah mendesak bertanya tentang kegiatan mereka di Madinah. Mereka tetap tidak mau mengaku. Sehingga sultan meninggalkan kedua lelaki itu dalam keadaan penjagaan yang ketat.

Kemudian sultan bersama menteri dan pengawalnya pergi menuju ke penginapan kedua orang tersebut. Sesampainya di rumah itu yang di temuinya adalah tumpukan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut. Masya Allah, Subhanallah, ditemukan sebuah papan yang di dalamnya menganga sebuah lorong panjang, dan setelah diikuti ternyata lorong itu menuju ke makam Nabi Muhammad.

Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut pirang tersebut dan memukulnya dengan keras. Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di Eropa untuk mencuri jasad Nabi SAW. Pada pagi harinya, keduanya dijatuhi hukum penggal di dekat pintu timur makam Nabi SAW. Kemudian sultan Mahmud memerintahkan penggalian parit di sekitar makam Rasulullah dan mengisinya dengan timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.

unknown since 1614
SUMBER http://indonesiabreakingnewsonline.blogspot.com/2008/07/pencurian-jasad-nabi-muhammad-saw.html

Cara Modern Me"manage" Gerai Handphone

CARA MODERN ME”MANAGE” GERAI HANDPHONE

Background
Dalam lima tahun terakhir ini diberbagai pelosok kota dan pedesaan banyak bermunculan gerai handphone yang di Indonesia terkenal dengan istilah “konter HP”. Hal ini merupakan indikasi positif bagi perekonomian secara umum karena secara langsung konter-konter ini akan menyerap tenaga kerja dan memberi penghidupan bagi banyak orang. Sebutan “konter HP” ini sebenarnya bisa di bagi kedalam tiga kelompok kategori bisnis, yaitu bisnis perdagangan handphone, bisnis perdagangan pulsa, bisnis accessories handphone. Biasanya konter-konter pada umumnya menjalankan gabungan kelompok bisnis ini secara simultan. Contohnya ada konter yang menjual handphone sekaligus menjual accessories handphone dan pulsa. Tetapi ada juga konter yang fokus pada kategori bisnis tertentu saja, misalnya bisnis handphone saja. Biasanya konter yang fokus pada salah satu kategori bisnis ini merupakan pemain besar yang memusatkan capability dan resource yang dimiliki untuk fokus di satu bidang bisnis saja.
Terlihat fenomena bahwa banyak sekali “turnover” di bisnis ini. Banyak sekali kita lihat konter yang baru buka tetapi kemudian beberapa bulan atau tahun kemudian tutup atau gulung tikar. Dari pengalaman saya membesarkan Papyrus Mobilephone Group selama lima tahun, terdapat beberapa penyebab kegagalan tersebut, diantaranya adalah:
1. Kesalahan manajemen
2. Keterbatasan modal
3. Komitmen jangka pendek
Kesalahan manajemen merupakan penyebab kegagalan yang paling sering ditemui. Maksud dari kegagalan manajemen adalah sebuah kesalahan dalam mengelola usaha, yang dalam hal ini adalah konter. Contohnya, banyak sekali ditemui konter yang tutup karena pengelolaan keuangannya yang tidak baik. Yang sering terjadi adalah tidak dilakukannya pemisahaan antara modal kerja dan uang untuk kebutuhan konsumsi. Sehingga lama-lama modal kerjanya ikut terpakai dan habis untuk belanja konsumsi. Sedangkan keterbatasan modal menjadi penyebab kegagalan nomor dua, karena kebanyakan konter adalah usaha perseorangan sehingga akses modalnya dari pihak ketiga sangat kurang. Penyebab yang ketiga yaitu komitmen jangka pendek, maksudnya adalah konter hanya dijadikan pengisi waktu menganggur saja, dan tidak mempunyai bayangan dan impian kedepan mau kemana konter ini.
Manajemen Konter yang Baik
Sebenarnya tidak susah mengambil beberapa ilmu manajemen untuk di aplikasikan di bisnis ini. Untuk pemula, mulailah secara terencana menerapkan pembukuan yang baik dan tertiblah dalam menggunakan uang modal. Mulailah dengan mencatat berapa modal keseluruhan yang digunakan, catat semua transaksi harian, analisa transaksi harian ini sehingga terhitung berapa profit yang didapatkan dalam 1 hari penjualan. Jika perlu berikan tugas ini kepada karyawan supaya tiap hari semua transaksi barang keluar-masuk bisa tercatat dengan baik. Disini hal yang pokok adalah kita harus tahu berapa modal yang digunakan. Yang kedua adalah berapa profit per bulan yang dihasilkan dari bisnis ini. Jika kita sudah mengetahuinya, mulailah menghitung berapa kebutuhan kita dalam satu bulan. Berapa gaji karyawan, biaya operasional konter, dan biaya sewa (jika menyewa tempat konter). Dari sini kita akan tahu berapa net profit yang kita dapatkan dalam 1 bulan. Jika net profit ini lebih besar dari kebutuhan pribadi kita maka kemungkinan besar keuangan konter akan aman, tetapi jika defisit? Maka bersiaplah untuk menghadapi penyusutan modal kerja. Perlu diperhatikan juga bahwa bisnis ini juga ada fluktuasinya, jadi jangan pernah hanya melihat laporan keuangan dalam 1 bulan saja, jika perlu analisa dalam 1 tahun.
Jika konter sudah besar dan berkembang menjadi 2-3 cabang, biasanya masalah yang dihadapi adalah kontrol manajemen tiap-tiap konter. Untuk kasus ini kita bisa mengadopsi ilmu manajemen modern, seperti yang ada di bukunya V. Govindrajan dan R.N. Anthony yang berjudul “Management Control System”. Disini dijelaskan terdapat beberapa strategi penerapan struktur organisasi, diantaranya adalah “unit bisnis organization”. Dengan penerapan unit bisnis organization maka kita akan menerapkan tiap-tiap cabang tersebut sebagai sebuah responsibility center yang memiliki independensi dan target penjualan tertentu. Biasanya responsibility center tersebut bertipe profit center atau investment center, dimana tiap-tiap unit bisnis dipimpin oleh seorang manajer yang diberi tanggungjawab penuh untuk mengelola. Dengan struktur organisasi ini maka kita akan memberikan empowerment lebih kepada karyawan untuk memaksimalkan potensi yang dipunyai.
Contoh nyata adalah struktur organisasi unit bisnis yang diterapkan Papyrus Mobilephone Group. Mereka mempunyai kantor pusat yang isinya hanya 4 orang karyawan admin dan finance dan 1 orang analis bisnis. Masing-masing cabang merupakan satu unit bisnis yang independen (profit center), yang dipimpin oleh seorang manajer. Manajer bertanggungjawab penuh terhadap pengelolaan konter mulai dari SDM, administrasi keuangan, dan aset konter. Sebagai penyeimbang, maka masing-masing konter juga terdapat 1 orang staf admin yang ditempatkan di masing-masing unit bisnis dan berkoordinasi langsung dengan staf admin di kantor pusat. Tiap-tiap konter akan dievaluasi kinerjanya dari 3 aspek yaitu net income, customer komplain indeks, dan turnover karyawan. Khusus untuk net income, masing-masing konter mempunyai target net income minimal per bulan, jika mereka menghasilkan net income yang melebihi target maka sisanya dibagi 50%-50%, yaitu untuk manajemen pusat dan untuk bonus pejualan bagi tim di unit bisnis. Strategi ini cukup berhasil mengangkat kinerja karyawan tanpa harus dikontrol ketat, karena secara tidak langsung mereka juga merasa “memiliki” bisnis tersebut

Semasa Jatuh Cinta & Sedang Bercinta

Semasa Jatuh Cinta & Sedang Bercinta

Jatuh cinta, tiba-tiba sahaja membuatkan hidup berubah. Hidup tiba-tiba menjadi warna-warni. Cara berfikir, merasa dan melihat bertukar. Segala-galannya jadi indah. Nikmat dan menyeronokan.

Mengapa kita jatuh cinta?


Sebenarnya kesediaan untuk bercinta ada pada setiap orang. Keadaan ini berlaku apabila dalam diri kita berlaku dua dorongan:

* Kita mengalami perasaan inginkan cinta. Ertinya pada ketika itu kenikmatan hubungan yang bermakna tidak kita perolehi. Kita tidak bahagia dengan kehidupan pada waktu itu. Lalu jika ada insan yang menyintai kita, maka hasrat yang selama ini beku tiba-tiba sahja mengalir memenuhi keperluan-keperluan cinta kita.

* Untuk jatuh cinta kita haruslah bertemu dengan orang yang mampu memenuhi citarasa kita. Dalam hal ini sekiranya keperluan-keperluan asas kehidupan seperti kasih sayang, status, seks dan wang masih belum mencukupi, kita tidak cerewet untuk jatuh cinta. Tetapi bila semua itu sudah ada, kita akan memilih. Memilih mengikut keperluan-keperluan khusus yang kita kehendaki.

Dalam situasi kita memerlukan cinta, tiba-tiba bila muncul seseorang dalam hidup kita, emosi kita akan mengalami perubahan secara mendadak. Pelbagai perasaan dan nafsu yang kuat dan mendalam akan tertumpu pada orang itu. Hidup kita tiba-tiba menjadi seronok. Tembok emosi kita pecah. Cinta mencurah-curah. Keperluan yang selama ini kita idamkan tiba-tiba mendesak agar dipenuhi. Lalu kita percaya orang yang kita cintai itu dapat memenuhi segala keinginan dan keperluan kita. Pada saat ini, kita seperti terhumban ke jurang yang maha dalam. Kita tidak mampu menahannya. Kita tiba-tiba sahaja gagal menguasai diri. Segala-galanya tertumpu pada insan yang kita cintai itu.

Entah mengapa! Entah mengapa kita tidak ketahui. Insan itu semacam mengoda-goda kita. Kita mabuk. Perasaan kita tidak dapat dikawal lagi. Fikiran dan perasan sering bertempur. Sengit. Tapi fikiran sering kali tertewas oleh perasaan. Kita jadi keliru. Gagal membezakan antara godaan dan cinta. Pada kita kedua-duanya sama. Kedua-duanya serupa. Akal fikiran kita tidak mampu menilai dan membezakannya.

Dalam percintaan, kebimbangan utama yang sering dialami ialah takut kehilangan cinta, atau takut tidak mendapat cinta sepenuhnya. Akibatnya lahirlah rasa cemburu. Kita mula kurang yakin dengan diri sendiri. Kita berasa semua tidak selamat. Kita berasa amat terancam sekali.

Memang kita tahu, orang yang kita cintai boleh meninggalkan kita bila-bila masa. Dia boleh mendapatkan orang lain yang lebih hebat daripada kita juga bila-bila masa. Sesungguhnya tiada pengalaman lain yang paling menyayat, pilu dan menyakitkan selain daripada pengalaman ditinggalkan oleh orang yang kita cintai begitu saja. Kepedihan itu boleh membunuh seluruh semangat kita meneruskan kehidupan ini. Kita bimbang perkara itu akan terjadi pada diri kita. Kita jadi serba salah. Tidak berdaya. Akibatnya kita semakin bergantung emosi padanya. Kita amat mengharapkan cintanya.

Jatuh cinta menjadikan kita seperti gila. Kita akan terlalu berhati-hati dan teliti membaca perasaan orang yang kita cintai. Kita tiba-tiba menjadi pakar penafsir percakapan dan gerak gerinya. Kita kerap tidak mempedulikan apa yang kita lihat dan dengar. Kita anggap itu fitnah. Tetapi bila cinta kita berakhir dengan kegagalan barulah kita sedar. Barulah kita dapat menerima hakikat, bahawa sejak awal-awal lagi sudah nampak tanda-tanda negatif tapi waktu itu kita tidak hiraukan. Kita dibutakan oleh cinta kita padanya.

Bila kita dilanda cinta, kita sering mengawasi perlakuan dan tindak-tanduk orang yang kita cintai. Kita sentiasa menghitung dan mencatat berapa lama dia tidak menelefon, bila kali terakhir dia datang, apa yang dia kata, apa yang dia buat dan pelbagai lagi. Kita menjadi lebih peka. Lebih tajam mengesan tanda-tanda samada dia semakin mencintai kita atau semakin menjauhkan diri dari kita. Semuanya kita perhati dan fikirkan.

Begitupun pandangan kita hanya lebih peka dan tajam kalau kita belum benar-benar menyerahkan hati kita kepadanya. Dalam keadaan yang belum lagi rapat, jika kita nampak ada tanda-tanda dia mahu mengundurkan diri, kita akan segera memutuskan hubungan itu supaya tidak terlalu kecewa. Kita boleh memujuk hati untuk menyatakan bukan dia yang meninggalkan kita. Tetapi bila cinta kita begitu mendalam dan nampak ada tanda-tanda dia akan mengundurkan diri, kita tidak akan cuba memutuskan hubungan itu. Malah kita akan menyintainya dengan lebih gila-gila lagi.

Dalam keadaan emosi yang begini, kita cuba sedaya upaya menguasai tindak-tanduk orang yang kita cintai. Pelbagai daya penarik kita gunakan. Kita mahu jadikan diri kita orang yang paling menarik, unggul dan anggun dimatanya. Kita melakukan bermacam-macam cara supaya kita kelihatan elok pada pandangannya. Cara menyikat rambut kita ubah. Fesyen pakaian kita ubah. Kaca mata, kasut dan apa saja kita akan ubah asalkan kita kelihatan amat sempurna dan menarik dimatanya.

Bukan setakat itu saja, malah kita akan memberi perhatian yang lebih dan mendalam apa yang dia suka dan kita tunjukkan padanya, kita suka apa yang dia suka. Kita berminat dengan kerjanya, hobinya dan apa saja kesukaannya. Dan pada masa ini semua warna diri kita kita tukar sesuai dengan warna kesukaannya. Kita berharap dia dapat melihat kita sebagai orang yang paling sesuai dan memenuhi keperluannya.

Pada masa ini juga kita akan cuba mengoda dan menambat hati orang yang kita cintai itu dengan cara menutup atau membuang perangai buruk yang ada pada diri kita. Kalau dulu kita malas berkemas, tiba-tiba kita jadi rajin berkemas. Kita pandai bergurau senda. Kita boleh ketawa. Mendengar masalahnya. Kita boleh bertolak ansur. Kita mudah menyetujui pandangan dan pendapatnya. Kita tidak banyak meminta daripadanya. Kita akan menjadi manusia yang tidak cerewet pada masa itu.

Kalau sebelumnya kita sangat berhati-hati berbelanja, tetapi bila jatuh cinta otak kita menjadi kelam-kabut. Urusan-urusan yang tidak mustahak dahulunya menjadi urusan besar. Yang dahulunya tidak penting kini menjadi amat penting. Dan yang penting kita perlu menarik minat orang yang kita cintai. Jadi bukan sesuatu yang aneh pada masa ini kita suka memberikan pelbagai pemberian berupa hadiah dan tanda mata. Pemberian itu bisanya pula berharga, romantik dan sentimental. Kita mengharapkan dengan pemberian itu dia membalasnya dengan memberikan cintanya pada kita. Kita menjadikan amat pemurah sekali. Tidak kedekut. Malah kita menjadi orang yang sangat budiman dan dermawan.

Kita lakukan semua itu agar cinta kita terjamin. Kita tidak dikecewakan. Orang yang kita cintai tidak lari begitu saja. Tidak meninggalkan kita. Kita sedaya upaya cuba membuat dia terpukau oleh sifat-sifat palsu kita. Pada kita, usaha dan tipu daya yang kita lakukan adalah sesuatu yang normal dan perlu dilakukan. Kepalsuan dan kepura-puraan kita itu adalah usaha untuk menakluki hati dan perasaan orang yang kita cintai. Dan setelah kita yakin cintanya berjaya kita tawan dan kuasai kita akan kembali siuman. Normal seperti biasa.

Kuasa! Dalam hidup ini, kita mahukan kuasa. Cuma kita tidak mahu mengakuinya. Ini termasuklah dalam soal-soal percintaan. Tapi kita menafikannya kerana perilaku itu dianggap negatif. Sebenarnya keinginan berkuasa dan cinta adalah perkara biasa. Secara normal biasanya kita lakukan dengan perkara-perkara positif seperti dedikasi dan layanan yang baik. Tapi adakalanya usaha yang kita lakukan begitu negatif. Kita sanggup melakukan ancaman dan menggunakan bomoh untuk mendapatkan cinta itu.

Apabila kita menggunakan cara-cara negatif kita sebenarnya berusaha menguasai pasangan kita. Sebalinya apabila kita menggunakan perkara-perkara positif kita sebenarnya cuba menguasai faktor-faktor emosi yang ujud disekeliling kita untuk memenuhi keperluan-keperluan kita dengan sebanyak-banyaknya. Kita cuba memikat hati pasangan kita seerat-eratnya agar dengan demikian kehadiran dirinya melengkapkan lagi kehadiran diri kita.

Dalam diri manusia ini ada perkara-perkara yang disukai dan dibenci. Pengalaman hidup mengajar kita tentang itu. Kita juga tahu orang yang bagaimana kita perlukan untuk memenuhi keinginan lahir batin kita. Kerana itu kita mula belajar mengasuh diri. Kita ingin memiliki sifat-sifat sesempurna mungkin seperti penampilan yang menarik, kebijaksanaan, pengetahuan, berjaya dalam bidang pekerjaan, bakat dan keseksian.

Dalam hal ini penampilan amat penting. Faktor penampilan menjadi faktor terkuat untuk membuat seseorang tertarik pada kita. Adanya faktor ini membuatkan kita yakin pada diri sendiri untuk menarik perhatian orang sekeliling kita. Kajian menunjukan kejelitaan atau ketampanan penting pada peringkat awal perkenalan. Dan selepas itu baru faktor-faktor lain yang disebut tadi menjadi penting. Bagaimanapun faktor penampilan sebenarnya tidak berjaya mengekalkan cinta itu. Ia bersifat sementara. Cinta yang berpanjangan ditentukan oleh ciri-ciri positif keperibadian kita seperti kemesraan, keghairahan hidup, simpati, kesopanan, kejujuran, kepintaran, keyakinan diri dan kreativiti. Inilah ciri-ciri yang dapat meninggi atau merendahkan daya kuasa diri untuk memikat orang yang kita kasihi.

Pasangan yang sama-sama memiliki kuasa tarikan yang sama kuat terhadap satu sama lain, akan berasa seolah-olah ada semacam ‘cinta pandang pertama’ dari awal perkenalan mereka. Tetapi satu hal yang sering terjadi, daya kuasa tarikan ini tidak kekal. Ada masa menurun dan ada masanya menaik. Kalau kita lebih menyintai seseorang, ini bermakna orang itu mempunyai daya kuasa tarikan yang kuat daripada kita. Dan begitu juga sebaliknya.

Ketidakseimbangan daya kuasa tarikan cinta boleh menyebabkan kita kehilangan cinta yang kita ingini. Pihak yang mempunyai daya tarikan rendah akan merasa dirinya sangat menyintai pasangannya. Manakala pihak yang merasa kuasa tarikannya tinggi akan merasa dia kurang menyintai pasangannya. Makanya di sini kiranya lelaki merasakan kuasa tarikannya rendah, dia akan berasa serba kekurangan. Dia berasa dirinya tidak tampan dan tidak sepadan dengan perempuan itu. Dia mula resah. Serba salah. Mula berasa takut dia akan kehilangan orang yang dikasihi. Dia juga berasa tidak mampu menandingi lelaki-lelaki lain. Dia menganggap dirinya serba kekurangan.

Dalam keadaan beginilah si lelaki mula berasa cintanya pada perempuan itu bertambah. Dia akan berusaha untuk membuktikan cintanya. Dia sedia melakukan apa saja asal si perempuan itu terus menyintainya. Kadang-kadang usaha yang dibuatnya secara terbuka sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh orang lain. Si lelaki mahu sentiasa berada bersama si perempuan tersebut. Si lelaki mahu membuat itu dan ini bagi perempuan tersebut. Si lelaki takut jika dia tidak ada, akan berlaku perkara-perkara yang tidak diingini. Dia takut si perempuan digoda oleh lelaki lain.
Tindakannya ini membuatkan si perempuan mula berasa dirinya diikat, dikongkong dan dicemburui. Si perempuan mula berasa cinta si lelaki itu merimaskan. Menyesakkan. Malah dia mungkin bingung kerana tidak faham mengapa dia dicemburui sedangkan dia tidak ada apa-apa hubungan dengan lelaki lain. Dan bila keadaan ini berlaku, kemungkinan cinta si perempuan mulai berkurangan pada lelaki tersebut. Si perempuan kemungkinan berasa cinta yang membuak-buak daripada lelaki itu sesuatu yang tidak menghairahkan. Si perempuan kini berasa begitu yakin akan cinta si lelaki itu padanya. Keyakinan itu menyebabkan si perempuan menjadi sangat berkuasa dalam menentukan arah cinta mereka.

Cinta, Kuasa Dan Kekuasaan

Cinta, Kuasa Dan Kekuasaan

BANYAK orang berkata dan meyakini bahwa dirinya mencintai orang lain. Pecinta mengatakan bahwa dirinya mencintai kekasihnya. Suami mengatakan bahwa ia mencintai istrinya. Guru-guru mengatakan bahwa mereka mencintai murid-muridnya. Para ibu bapa mengatakan bahwa mereka mencintai anak-anaknya. Dan negara juga mengatakan bahwa ia sangat mencintai rakyatnya.


Sampai sekarang, kita tidak tahu apa erti sesungguhnya dari kata cinta dan mencintai. Para ahli falsafah menafsirkan dan menjelaskannya dengan berbelit-belit, yang justru membuat kita kebingungan. Maka tidak hairan jika kemudian setiap orang memilih untuk menafsirkan sendiri kata tersebut. Dengan cara itu, setiap orang punya penafsiran sendiri tentang cinta, tanpa harus terkongkong oleh logosentrisme definisi cinta yang dibuat oleh mereka kaum intelektual.

Dari common-sense masyarakat, cinta dapat difahami sebagai sebuah rasa perhatian dan kasih sayang terhadap yang lain. Cinta adalah pancaran perdamaian, persahabatan, keakraban, kepedulian terhadap sesama. Dari pemahaman yang sederhana dan simplistis ini, cinta dapat dimasukan dalam kerangka pembentukan peradaban yang manusiawi, peradaban yang menjamin hak untuk mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, mempedulikan dan dipedulikan.

Semua agama mengajarkan tentang cinta. Rgveda, Atharwaveda dan Yajurveda dalam Hindu serta Bible dalam Kristain banyak mengajarkan tentang pentingnya cinta terhadap sesama. Begitu juga dengan Budha dan Islam. Dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa, ‘Tuhan tidak akan mencintai seseorang hingga ia mencintai jiran-tetangganya (orang lain selain dirinya) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri’.

Projeksi dari cinta boleh jadi macam-macam. Seorang pecinta membahasakan cintanya terhadap kekasihnya dengan cara mendatangi, memperhatikan dan mempedulikannya. Guru membahasakan cinta terhadap murid-muridnya dengan bimbingan dan pendidikan yang setulusnya. Ibu bapa membahasakan rasa cintanya terhadap anak-anaknya dengan memperhatikan, melindungi, mencukupi keperluan, serta memikirkan masa depan sang anak. Sedang negarawan atau negarawanita membahasakan cinta terhadap rakyatnya dengan pembangunan, perkhidmatan atas keperluan rakyat dan pelbagai keperluan insfratuktur.

KEMUDIAN apakah cinta yang begitu agung dan tulus itu sudah terjelma dalam kehidupan sehari-hari? Jawabnya adalah belum. Mengapa? Karena cinta yang selama ini ada masih diwarnai dengan naluri kepemilikan, pengaturan dan penguasaan. Dan itu nampaknya sudah dianggap wajar dan diterima begitu saja (taken for granted). Para pecinta masih banyak yang membatasi ruang gerak kekasihnya dengan berbagai alasan, dimana ini boleh membunuh kreativiti serta produktiviti si kekasih. Para guru masih banyak yang mendiskreditkan muridnya, kerana keberanian sang murid dalam melontarkan kritikan terhadapnya. Dalam sistem kekeluargaan, fenomena ini pun sering terjadi. Orang tua mengawal anak-anaknya dengan begitu ketat dan menekankan si anak untuk mengikuti segala nasihat-nasihatnya, keinginannya, kemauannya, ambisi-ambisinya, tanpa memberi kebebasan kepada si anak untuk memilih. Maka yang terjadi kemudian adalah tekanan psikologi yang membuat anak rasa terpaksa dari dirinya dan dari apa yang dilakukannya.

Di sini dapat dilihat bahwa pecinta, guru dan ibubapa lebih mencintai dirinya sendiri daripada kekasihnya (murid dan anaknya). Dengan apa yang mereka lakukan, sebenarnya mereka ketakutan jika kuasa dan autoritinya yang tertanam dalam diri orang-orang yang mereka cintai itu pudar.

Dalam sebuah sistem kekuasaan, naluri pengaturan dan penguasaan itu kelihatan semakin jelas. Bahkan jika kita melihat berbagai fakta yang ada, terlihat bahwa unsur kuasa lebih dominan dari unsur cinta. Kita boleh bercermin dengan negara kita sendiri. Negara, yang dalam perkembangannya di identikkan dengan pemerintah, penguasa, state, memang boleh diakui telah memperhatikan nasib rakyatnya. Namun sayang, projeksi dari rasa cinta negara itu seringkali tidak sebanding dan seimbang dengan rasa kuasa yang timbul.

Rakyat diberi makan melalui peluang-peluang pekerjaan, tetapi tidak boleh menuntut lebih banyak. Tidak boleh bercakap terlalu banyak tentang ini dan itu, kerana tidak sesuai dengan budaya sendiri, tidak boleh berbuat ini dan itu, kerana boleh mengganggu stabiliti. Dengan alasan demi kepentingan dan kebaikan rakyat, negara mengatur, mengawal, menguasai, bahkan menindas, yang semua itu tidak lain adalah projeksi rasa cinta negara terhadap dirinya sendiri, terhadap kekuasaannya, terhadap status-quo.

Dari realiti di atas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa cinta yang ada selama ini selalu berbalut erat dengan kuasa. Rasa cinta selalu diiringi dengan penguasaan, pengaturan, yang justru boleh mengaburkan tentang adanya cinta. Cinta bukan lagi pengorbanan, tetapi tuntutan. Dan jika tuntutan tidak dipenuhi, seringkali terjadi kekerasan, baik kekerasan fizikal mahupun psikologi, yang sangat bertentangan dengan prinsip dasar cinta yang ramai, penuh kasih dan penuh kedamaian.

Cinta yang terbalut erat dengan kuasa dan dominasi itu oleh Erich Fromm didefinisikan sebagai akibat dari pemahaman keliru tentang cinta. Selama ini, cinta dianggap sebagai sesuatu yang dapat dimiliki, dimana dari itu muncul naluri untuk mengatur dan menguasai. Cinta dalam masyarakat sekarang adalah cinta yang didasarkan pada modus memiliki (to have) dan bukan didasarkan pada modus menjadi (to be).

Yang ada dalam masyarakat sekarang adalah keinginan untuk memiliki cinta, bukannya keinginan untuk mencintai. Dengan modus ingin memiliki (to have) ini, cinta menjadi beku dan tidak membebaskan, kerana ada yang menjadi subjek dan ada yang menjadi objek, ada yang menguasai dan ada yang terkuasai.

Menurut Erich Fromm cinta harus mengandung unsur pembebasan dan pemerdekaan, bukan penguasaan apalagi penindasan. Untuk mewujudkan cinta yang membebaskan ini - Erich Fromm menyebutnya sebagai cinta produktif - harus memiliki elemen-elemen dasar yaitu: perlindungan, tanggung-jawab, penghormatan dan pengetahuan. Begitulah sedikit sebanyak yang telah dihuraikan oleh Erich Fromm dalam bukunya Man for Himself, 1947.

Perlindungan dan tanggungjawab menunjukkan bahwa cinta adalah sebuah aktiviti dan bukan sebuah nafsu dimana olehnya orang terkuasai, dan bukan sebuah pengaruh (affect) yang mana orang terpengaruh olehnya. Dalam perlindungan dan tanggung jawab yang ada hanya kerelaan untuk berbuat dan berkorban, tanpa diwarnai tuntutan untuk diakui, diikuti, ditaati, apalagi ditakuti.

Ibubapa yang mencintai anaknya berbuat untuk anaknya tanpa keinginan agar si anak taat dan patuh kepadanya, mengakui autoriti dan kekuasaannya sebagai orangtua. Negara pun begitu. Negara yang mencintai rakyat adalah negara yang berbuat untuk rakyat, berkorban untuk rakyat, berbicara atas kepentingan rakyat, dan bukan negara yang selalu ingin dipatuhi dan ditakuti oleh rakyat dengan cara menetapkan berbagai peraturan yang tidak memerdekakan rakyat. Pencekalan, kezaliman serta pelarangan untuk berpendapat, bersuara dan bersyarikat (mempunyai kesepakatan) adalah watak-watak yang melekat dalam sesebuah negara yang tidak mencintai rakyatnya.

Perlindungan dan tanggung jawab adalah unsur asas dari cinta. Dari situlah cinta dapat dinilai, apakah yang ada memang cinta atau hanya keinginan untuk memiliki dan menguasai. Namun cinta akan membusuk dan layu jika hanya didasari pada semangat perlindungan dan pertanggungjawapan sahaja, tanpa diiringi dengan dua unsur lainnya, iaitu penghormatan dan pengetahuan.

Dengan penghormatan, diharapkan cinta akan terbebas dari penguasaan, karena penghormatan menunjukkan pengakuan atas autonomi yang dicintai. Penghormatan diorientasikan untuk mengikis rasa kepemilikan dan penguasaan yang dapat muncul dari aktiviti perlindungan dan tanggungjawab. Ini tidak lepas dari kecenderungan masyarakat - apalagi lembaga kekuasaan - sekarang, yang merasa punya hak ketika sudah berkorban untuk orang lain.

Namun penghormatan akan buta jika tanpa pengetahuan atas yang dicintai. Di sini dituntut adanya sikap jujur dan realiti dalam menyingkapi dan mengamati, menghormati dan melindungi yang dicintai. Dalam konteks kebangsaan, ini boleh dikaitkan dengan nasionalisme. Nasionalisme selama ini difahami sebagai kecintaan dan pembelaan yang membabi-buta terhadap bangsa sendiri, tanpa kejujuran untuk bercerminkan diri. Kemunculan nasionalisme yang membabi-buta ini kelihatan dari ada-nya ungkapan right or wrong is my country. Maka cukup beralasan jika Erich Fromm dalam The Sane Society -nya menyebut nasionalisme sebagai inzes zaman ini, berhala kita, ketidak-sihatan, yang dipuja melalui patriotisme. Patriotisme yang dimaksud Fromm adalah sikap meletakkan bangsa sendiri di atas kemanusiaan, di atas prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.

DARI apa yang terungkap di atas, kita melihat bahwa elemen-elemen dasar dari cinta boleh menjadi dasar bagi terciptanya sebuah kekuasaan yang ramah, adil dan bertanggungjawab. Jika kita disuruh memilih antara kekuasaan yang berdasarkan cinta dan kekuasaan yang berdasarkan logik kuasa, maka tentu kita akan memilih yang pertama. Hanya orang-orang ‘gila’ saja yang akan memilih yang kedua.

Kekuasaan yang berasaskan nilai-nilai cinta akan mampu mengambil hati rakyat, memenuhi keperluan dan kepentingan rakyat. Sedang kekuasaan yang berasaskan atas semangat naluri kuasa hanya akan menimbulkan kesenjangan, ketidak-adilan, sentralisasi kekuasaan untuk kepentingan golongan, parti, keluarga, bahkan seseorang individu.

Kekuasaan yang dibangun di atas semangat kuasa hanya akan menciptakan kekuasaan ala Fir’aun, yang tega membunuh anak-anak bangsanya demi kepentingan dan kelanjutan kekuasaannya. Politik yudzabbihuna abna’akum (menyembelih anak-anaknya sendiri), itulah yang akan terjadi.

Untuk menilai sebuah kekuasaan apakah ia dibangun di atas cinta atau kekuasaan, sebenarnya boleh dengan cara melihat sejauh mana kekuasaan itu dicintai oleh rakyatnya. Jika rakyat masih banyak yang menangis, berteriak dan menjerit, tidak puashati dan jengkel, maka kita patut meragukan bahwa kekuasaan itu dibangun di atas prinsip cinta.

Seni Cinta Sejati

Seni Cinta Sejati

Ramai orang percaya bahawa cinta tiada diikat oleh seni. Malah ada pujangga yang berkata bahawa cinta lebih tinggi dari segala peraturan. Pada hakikatnya cinta ada seninya untuk membezakannya dari yang lain. Jika tinggi seni cinta itu, dan di praktikalkan seni itu, maka tinggilah nilai cinta itu. Sesungguhnya nilai estetika cinta tidak boleh dipisahkan dari nilai etikanya. Jika dipisahkan, maka cinta itu akan jadi tempang dan buta. Berikut adalah Seni Cinta Sejati untuk anda praktikalkan :-


Seni Berfikir

Cinta Sejati itu tidak buta. Cinta itu dikurniakan kepada makhluk yang berakal. Kerana cinta memerlukan akal bagi menilainya dari sudut mutu etikanya. Cinta itu bukanlah segala-galanya. Walaupun ia penting dalam hidup, Iman yang lebih penting dari cinta. Dengan adanya Iman, barulah anda boleh mencintai dengan Cinta Sejati. Cinta juga perlu kepada akal kerana cinta tergolong kepada hal nafsu.

Cinta perlu kepada pedoman atau peraturan. Tanpa pedoman, cinta akan buta dan meraba-raba. Cinta Sejati tidak pernah menolak pedoman dan tidak lupa pada pedoman hidup, iaitu ISLAM. Cinta itu amanah. Ia bukan hak anda. Sebagaimana halnya dengan diri anda, cinta juga adalah amanah. Tidak wajar untuk anda jadikan amanah itu untuk memusnahkan atau memungkiri amanah yang lain.

Cinta Sejati itu sifatnya sejumlah. Ertinya walaupun anda cinta kepada kekasih anda, ia hanya sebahagian dari cinta yang menyeluruh. Cinta Sejati itu adalah cinta kepada Pencipta anda, cinta pada diri anda, cinta kepada ibu bapa anda, cinta kepada masyarakat anda, cinta kepada agama anda, dan dalam masa yang sama cinta kepada kekasih anda. Kerana sifatnya sejumlah dan menyeluruh, maka Cinta Sejati akan menjadi adil. Ia meletakkan cinta pada yang berhak untuk dicintai dan setakat mana patut dicintai. Ia tidak melebihkan cinta kepada kekasih saja hinggakan lupa pada cinta yang lain.

Cinta Sejati tidak perlu disebut. Ia khas untuk anda. Ia bukan hak orang lain. Jika anda beri Cinta Sejati, ia tidak semestinya dibalas oleh orang yang anda beri. Tapi anda tidak akan kecewa bila cinta tidak berbalas kerana anda tahu anda bercinta di bawah naungan Pencipta, yang tentu membalas kebaikan terhadap cinta anda yang putih bersih.

Seni Merasa

Cinta yang anda nikmati sedikit demi sedikit berkat kesabaran itulah yang lebih membahagiakan anda. Anda tidak perlu gelojoh dalam cinta. Ini kerana jika anda gelojoh, anda mungkin seronok sebentar saja tapi merana sepanjang hayat.

Merasa Cinta Sejati terhadap kekasih ialah mentakrif nikmat peringkat kedua, yang sederhana sifatnya, tidak melampau-lampau. Anda tidak terlalu terbawa-bawa oleh perasaan bila cinta anda sejati. Anda masih boleh membuat pertimbangan yang wajar.

Jika kecewa bercinta, jangan hingga berputus asa, kerana rahmat Pencipta masih dikurniakan untuk anda. Cubalah rasai betapa beruntungnya anda mengecapi nikmatNya yang lain, dan bersyukurlah kepadaNya.

Seni Bertindak

Jangan mendahului ketentuan. Anda perlu banyak bersabar dalam bercinta. Bila sampai masanya anda akan dihalalkan untuk membuktikan cinta kepada mereka, barulah anda membuktikannya itulah Cinta Sejati.

Jikalau anda bercinta sebelum berkahwin, layanilah sekadar saja. Yang penting ialah menikahi kekasih anda, itulah ertinya menerima cintanya, kerana nikah adalah ikatan cinta.

Andai kata anda bercinta sebelum berkahwin dan kekasih anda mahu merosakkan kehormatan anda, jauhilah dia dan jangan rasa kesal akibat kehilangannya. Mudah-mudahan anda akan mendapat kekasih yang jauh lebih memahami Cinta Sejati dan tulus dalam cintanya terhadap anda.

Manifestasikan cinta anda hanyalah setelah bernikah. Berdoalah agar cinta itu diberkatiNya dan sentiasa mendapat rahmatNya. Pohonlah kepadaNya agar dikurniakan kepada anda nikmat Cinta Sejati yang tiada taranya.
Cinta Sejati atau Cinta Suci itu tidak buta. Cinta ini celik dan kecelikan cinta itu dapat mencelikkan pula yang lain. Cinta Sejati tidak buta dan tidak wajar dikatakan buta. Cinta yang buta ialah cinta yang bernoda. Cinta yang buta itu segalanya buta. Buta tentang cara dan peraturan cinta, buta tentang tanggungjawap cinta, buta tentang hikmah cinta, malah buta tentang hakikat diri. Cinta yang buta itu cacat, kerana ia buta. Sayangnya ramai yang suka kepada cinta buta, membiarkan dirinya hanyut dibawa arus geloranya, tersadai di celah akar pohon kecewa, lalu berkata, ‘Cinta Itu Buta’. Cinta Sejati bukan seperti cinta Laila dan Majnun atau Romeo dan Juliet. Cinta Suci adalah seperti cinta Rasulullah dan Siti Khadijah, atau Saidina Ali dan Siti Fatimah.

Sabtu, 18 Juli 2009

Do'a dan Hikmah Pernikahan

from nurul hidayah


"Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua,
meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu
dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat."
(Doa Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)

Filosofi dari Sebuah "Ikatan Pernikahan"

UNTUK SUAMI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Laki-laki)
Pernikahan atau perkawinan, Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah...
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ...
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, ber-hati²lah meluruskannya ...
Pernikahan ataupun perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ... Amiiin

UNTUK ISTRI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Wanita)
Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh ...
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ... Amiiin

Adab dan Doa Pernikahan untuk Mas Bobby

received in doel_gemmek@yahoo.com on july 16, 2009 by Syamsuri Rifai


Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)1) berkata kepada sebagian sahabatnya: “Jika isterimu memasuki kamarmu, belailah rambutnya di bagian muka, kemudian menghadaplah bersama-sama ke kiblat, dan bacalah doa:

اًللَّهُمَّ بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا

Allâhumma biamânatika akhattuhâ, wa bikalimâtika istahlaltu farjahâ, fain qadhayta lî minhâ waladan faj`alhu mubârakan syawiyyâ, walâ taj`al lisysyaythâni fîhi syarîkan walâ nashîbâ.

Ya Allah, dengan amanat-Mu kujadikan ia isteriku dan dengan kalimat-kalimat-Mu dihalalkan bagiku kehormatannya. Jika Kau tetapkan bagiku memiliki keturunan darinya, jadikan keturunanku keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan mengambil bagian di dalamnya.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kamu hendak membawa isterimu ke rumahmu, sangat dianjurkan ia melakukan shalat sunnah dua rakaat dengan niat mengharap kasih sayang Allah swt. Ketika memasuki kamar hendaknya dalam keadaan berwudhu’, demikian juga Anda (disunnahkan melakukan shalat sunnah dua rakaat dengan niat yang sama), kemudian bacalah Tahmid dan shalawat, kemudian bacalah doa ini:

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي اَلْفَهَا وَوُدَّهَا وَرِضَاهَا بِي، وَاَرْضِنِي بِهَا، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اِجْتِمَاعٍ وَاَيْسَرِ ائْتِلاَفٍ فَإِنَّكَ تُحِبُّ الْحَلاَلَ وَتُكْرِهُ الْحَرَامَ

Allâhummarzuqnî alfahâ wa wuddahâ wa ridhâhâ bî, wa ardhinî bihâ, wajma` baynanâ biahsanijjtimâ`in wa aysari’tilâfin, fainnaka tuhibbul halâla wa tukrihul harâm.

Ya Allah, karuniakan padaku kelembutan isteriku, kasih sayang dan ketulusannya, ridhai aku bersamanya. Himpunkan kami dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih sayang dan kebahagiaan, sesungguhnya Engkau mencintai yang halal dan membenci yang haram.

Ketika Anda hendak melakukan hubungan suami-istri, bacalah doa ini:

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي وَلَدًا وَاجْعَلْهُ تَقِيًّا ذَكِيًّا لَيْسَ فِي خَلْقِهِ زِيَادَةٌ وَلاَنُقْصَانُ وَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ اِلَى خَيْر

Allâhummarzuqnî waladan, waj`alhu taqiyyan dzakiyyan laysa fî khalqihi ziyâdatun walâ nuqshân, waj`al `âqibatahu ilâ khayrin.

Ya Allah, karuniakan padaku keturunan, dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahannya pada kebaikan. (Kitab Makarimul Akhlaq: 209)

1). Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) adalah salah seorang cucu Rasulullah saw yang paling alim di zamannya. Beliau putera Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (sa)

Catatan: Sebagai tambahan sebaiknya juga memperhatikan waktu dan cara berhubungan suami-isteri, karena hal ini berpengaruh pada mental anak, bahkan kesempurnaan fisiknya.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Doa untuk Pernikahan

Doa untuk Pernikahan

By Fatimatuz Zahro (teman dari majalengka kini sedang "ngangsu kawruh" dia madinah university)
15/07/09

Doa Bagi Kedua Mempelai
“Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan“.
(HR. Ashabus Sunan kecuali An Nasai dan lihat Shahih Tirmidzi 1/317

Doa Suami untuk Istrinya yang baru dia Nikahi

Doa Suami Kepada Istrinya

“Jika dari kalian menikahi seorang wanita atau ketika membeli seorang pembantu maka ucapkanlah: Ya, Allah sungguh aku meminta kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan atasnya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang Engkau ciptakan atasnya dan bila seseorang membeli onta maka peganglah ubun-ubunnya dan ucapkanlah seperti itu“.
(HR. Abu Dawud 2/248, Ibnu Majah 1/617 dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/324)

Untuk Sahabatku yang insyaallah besok pukul 13:30 29072007 resmi menjadi seorang Suami dari Siti Masyithoh binti H. Misbahul Munir bin KH Kholili

breaking NEWS

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII......
SEDULUR LAN RENCANG2 SEDANTEN...


KULO BADE RABI....


OJO LALI TEKO-O KABEH NENG OMAHKU YOOOOOOOOOOOOOOO...


KAMIS 30/07/09 JAM 10.00-13.00


DIJAMIN MANGAN2 LAN NGUMBE2 SAK PUASEEEEEEEEEE...


mari kita LANJUTKAN hidup ini

Minggu, 12 Juli 2009

undangan kepada khalayak umum

dengan ini kami mengundang seluruh khalayak ramai, sobat2 dekatku, sobat2 jauhku, teman2 sekamar ataupun se kompleks sakan tullab atupun sepondok di pondok ali maksum krapyak yogyakarta, teman2 sekamar/ halaqoh di kamar al-Ghozali ataupun sepondok di pondok Amtsilati taufiqul hakim bangsri jepara, teman2 sekamar di kamar 3 ataupun se kompleks belakang masjid ataupun sepondok di pondok ust. Hasan bin Ismail al-Muhdor Widoro krejengan probolinggo, teman2 sekamar ataupun se kompleks di kompleks sakan tullab ataupun sepondok di pondok ali maksum krapyak yogyakarta, teman 2 sekamar ataupun se kompleks atupun sepondok di Darul falah tulung rejo pare kediri,teman2 dekat, teman2 jauh, para mantan kekasih, para mantan sephia serta para musuh2ku yang kekal maupun tak kekal, para pembaca yang kenal denganku ataupun para pembaca yang tidak kenal denganku tapi berkenan datang pada acaraku di bawh ini.

di mohon kehadiranya:

di rumah kami; jl brigjend katamso 314 sidomukti kraksaan probolinggo (kompleks masjid nurul latif)

tanggal 30 juli 2009 jam 10.00-13.00 wib

acara resepsi pernikahanku oiiiiiiiiiiiiiiii


hadir semua yaaaaaaaaaaaaaa