Minggu, 30 Oktober 2011

PEMIMPIN TAK BERMAHKOTA

Apakah yang dimaksud dengan "Pemimpin Tak Bermahkota"? Yaitu, kepemimpinan
yang anda jalani karena anda bersedia mencari dan menerima tugas
kepemimpinan di luar tanggung jawab pekerjaan anda yang semestinya. Anda
mungkin dibayar atau mungkin juga tidak dibayar untuk apa yang anda lakukan
sebagai seorang pemimpin tan bermahkota. Tetapi kepercayaan kepada diri
sendiri yang akan anda peroleh dari pekerjaan kepemimpinan tak bermahkota
dan keahlian yang anda dapatkan lebih dari memadai sebagai imbalannya.

Ketentuan pertama untuk menjadi pemimpin tak bermahkota yang sukses adalah
menerima tanggung jawab tersebut dengan gembira. Bahkan lebih dari sekedar
menerima tanggung jawab kepemimpinan, anda harus mencari setiap kesempatan
yang bisa anda raih. Misal: Apakah atasan anda sedang mencari seseorang
untuk mengorganisasi atau menjadi pelatih dalam program olahraga perusahaan?

Apakah perusahaan sedang mengerjakan proyek khusus yang benar-benar baru
dan tak tahu kepada siapakah pekerjaan itu akan dilimpahkan? Apakah
perusahaan akan melangsungkan acara kumpul-kumpul di akhir pekan? Bukankah
ketua panitia penyelenggaraan acara tersebut juga merupakan kedudukan
pemimpin. Setiap kesempatan mengorganisir sesuatu merupakan peluang untuk
menjadi pemimpin tak bermahkota.

Semakin banyak anda melakukan ini, akan semakin mudah pula anda
menanganinya. Dan semakin sering orang lain melihat anda melakukan
tugas-tugas kepemimpinan tersebut, semakin besar pula rasa percaya diri anda
dan kemampuan kepemimpinan anda.

Pekerjaan anda sebagai seorang pemimpin tak bermahkota tidak perlu merupakan
pekerjaan yang sesungguhnya. Setiap hari selalu saja ada persoalan dan
membutuhkan seorang pemimpin untuk membantu memecahkan persoalan tersebut.
Lihatlah ke sekeliling maka anda akan menemukan bahwa setiap orang mencari
orang lain untuk memimpin. Tidak ada seorang pun yang rupanya tahu apa yang
harus dilakukan. Apakah anda tahu apa yang harus dilakukan? Apakah anda
bersedia mencobanya? Bila anda bersedia, maka anda dengan seketika dan
otomatis akan dipromosikan menjadi pemimpin tak bermahkota.

Ada hal yang aneh, dalam kebanyakan kasus anda akan menemukan bahwa
sebenarnya hampir semua orang tahu apa yang harus dilakukannya, tetapi tak
ada yang mau melakukan pekerjaan itu dan menerima tanggung jawab untuk
melakukan apa yang perlu dilakukan. Pada saat anda berani mengambil tanggung
jawab itu, anda akan merasa takjub menyaksikan betapa orang lain siap
mengikuti tuntunan anda.

Namun perlu dicamkan bahwa anda tak perlu bertarung untuk memperebutkan
kepemimpinan tak bermahkota. Mungkin memang ada suatu situasi dimana setiap
orang ingin memimpin bahkan mereka tampak benar-benar mau saling berkelahi
untuk meraih tujuannya. Anda mungkin bisa atau mungkin tidak bisa membantu
di sini sebagai pemimpin kelompok. Apakah anda bisa atau tidak, anda mungkin
tidak akan ditanya. Kalau anda mendapatkan diri anda berada pada situasi
seperti ini, sebaiknya anda tetap berdiam diri di luar arena pertarungan.
Kalau situasi begitu kritis sehingga beberapa tindakan perlu diambil, jangan
ragu untuk melakukannya sendiri. Bantulah kelompok itu sebaik yang bisa anda
lakukan, tetapi jangan bersaing untuk memperebutkan kepemimpinan. Tidak
peduli seberapa hebatnya anda sebagai pemimpin, anda tidak bisa dan tidak
boleh memimpin dalam sembarang situasi yang anda alami. Tetapi itu tidak
penting. Banyak sekali kesempatan untuk menjadi pemimpin tak bermahkota.

Al Gasys, koloner korps Marinir, sahabat penulis, pernah berkata, "Saya bisa
memimpin, dan saya bisa mengikuti kepemimpinan orang lain. Aspek penting
dari kepemimpinan adalah mengetahui kapan harus melakukan apa."

Sekali lagi, kesempatan menjadi pemimpin tak bermahkota itu lebih banyak
daripada jumlah kepemimpinan formal lain, maka anda akan menemukan
kesempatan untuk memimpin di mana-mana. Anda akan menemukan banyak
kesempatan di mana pun anda tinggal. Ada organisasi masyarakat yang bergerak
di bidang lingkungan, sosial, pendidikan dan lain-lain. Ada juga organisasi
keagamaan, serikat pekerja, gerakan pramuka, serikat pekerja, dan banyak
lainnya.

Percayalah kalau saya katakan bahwa lebih banyak tugas kepemimpinan tanpa
mahkota daripada jumlah pemimpin yang akan mengisinya. Carilah pekerjaan
yang tidak populer yang tidak diinginkan oleh orang lain. Ajukan diri anda
secara suka rela untuk melakukannya dan lakukanlah dengan senang hati.
Kepercayaan kepada diri anda akan meningkat sementara anda pun semakin
sukses sebagai pemimpin.

(diadaptasi dari "The Art of The Leader", William A. Cohen)

sejarah kampung inggris di pare kediri

Kampung Inggris Di Pare

Kampung inggris atau kampung bahasa adalah sebutan buat Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dimana ada puluhan tempat kursus bahasa asing berada. Hal ini tak lepas dari peran Muhammad Kalend Osen asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 20 Februari 1945. Di kampung halamannya Pak Kalend berprofesi sebagai guru namun profesi sebagai guru di Kalimantan tidak membuatnya puas untuk menimba ilmu. Hingga pada usia 27 tahun dia memilih melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa.

SEJARAH

Pak Kalend

Pada tahun 1971 Pak Kalend belajar di Pondok Pesantren Modern Darusssalam, Gontor, Ponorogo. Di Gontor Kalend tidak sampai lulus hanya mengenyam pendidikan hingga kelas lima Kuliatul Muallimin Al Islamiyah (setara kelas dua SMA). Padahal saat itu usia Pak Kalend sekitar 31 tahun.

Sekitar tahun 1976, Pak Kalend datang ke Dusun Singgahan untuk belajar berguru kepada KH. Ahmad Yazid, tokoh agama setempat sekaligus pengasuh masjid dan Pondok Darul Falah. Kiai Yazid juga dikenal menguasai sembilan bahasa asing selain pengetahuan agama yang luas.

Sebenarnya Pak Kalend tidak sengaja memulai mengajar bahasa inggris. Saat itu ada dua mahasiswa semester akhir IAIN Sunan Ampel, Surabaya yang datang ke Pare untuk berguru bahasa inggris kepada Kiai Yazid. Kedua mahasiswa itu akan menjalani ujian akhir bahasa Inggris di kampusnya untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun saat itu Kiai Yazid sedang keluar daerah, padahal ujian akhir tinggal lima hari lagi.

Akhirnya istri Kiai Yazid menyarankan mahasiswa tersebut untuk belajar bahasa Inggris kepada Pak Kalend. Pak Kalend pun memberanikan diri untuk mengajar dua mahasiswa itu, walau dia belum pernah mengenyam bangku kuliah. Akhirnya keduanya belajar bahasa Inggris bersama Kalend di Masjid Darul Falah selama lima hari untuk membahas 350 soal yang menjadi acuan untuk ujian bahasa Inggris dua mahasiswa itu.

Berbekal pelajaran dari Pak Kalend, kedua mahasiswa itu lulus dan menyandang gelar sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya, kedua mahasiswa tersebut kembali berguru kepada Pak Kalend. Kisah sukses kedua mahasiswa itu lantas menyebar dari mulut ke mulut. Sejak saat itu banyak santri yang berguru kepada Pak Kalend. Akhirnya Pak Kalend mendirikan lembaga kursus yang diberi nama BEC, yang pada awalnya juga masih di serambi masjid. Pesertanya pun hanya remaja sekitar dan tanpa biaya.

Setelah BEC berdiri dan masyarakat luas mengetahui kampung inggris, bermunculan lembaga kursus lainnya yang berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Secara tidak langsung, penduduk sekitar sangat merasakan manfaat dari sisi ekonomi. Awalnya penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani, sekarang penduduk dapat membuka usaha lain seperti rumah kos, warung, warnet, toko, counter handphone, fotokopi dan sebagainya.
Selain dari segi ekonomi dampak positif lainnya adalah tingkat pendidikan masyarakat makin tinggi, pengetahuan bahasa masyarakat secara tidak langsung juga bertambah.

Tempat Tinggal/Kos
Sekarang sangat mudah memilih tempat tinggal atau Kos di kampung inggris ini begitu banyak penduduk yang membuka Kos untuk tempat tinggal sementara selama belajar disana. Ada dua jenis kos yaitu Kos biasa dan kos english area. kos biasa adalah kos yang hanya untuk tempat tinggal menginap saja. Kos dengan label English area yaitu kosan yang juga memiliki program bahasa English untuk menunjang materi di tempat kursus. Di kos english area ini anda wajib menggunakan bahasa inggris dalam komunikasi sehari-hari. Bahkan ada pembimbing khusus dari tempat kursus yang yang ditugaskan melatih bahasa inggris didalam kos. Sebuah kombinasi yang bagus, di dalam kursus diajari materi dan praktek di dalam kehidupan sehari-hari juga dipraktekkan disertai pembimbing di dalam Kos!
kampung inggris kos Kampung Inggris Di Pare

salah satu Kos full english - kampung inggris pare

tarif kos pun super murah antara 50-100ribu. Makanan juga cukup murah rata-rata 3rb-5rb rupiah.

Lingkungan

Lingkungan di kampung inggris ini sangat kondusif. Untuk muslim disini mengharuskan anda untuk memakai Jilbab bagi perempuan dan bagi laki-laki memakai kemeja dan celana panjang. Apalagi di tempat kursus yang sangat disiplin seperti BEC. Di kampung inggris ini biaya hidup cukup murah, bahkan bisa dibilang sangat murah. Baik kos tempat tinggal ataupun makanan.
kampung inggris lingkungan Kampung Inggris Di Pare

sepeda adalah transportasi umum - kampung inggris pare

Tidak usah bingung untuk transportasi, tersedia persewaan sepeda untuk transportasi ringan, umumnya 50rb rupiah per bulan apalagi bila ditanggung rame-rame dengan teman se-kos. Kalau dari luar kota transportasi juga cukup mudah karena kampung inggris ini dilewati bus dari surabaya-tulungagung.

Tempat Kursus
Cukup sulit untuk menyebutkan nama satu persatu dengan begitu banyak lembaga kursus di kamoung inggris ini. Sebagai gambaran di BEC milik Pak Kalend, disana siswa benar-benar dituntut untuk disiplin dan kemauan belajar tinggi. Anda tidak bisa semaunya bolos tanpa ijin. bahkan bila tidak masuk 3 hari saja Siswa dikeluarkan. Menurut teman yang belajar disana, dia sangat puas dengan metode pengajarannya walaupun tingkat awalnya takut dengan aturan BEC yang cukup ketat. Kalau tidak mampu menempuh level dalam waktu ditentukan siswa bisa di keluarkan.
Umumnya pada saat musim liburan sekolah, kampung inggris ini diserbu pelajar yang ingin belajar bahasa inggris.
Kalau anda ingin model “santai” pilihlah yang model kuliahan, Siswa sendiri yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Dari tulisan diatas, tak salah bila Seputar indonesia menganugerahi Pak Kalend Osen sebagai tokoh pendidik teladan dan mendapatkan penghargaan People of The Year (POTY) 2009.
Pemilihan Kalend Osen sebagai tokoh pendidik teladan hingga mendapatkan penghargaan People of The Year (POTY) 2009 dari Seputar Indonesiabukan tanpa alasan

Lembaga Kursus Bahasa Inggris BEC Pare Kediri

Lembaga Kursus Bahasa Inggris BEC Pare Kediri

PROFIL BEC Pare Kediri
BASIC ENGLISH COURSE
BEC PARE –KEDIRI
Nama : BASIC ENGLISH COURSE
( Kursus Dasar Bahasa Inggris )
Pendiri : M. Kalend.O
Direktur : M. Kalend.O
Berdiri : Pare, 15 Juni 1977
Alamat : Jl. Anyelir No. 8 RT/RW 02/XII Singgahan Pelem
PO BOX 146 PARE Phone ( 0354 ) 392987
PARE KEDIRI JAWA TIMUR 64201
Program : Lama belajar selama 6 bulan

A.PROGRAM BELAJAR BEC Pare Kediri

1. BASIC TRAINING CLASS ( BTC ): BEC Pare Kediri

Program awal jika anda belajar di BEC
Pada program ini berorentasi pada pemahaman dasar speaking / basic speaking
Lama belajar selama satu bulan
Materi yang dipelajari menitikberatkan pada pemabahasan 16 tenses
Evaluasi belajar melalui tiga hal , ujian harian ,ujian akhir tulis , setiap jum’at ujian lisan
Pada minggu pertama selama satu bulan setiap siswa baru wajib mengikuti program tutorial
Tutorial program menitikberatkan dasar –dasar penyusunan kalimat dalam speaking.
Tutorial dibimbing oleh peserta program MS
Masuk kelas selama lima hari dalam seminggu setiap senin s.d. jum’at
Setelah mengikuti program belajar di kelas mereka harus mengikuti program study club
Setiap malamnya selama seminggu dua kali mereka wajib mengiukuti program nighly speaking.


2. CANDIDATE OF TRAINING CLASS ( CTC ): BEC Pare Kediri

Program lanjutan dari BTC dan persiapan menuju program CTC
Lama belajar di CTC selama dua bulan
Pada program CTC siswa dituntut untuk menghafal New Concept English book unit 1-15.
Pada program ini materi yang ditekankan pada siswa bisa memahami kalimat pasif / Passive Voice dan kalimat langsung / tidak langsung ( Direct Indirect )
Masuk belajar sama dengan BTC setiap senin s.d. jum’at.
Setiap hari jum’at , mereka wajib mengikuti program meeting dan ujian lisan.
Setelah selesai program kelas mereka wajib mengikuti program study club dan nightly speaking.
Pengajar menyampaikan materi di kelas dengan dua bahasa , bahasa Inggris dan Indonesia
Prosentase penyampaian materi 50% bahasa Inggris dan 50%bahasa Indonesia.
Setiap senin dan kamis , mereka wajib menghafal dan membuat percakapan dari buku New Concept English.
Akhir program CTC terdapat program Closing Meeting , Final New Concept dan Final Written Exam.

kursus bahasa inggris di BEC pare kediri

PENDAFTARAN BEC
Berdasarkan INFORMASI NO.: 10/A/BEC/2010
Basic English Course menyelenggarakan kursus dengan lama pendidikan enam bulan, dengan ketentuan program sebagai berikut:

Basic English Curse menyelenggarakan kursus dengan lama pendidikan enam bulan , dengan ketentuan program sebaigai berikut :
A . PROGRAM BELAJAR
1 . BASIC TRAINING CLASS ( BTC )
- ditempuh dalam wakt satu bulan
- pada akhir bulan akan diji untuk memasuki program CTC .
2 . CANDIDATE OF TRAINING CLASS ( CTC )
- ditempuh pada waktu dua bulan
- pada akhir bulan kedua akan diuji untuk memasuki program TC ( progam terakhir )
3 . TRAINING CLASS ( TC )
- merpakan program terakhir yang ditempuh dalam wakt tiga bulan
- ditemph ntuk menentkan kelulusan.
- pada akhir blan ketiga diadakan ujian akhir
B . MASA/WAKTU PENDAFTARAN
- masa pendaftan dibuka empat kali dalam setahun
1. pada tgl. 1 FEBRUARI
2. pada tgl. 1 MEI
3. pada tgl. 1 AGUSTUS
4. pada tgl. 1 NOVEMBER
PENDAFTARAN DAPAT DITUTUP SEWAKTU WAKTU APABILA JMLAH SISWA
TELAH TERPENUHI WALAUPUN SEBELUM AKHIR BULAN PENDAFTARAN.
- program belajar dimlai pada bulan berikutnya setelah masa pendaftaran
- waktu pendaftaran dibuka setiap hari pertama pada bulan pendaftaran
pagi : pkl 07 : 30 s/d selesai
C . CARA PENDAFTARAN
1. pengambilan nomor antri daftar selambat-lambatnya jam 7.00 pagi, 2 hari sebelum
Pendaftaran pada setiap tgl dan bulan tersebut diatas dengan membawa KTP asli atau
KK , atau SIM atau juga akte kelahiran
2. DAPATKAN KARTU CN dari petugasnya !
3. masuk keruangan pendaftaran
a. pilih kelas apa yang akan anda masuki !
b.setelah itu serahkan kartu CN dan semua persyaratan kepada petugas
c. setelah itu mengisi formilir, kartu CN akan diganti dengan kartu meeting card oleh
petugas
4. selesai, selamat jalan. Semoga jumpa lagi pada acara perkenalan dan pengarahan
Ingat ¡ketika hadir pada acara tersebt bawalah kartu meeting card sebagai bukti bahwa
Anda telah mendaftar.
CATATAN :
1. pengambilan nomor panggilan tidak boleh diwakilkan
2. tunjukkan kart identitas saatpengambilian nomor panggilan
3. ketika anda hadir pada saat pendaftaran nanti, anda kami persilakan duduk dengan tertib untuk menunggu panggilan
4. perhatian ! bagi nomor anda yang km panggil 3 kali dinyatakan batal dan gagal nomor panggilan tersebut
5. sekalipun sudah mendapatkan kartu panggilan tetapi persyaratan tidak lengkap dinyatakan batal dan tidak diterima
6. jika nomor anda tidak dipanggil berarti batas penerimaan siswa baru dinyatakan sudah selesaiatau pendaftaran telah ditutup
D . PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Setelah formulir pendaftaran
1. menyerahkan satu lembar foto copy KTP / identitas diri lain yang masih betlaku
2. menyerahkan foto copy STTB terakhir) b
3. melunasi uang pendaftaran + SPP BTC RP 250.000
E . 1.Uang bulanan-CTC Rp.100.000,-/bulan.
2.Uang bulanan-TC Rp.100.000,-/bulan.
3.Uang transportasi ujian praktek ke borobudur menyusul.
F. JADWAL KHUSUS
grammar and structure English In use
- Pagi, Class A/F 06.00 s.d. 08.00 - A/F 08.00 s.d. 09.00
B/G 08.00 s.d. 09.30 - B/G 09.30 s.d. 10.30
C/H 10.00 s.d. 11.30 - C/H 06.30 s.d. 07.30
- Sore, Class D/I 13.30 s.d.15.00 - D/I 15.00 s.d. 16.00
E/J 15.00 s.d. 16.00 - E/J 13.30 s.d. 15.00
- jadwal kursus bisa berubah sewakt-waktu apabila situasi dan kondisi memungkinkan.
- Untuk program BTC dac CTC masuk lima hari dalam seminggu.
- Untuk program TC masuk setiap hari kecuali hari minggu.

G. EVALUASI
- setiap minggu sekali diadakan evaluasi materi.
- Evaluasi akhir/ ujian akhir, ujian tulis, ujian lisan dan ujian praktek dengan tourist di candi borobudur.

H. TEMPAT PENDAFTARAN
Di sekretariat BEC : Jl. Anyelir No.8 Rt 01/12 Singgahan-Pelem-Pare Po.BOX 146 Pare Phone (0354) 89298

H. LAIN-LAIN
- Pakaian bebas bersepatu
- Sanggup dan aktif mengikuti program
- Khusus bagi muslimat diwajibkan berjilbab
- Keterangan lebih jelas dapat anda tanyakan langsung di sekretariat pendaftaran.

PELAYANAN INFORMASI / LEWAT TELEPON
Pagi Pk. 07.00-11.30
Sore Pk. 13.30-16.00





MENGAPA PILIH BEC??
Basic english Course bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berarti kursus bahasa dasar bahasa inggris yang artinya dimulai dari nol sampai ke jenjang teratas. Sehingga sangat memungkinkan bagi mereka yang belum mengerti atau memahami bahasa inggris sekalipun, setelah keluar dan lulus dari BEC dapat berbahasa inggris dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan adanya peraturan yang ketat dan pembelajaran yang konsisten serta berbobot. Selain itu, kursusan yang memiliki surat keputusan SK. Depdikbud No.443/104.21.08/1/1992 ini telah menjadi kursusan yang berskala Internasional, sehingga tak jarang beredar rumor bahwa sangatlah mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari BEC. Disamping memiliki kemampuan yang baik dalam bahasa inggris, tetapi kedisiplinan yang kuat dan perilaku menjadi modal yang utama. Tetapi bukan berarti semua siswa memiliki kemampuan yang sama, akan tetapi bergantung pada sikap dan perilaku serta niat masing-masing untuk bersungguh-sungguh di dalam tiap pembelajaran.
Berbeda dengan kursusan lain yang bisa dibilang cukup mahal dan memakan banyak waktu serta minimnya untuk saing mengenal dengan banyak anak dari berbagai daerah serta bebas melakukan peraturan yang ada di BEC sangatlah memuaskan.
Penumbhan sifat percaya diri dan pengembangan pola pemikiran ke arah positif ditekankan agar supaya siswa menjadi lebih baik pastinya.
Dari sabang sampai merauke, semua ada..



CABANG BEC
Pedaftaran BEC di tiap periode selalu ramai oleh mereka yang ingin mendapatkan kursi hangat disini. Tak ayal, banyak calon anggtota yang rela tidur dan bermalam di musholla di dalam BEC hanya untuk sekedar mengikat kursi dengan benda apapun sebagai tanda bahwa si kursi sudah ada yang punya.
Banyak yang gagal, banyak juga yang kecewa, apalagi tak sedikit sebagian dari mereka yang gagal mendaftar memilih untuk menunggu pendaftaran BEC di periode mendatang. Ada juga dari mereka yang memilih untuk mendaftar di cabang BEC.
BEC memiliki 3 cabang kursusan yang terletak tak terlalu jauh. HEC 1 ( Happy English Course 1), HEC 2 ( Happy English Course 2 ) dan EECC

Masing-masing cabang memiliki peraturan dan persyaratan yang sama dengan BEC tetapi terletak perbedaan dan agenda pembelajaran, antara lain :

- pada program pre dan BTC/CTC pada BEC tidak terdapat agenda malam, sedangkan cabang (HEC2) terdapat agenda malam berupa Religius meeting dan debate yang dilakkan di hari yang berbeda
- setelah lulus dari pre dan atau BTC/CTC cabang (HEC2), bisa ditrasver program TC ke BEC, karena di cabang hanya berbatas pada program BTC/CTC kecuali HEC 1
- untuk HEC 2 praktek ke borobudur pada program BTC/CTC
- biaya spp Rp. 75.000 per bulan, pendaftaran Rp. 220.000 (termasuk spp bulan ke-1)
- terdapat program holiday, perkuliahan
- dan lain-lain.



ARAH / PETUNJUK MENUJU BEC
Dari arah manapun atau di manapun, begitu menginjakkan kaki di tanah Kediri, semua orang baik tukang ojek(terutama), tukang becak, sopir angkot ataupun penjual dan masyarakat sekitar mengetahui keberadaan BEC.
Dari bus bisa turun di stasiun pare dan menuju BEC menggunakan ojeg berbiayakan Rp. 10.000,
Dari stasiun Kediri bisa menggunakan becak dan berhenti di persimpangan jalan besar dimana bus arah ke Surabaya-malang melintas, dan melalui BEC.
Untuk biaya becak dan bus masing-masing Rp. 5000,-. ( apabila naik kol, mobil angkot lebih mahal dan terlalu lama sampai) dan turun di persimpangan wapo, jarak ke BEC sekitar 200 meter.


INFO KOST/CAMP/PONDOKAN
Banyak tempat penginapan atau kost dan camp di sekitar BEC dengan biaya kost rata-rata Rp. 80.000,-an perbulan. Bebeda dengan camp yang berbiaya rata-rata Rp. 120.000,-an per bulan dengan program di dalamnya.
Kota kediri dikenal sebagai kota santri, oleh karena itu tak jarang banyak bermacm pondokan di pare, dan dengan biaya yang bervariatif, antara Rp. 50.000,- samapai dengan Rp. 100.000,-an per bulan dengan program pondokan tersendiri di dalamnya.
Catatan : di pondokan tidak mewajibkan untuk bisa bahasa arab, tetapi dianjurkan.


Biaya hidup tak begitu mahal, sangatlah murah


FASILITAS dan TEMPAT MENARIK
Banyak tempat menarik dengan fasilitas yang menarik lagi murah. Dengan menyewa sepeda yang rata-rata berharga sewa Rp.3000,- per hari kita bisa pergi kemanapun, ke tempat wisata di sekitar pare dan kediri. Antara lain:
Goa Surowono berpintu 3 dengan sumber air yang jernih peninggalan jaman penjajahan biaya masuk Rp.2000,- serta Kolam renang dengan biaya masuk Rp. 2500,- yang terletak tak jauh dari Goa dan juga banyak berbagai tambak ikan hias dan lele. Udara pagi yang dingin di kala beranjak dari tempat tidur selalu menyambut. Alun-alun tempat menawan, maskot kota kediri ”GUMUL” yang terakhir sebagai singgahan yang menarik dan lain sebagainya yang tentunya masih ada sejuta hiburan di sini.


* semua info BEC disajikan secara nyata berdasarkan brosur, dan hampir keseluruhan alasan memilih BEC, info kost, biaya hidup dan tempat hiburan berdasarkan survey dan pengalaman bersama..
Info lebih lanjut datang saja...

WELCOME TO KAMPOENG INGGRIS........

mau kursus di pare???kenali dan pahami programnya

Setelah Ayud dapet tempat tinggal, Ayud keliling dan ngedatengin satu-satu tempat kursusan buat minta brosur dan tanya-tanya. Ayud ga langsung daftar, sampai di kos, Ayud tulis apa yang mau Ayud ambil dan jamnya. Abis itu kita cocokin, mana yang jadwalnya bentrok. Klo ada yang bentrok, Ayud cari program sama di tempat yang beda. Keesokan harinya baru Ayud daftar, jadi jadwal kita teratur dan ga ada yang bentrok.
Tadinya yang Ayud tau bahasa inggris itu Cuma ada grammar dan speaking, ternyata begitu sampai di Pare, bahasa Inggris itu luas banget. Ada Pronunciation, Sound Structure, Vocab. Ayud mau rekomendasiin tempat kursus yang ramai didatengin orang-orang :

GRAMMAR
Buat temen-temen yang pengen ngambil toefl, alangkah baiknya kalo kita belajar grammar dulu. Tiap kursusan pasti beda aturan. Ada yang tiap level lamanya program itu 2 minggu, ada yang 1bulan, ada yang 1 hari masuk 1x dan ada yang 2x. karena Ayud cuma 1 bulan di Pare, Ayud pengen maksimalin waktu. Jadi 1 hari Ayud ambil 3 program level. Agak lumayan keteteran juga si, apalagi kalo mau ujian, tapi karena ada niat pasti ada jalan. Ini tempat-tempat yang recommended program grammarnya : ELFAST, Aladin, Kresna, MAHESA, dll.


SPEAKING
Kelas speaking biasanya yang banyak diminati. Disini kita diajarin ekspresi sehari-hari, presentasi di depan umum, debat, dll. Yang jelas ngelatih self confidence kita. Kalo kelas speaking, kita harus cepet-cepet daftar, klo ngelebihin kuota, biasanya kita ga diterima. Apalagi klo tempat-tempat yang terkenal bagus speakingnya, bisa dipastikan sebelum tanggal 10 itu uda penuh kelasnya. Di kelas speaking juga ada level-levelan. Ada level ground, speaking1, speaking 2, dll. Tiap 1 bulan sekali, biasanya di Pare ada course yang ngadain trip ke Bali, buat ngelatih native speaker kita. Kita wajib conversation sama bule dan bule itu yang ngasi kita nilai. Recommended speaking course : The Daffodils, Harvard, Webster, The Awarnese, SMART, ACCES, dll.

PRONUNCIATION dan SOUND STRUCTURE
Kelas ini bisa dibilang kelas buat refreshing, disini ga mengenal kata “shy” . jadi kelas ini difungsikan buat kita yang pengen ngomong kaya native speaker. Kita pasti dibuat kaget pertama kali masuk kelas ini, ternyata bahasa inggris pengucapan dan pembacaan di kamus juga ada aturannya. Bibir kita bakal monyong2, dan ada aturan-aturan yang lucu pengucapannya kalo kita ucapin. Recommended : The Eminence, The Awarnese, The Onthel, dll.

VOCAB
Buat yang suka hafalan, kelas ini cocok banget. Disini kita bakal ngafalin kata-kata yang biasa digunain sehari-hari untuk nambah perbendaharaan kita. Recommended : Aladin, Webster, The Eminence, Harvard, dll.

TOEFL
Kelas toefl juga banyak diminati, karena toefl syarat mutlak cari kerja sekarang ini. Kelas ini sebagian besar 1 hari masuk 2x atau lebih, biasanya yang ambil toefl juga ambil program yang mendukung pelajaran toefl mereka seperti vocab toefl yang kata-katanya itu jarang digunakan sehari-hari dan susah. RECOMMENDED : ELFAST, Oxford, Noetic, ACCES, Logico, dll.

Oya, buat tambahan info. Disini ada course yang terkenal banget, namanya BEC. Jadi, di BEC katanyaaa (coz Ayud Cuma denger dari cerita2 orang) kaya sekolahan. Kita wajib pake baju item putih dan lamanya kursus itu 6 bulan. Disini udah paketan, jadi mencakup semua elemen-elemen bahasa Inggris. Buat kalian yang punya banyak waktu luang, boleh juga dicoba niii...

taken from http://parekampunginggrisinfo.blogspot.com/2011/02/course-di-kampung-inggris.html

Sejarah Parfum 2

Sejarah Parfum

Parfum adalah benda yang pastinya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan Anda. Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang dikhususkan untuk pria, wanita, atau unisex. Dan tidak jarang, aroma parfum bisa menjadi sebuah pick up line andalan seorang pria ketika ingin berkenalan dengan wanita. Tapi, pernahkah terpikir oleh Anda, sejak kapan sih parfum itu ada? Bagaimana awalnya? Dan siapakah penciptanya? Yuk, sama-sama kita cari tahu.

Kata perfume yang dipakai saat ini berasal dari bahasa Latin "per fumum" yang berarti melalui asap. Pembuatan parfum berawal dari Mesopotamia dan Mesir, namun dikembangkan di Roma dan Persia. Sejarah mencatat seorang bernama Tapputi adalah pembuat parfum pertama asal Mesopotamia.

Pada abad ke-9, seorang penulis Arab bernama Al-Kindi, menuliskan kata parfum dalam bukunya Book of the Chemistry of Perfume and Distillations. Didalam buku itu dicantumkan pula ratusan resep untuk membuat minyak harum, salep, dan air yang memiliki wangi ditambah dengan obat-obatan. Buku tersebut juga mencatat tentang 107 cara untuk membuat parfum, namun dibuku ini belum mencantumkan saripati bunga untuk penambah wangi.

Barulah ketika seorang dokter dan ahli kimia asal Persia, Avicenna (Ibnu Sina) mencoba bereksperimen dengan bunga mawar yang dicampurkan minyak, herbal dan daun bunga menghasilkan wewangian yang tak biasa. Sejak saat itulah mulai dikembangkan untuk mencampur sari pati bunga ke dalam parfum. Eropa dan Hungaria lah yang pertama kali mengembangkannya pada abad ke 14, dengan mencampurkan alkohol agar tahan lama. Saat itu wewangian ini digunakan oleh Ratu Elizabeth dari Hungaria.

Pada abad ke-16 seorang berkebangsaan Italia, Rene le Florentin membuat ruangan rahasia untuk menyembunyikan resep rahasia pembuatan parfum. Namun entah bagaimana, dengan cepat teknik pembuatan parfum semakin tersebar diseluruh daratan Eropa. Lama kelamaan Eropa berkembang menjadi pusat industri parfum. Selain keharumannya yang berkembang, wadah parfum pun turut berkembang. Dari yang hanya menggunakan tabung hingga botol-botol cantik dengan aneka bentuk seperti saat ini.

Setelah perang dunia pertama, prajurit Amerika membawa pulang parfum ke negaranya. Secara cepat parfum berkembang di Negara tersebut, banyak perusahaan yang membuka industri parfum. Hingga saat ini, meski semakin banyak industri parfum, namun rahasia pembuatannya tetap tak diketahui khalayak umum. Tapi, Anda masih bisa mengetahui beberapa kategori parfum yang tercipta diantaranya adalah,

• Bright Floral, merupakan kombinasi dari berbagai bunga.

• Green, merupakan perkembangan dari parfum Cyprus yang terdiri dari bahan pohon cemara dan damar.

• Oceanic/Ozone, merupakan jenis parfum terbaru dalam sejarah parfum.

• Fruity, yang mengambil sari buah-buah sebagai bahan utamanya.

• Gourmand, merupakan campuran dari vanilla dan tonka bean (seperti biji kopi tapi digunakan untuk memuat parfum).

http://clubbing.kapanlagi.com/threads/16587-Sejarah-Parfum

sejarah parfum

sejarah parfum dimulai pada zaman kuno. Kata parfum yang digunakan saat ini untuk menggambarkan campuran beraroma dan berasal dari kata Latin, "per fumus", yang berarti melalui asap. Perfumery , atau seni membuat parfum, dimulai pada kuno Mesir namun dikembangkan dan selanjutnya disempurnakan oleh Romawi dan yang orang Arab . Meskipun parfum dan wewangian juga ada di Asia Timur, banyak wewangian yang adalah dupa berbasis. Bahan dasar dan metode pembuatan parfum dijelaskan oleh Pliny the Elder dalam bukunya Naturalis Historia .


[ sunting ] Mesopotamia

Ahli kimia pertama di dunia yang tercatat adalah orang bernama Tapputi , pembuat parfum yang disebutkan dalam Cuneiform tablet dari milenium SM 2 di Mesopotamia . [1]
[ sunting ] India

Parfum dan parfum juga ada di India, banyak wewangian dupa nya yang berbasis. Penyulingan awal Attar disebutkan dalam teks Hindu Ayurvedic Charaka Samhita. Para Harshacharita, yang ditulis pada abad ke-7 Masehi di India Utara menyebutkan penggunaan wangi Gaharu minyak. [ kutipan diperlukan ]
[ sunting ] Siprus

Untuk saat ini, wewangian tertua ditemukan di pulau Siprus . [2] Penggalian di 2004-5 di bawah inisiatif dari tim arkeologi Italia menggali bukti sebuah pabrik besar yang ada 4.000 tahun yang lalu selama Zaman Perunggu . [3] Hal ini menutupi area permukaan diperkirakan lebih dari 4.000 m² yang menunjukkan bahwa manufaktur parfum pada skala industri. [4] Kabar penemuan ini dilaporkan secara luas melalui pers dunia dan artefak banyak yang sudah dipamerkan di Roma . [5] [6] Alkitab menggambarkan parfum suci (Keluaran 30:22-33) yang terdiri dari mur cair, kayu manis wangi, tebu wangi, dan akasia. Penggunaannya adalah dilarang, kecuali oleh para imam. Wanita itu memakai parfum untuk hadir kecantikan mereka.
[ sunting ] Islam
Lihat juga: Alkimia dan kimia dalam Islam

Kebudayaan Islam memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan wewangian Barat di kedua menyempurnakan ekstraksi wewangian melalui distilasi uap dan memperkenalkan baru, bahan-bahan mentah. Kedua bahan baku dan teknologi distilasi secara signifikan dipengaruhi wewangian Barat dan ilmiah perkembangan, khususnya kimia .

Sebagai pedagang, budaya Islam seperti Arab dan Persia memiliki akses lebih luas untuk rempah-rempah yang berbeda, herbal, dan bahan aroma lainnya. Selain perdagangan mereka, banyak dari bahan eksotis dibudidayakan oleh umat Islam sehingga mereka dapat berhasil tumbuh di luar iklim asli mereka. Dua contoh ini melati meliputi, yang asli ke Selatan dan Asia Tenggara, dan jeruk berbagai yang asli Asia Timur. Kedua bahan-bahan ini masih sangat penting dalam wewangian modern.

Dalam Islam budaya, penggunaan parfum telah didokumentasikan sejauh abad ke-6 dan penggunaannya dianggap sebagai kewajiban agama. Muhammad mengatakan:
" Pengambilan mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap laki-laki muslim yang telah mencapai usia pubertas dan (juga) pembersihan gigi dengan Miswaak (jenis ranting digunakan sebagai sikat gigi), dan menggunakan parfum jika tersedia (Direkam dalam. Sahih Bukhari ). "

Ritual seperti memberi insentif bagi para sarjana untuk mencari dan mengembangkan cara yang lebih murah untuk memproduksi dupa dan di produksi massal. Berkat kerja keras dari dua berbakat kimiawan Arab : Jabir bin Hayyan (Geber, lahir 722, Irak), dan Al-Kindi (Alkindus, lahir 801, Irak) yang mendirikan industri parfum. Jabir mengembangkan banyak teknik, termasuk distilasi, penguapan dan filtrasi, yang memungkinkan pengumpulan bau tanaman menjadi uap yang dapat dikumpulkan dalam bentuk air atau minyak. [7]

Al-Kindi, bagaimanapun, adalah pendiri sebenarnya dari industri parfum saat ia melakukan penelitian yang luas dan eksperimen dalam menggabungkan berbagai tanaman dan sumber lain untuk menghasilkan berbagai produk aroma. Ia mengelaborasi sejumlah besar 'resep' untuk berbagai macam parfum, kosmetik dan farmasi. Karyanya di laboratorium dilaporkan oleh seorang saksi yang mengatakan:
" Saya menerima deskripsi berikut, atau resep, dari Abu Yusuf Ya'qub b. Ishaq al-Kindi, dan aku melihat dia membuat itu dan memberikan tambahan di hadapan saya. "

Penulis terjadi di bagian yang sama untuk berbicara tentang persiapan parfum disebut ghaliya, yang berisi musk, amber dan bahan lainnya; terlalu lama untuk mengutip sini, tapi yang mengungkapkan daftar panjang nama-nama teknis dari obat-obatan dan peralatan. Al-Kindi juga menulis dalam abad ke-9 buku tentang parfum yang ia beri nama 'Kitab Kimia Parfum dan distilasi'. Ini berisi lebih dari seratus resep untuk minyak wangi, salep, air aromatik dan pengganti atau imitasi obat mahal. Buku ini juga menggambarkan 107 metode dan resep untuk parfum-keputusan, dan bahkan parfum membuat peralatan, seperti alembic, masih menyandang nama Arabnya. [8]

Persia muslim dokter dan ahli kimia Ibnu Sina (juga dikenal sebagai Ibnu Sina) memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga dengan cara distilasi , prosedur yang paling umum digunakan saat ini. Dia pertama kali bereksperimen dengan bunga mawar. Sampai penemuan, parfum cair campuran herbal minyak dan dihancurkan, atau kelopak yang membuat perpaduan yang kuat. Air mawar lebih halus, dan segera menjadi populer. Kedua bahan baku dan teknologi distilasi secara signifikan dipengaruhi wewangian barat dan ilmiah perkembangan, khususnya kimia .

Telur dan parfum bunga dibawa ke Eropa pada abad 11 dan 12 dari Saudi, melalui perdagangan dengan dunia Islam dan dengan Tentara Salib kembali. Mereka yang diperdagangkan untuk ini yang paling sering juga terlibat dalam perdagangan rempah-rempah dan zat warna. Ada catatan dari Persekutuan Pepperers London, akan kembali ke 1179; yang menunjukkan mereka perdagangan dengan Muslim di rempah-rempah, bahan parfum dan pewarna. [9]
[ sunting ] Barat

Pengetahuan tentang parfum sesuatu yang datang ke Eropa pada awal abad ke-14 karena sebagian untuk Arab pengaruh dan pengetahuan. Tapi itu adalah Hungaria yang akhirnya memperkenalkan parfum modern pertama. Parfum modern pertama, terbuat dari minyak wangi dicampur dalam larutan alkohol, dibuat dalam 1370 atas perintah Ratu Elizabeth dari Hungaria dan dikenal di seluruh Eropa sebagai Air Hongaria . Seni wewangian makmur di Renaissance Italia , dan pada abad ke-16, perbaikan Italia dibawa ke Prancis oleh Catherine de 'Medici parfum 'pribadi, Rene le Florentin . Laboratoriumnya terhubung dengan apartemen nya dengan jalan rahasia, sehingga tidak ada rumus bisa dicuri perjalanan.

Perancis dengan cepat menjadi pusat Eropa parfum dan pembuatan kosmetik. Budidaya bunga untuk esensi parfum mereka, yang telah dimulai pada abad 14, berkembang menjadi industri utama di selatan Perancis. Selama Renaisans periode, parfum terutama digunakan oleh royalti dan kaya untuk menutupi bau badan yang dihasilkan dari praktek-praktek sanitasi hari. Sebagian karena patronase ini, industri wewangian diciptakan barat. Parfum menikmati sukses besar selama abad ke-17. Sarung wangi menjadi populer di Perancis dan di 1656 , para serikat sarung tangan dan parfum-pembuat didirikan. Rempah juga dikenal untuk membuat racun, misalnya, seorang duchess Prancis dibunuh ketika sebuah parfum / racun digosok ke sarung tangan dan perlahan diserap ke dalam kulitnya.

Parfum datang ke sendiri ketika Louis XV naik tahta pada abad 18. Pengadilan-Nya disebut "le cour parfumee" (pengadilan wangi). Madame de Pompadour memerintahkan pasokan murah parfum, dan Raja Louis menuntut aroma yang berbeda untuk apartemen sehari-hari. Pengadilan Louis XIV bahkan bernama karena aroma yang diterapkan sehari-hari tidak hanya pada kulit tetapi juga untuk pakaian, penggemar dan furnitur. Parfum menggantikan sabun dan air. Penggunaan parfum di Prancis tumbuh terus. Pada abad ke-18, tanaman aromatik sedang tumbuh di Grasse wilayah Perancis untuk menyediakan industri parfum berkembang dengan bahan baku. Bahkan saat ini, Prancis tetap menjadi pusat dari desain parfum Eropa dan perdagangan .

Setelah Napoleon berkuasa, pengeluaran selangit untuk parfum terus. Dua liter violet cologne yang disampaikan kepadanya setiap minggu, dan dia dikatakan telah menggunakan enam puluh botol ekstrak ganda melati setiap bulan. Josephine preferensi parfum lebih kuat. Dia parsial untuk musk, dan ia menggunakan begitu banyak yang enam puluh tahun setelah kematiannya aroma masih melekat dalam kamar kerja nya.
[ sunting ] Inggris

Parfum mencapai puncaknya di Inggris selama pemerintahan Henry VIII dan Ratu Elizabeth I. Semua tempat publik beraroma selama pemerintahan Ratu Elizabeth, karena ia tidak bisa mentolerir bau buruk. Dikatakan bahwa ketajaman hidungnya hanya bisa disamai oleh slyness lidahnya. Wanita hari bangga besar dalam menciptakan wewangian yang menyenangkan dan mereka ditampilkan keterampilan mereka dalam pencampuran aroma.

Seperti dengan industri dan seni, parfum adalah untuk mengalami perubahan besar dalam abad ke-19. Perubahan selera dan pengembangan kimia modern meletakkan dasar-dasar wewangian seperti yang kita kenal sekarang. Alkimia memberikan cara untuk kimia dan wewangian baru diciptakan. Para revolusi industri itu sama sekali tidak berkurang rasa untuk parfum, bahkan ada wangi yang disebut "Parfum à la Guillotine ". Di bawah pemerintahan pasca-revolusioner, orang-orang sekali lagi berani mengungkapkan kecenderungan untuk barang-barang mewah, termasuk parfum. Sebuah profesi yang mengandung parfum kotak kesombongan muncul pada abad ke-19.
[ sunting ] Amerika

Di Amerika awal, aroma pertama dan air wangi cologne. Florida air, campuran rumit dari eau de cologne dengan sedikit minyak cengkeh, cassia, dan serai, sangat populer. [ kutipan diperlukan ]
[ sunting ] Lihat juga

Beraroma air

[ sunting ] Referensi

^ Strathern, Paul (2000) Mimpi Mendeleyev -. The Quest Untuk Elemen. New York: Buku Berkley. ISBN 0425184676 .
^ Theodoulou, Michael (25 Februari 2005). "Arkeologi menggali hirupan keluar wewangian tertua di dunia" . Skotlandia . Diperoleh 2007/02/19.
^ Morgan, Tabitha (19 Maret 2005). "parfum Zaman Perunggu 'ditemukan'" . BBC . Diperoleh 2007/02/19.
^ Moore, Malcolm (2007/03/21). "Eau de SM: parfum tertua di dunia" . The Daily Telegraph . Diakses 2007-03-23.
^ Falconi, Marta (26 Maret 2007). "Roma Tampilkan Fitur Parfum Kuno" . The San Francisco Examiner ( Associated Press . Diperoleh 2007/03/27.
^ Roach, Yohanes (29 Maret 2007). "Parfum Terlama Ditemukan di" Pulau Aphrodite itu "" . National Geographic . Diperoleh 2007/03/30.
^ Levey, Martin (1973), "Farmakologi Arab Awal", EJ Brill: Leiden, ISBN 90-04-03796-9
^ al-Hassani, Woodcok dan Saoud (2006) 1001 Inventions; Warisan Muslim di Dunia Kita, FSTC, p.22.
^ Dunlop, DM (1975), "Peradaban Arab", Librairie du Liban

di ambil dari http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_perfume

Sabtu, 29 Oktober 2011

patologi sosial pemuda islam masa kini...

miris dan terenyuh ketika melihat anak-anak sekolah zaman sekarang, yang jauh berbeda dengan masa-masa aku sekolah dulu....

* anak zaman sekarang jari2 mereka lebih mahir dan lincah memainkan keypad HAPE ketimbang biji tasbih...

* anak zaman sekarang lebih hafal lagu2 pop dan dangdut ketimbang doa-doa/ bacaan2 dalam sholat

* anak zaman sekarang merasa senang mengumbar aurat mereka dengan baju yang super ketat ketimbang menutupi aurat mereka dengan jilbab dan baju muslim yang elegan dan elok.

* anak zaman sekarang sangat betah membaca status/ coment di FB/twitter ketimbang membaca Hadist2 Nabi,

* anak zaman sekarang lebih betah berlama-lama membaca komik dan novel ketimbang membaca alquran....


zaman e wes pancen edan..... ayooo kita jaga generasi kita, biar gak tambah sengsara bumi ini menanggung dan memikul manusia2 yang sdh jauuuh dari norma agama..

Rabu, 26 Oktober 2011

Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati

Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati

Apakah do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh itu pahalanya akan sampai kepada orang mati? Dalam hal ini ada segolongan yang yang berkata bahwa do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh tidak sampai pahalanya kepada orang mati dengan alasan dalilnya, sebagai berikut:

وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى

“Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)

Juga hadits Nabi MUhammad SAW:

اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ

“Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.”

Mereka sepertinya, hanya secara letterlezk (harfiyah) memahami kedua dalil di atas, tanpa menghubungkan dengan dalil-dalil lain. Sehingga kesimpulan yang mereka ambil, do’a, bacaan Al-Qur’an, shadaqoh dan tahlil tidak berguna bagi orang mati. Pemahaman itu bertentangan dengan banyak ayat dan hadits Rasulullah SAW beberapa di antaranya :

وَالَّذِيْنَ جَاءُوْامِنْ بَعْدِ هِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلاِءخْوَنِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِءْيمن

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka, berkata: Yaa Tuhan kami, ampunilah kami dan ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan beriman.” (QS Al-Hasyr 59: 10)

Dalam hal ini hubungan orang mu’min dengan orang mu’min tidak putus dari Dunia sampai Akherat.

وَاسْتَغْفِرْلِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنتِ

“Dan mintalah engkau ampun (Muhammad) untuk dosamu dan dosa-dosa mu’min laki dan perempuan.” (QS Muhammad 47: 19)

سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ اِنَّ اُمِى مَاتَتْ افَيَنْفَعُهَا اِنْ تَصَدَّقْتَ عَنْهَا ؟ قَالَ نَعَمْ

“Bertanya seorang laki-laki kepada Nabi SAW; Ya Rasulullah sesungguhnya ibu saya telah mati, apakah berguna bagi saya, seandainya saua bersedekah untuknya? Rasulullah menjawab; yaa berguna untuk ibumu.” (HR Abu Dawud).

Dan masih banyak pula dalil-dalil yang memperkuat bahwa orang mati masih mendapat manfa’at do’a perbuatan orang lain. Ayat ke 39 Surat An-Najm di atas juga dapat diambil maksud, bahwa secara umum yang menjadi hak seseorang adalah apa yang ia kerjakan, sehingga seseorang tidak menyandarkan kepada perbuatan orang, tetapi tidak berarti menghilangkan perbuatan seseorang untuk orang lain.

Di dalam Tafsir ath-Thobari jilid 9 juz 27 dijelaskan bahwa ayat tersebut diturunkan tatkala Walid ibnu Mughirah masuk Islam diejek oleh orang musyrik, dan orang musyrik tadi berkata; “Kalau engkau kembali kepada agama kami dan memberi uang kepada kami, kami yang menanggung siksaanmu di akherat”.

Maka Allah SWT menurunkan ayat di atas yang menunjukan bahwa seseorang tidak bisa menanggung dosa orang lain, bagi seseorang apa yang telah dikerjakan, bukan berarti menghilangkan pekerjaan seseorang untuk orang lain, seperti do’a kepada orang mati dan lain-lainnya.

Dalam Tafsir ath-Thobari juga dijelaskan, dari sahabat ibnu Abbas; bahwa ayat tersebut telah di-mansukh atau digantikan hukumnya:

عَنِ ابْنِى عَبَّاسٍ: قَوْلُهُ تَعَالى وَأَنْ لَيْسَ لِلاِءنْسنِ اِلاَّ مَا سَعَى فَأَنْزَلَ اللهُ بَعْدَ هذَا: وَالَّذِيْنَ أَمَنُوْاوَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِيَتُهُمْ بِاِءْيمنٍ أَلْحَقْنَابِهِمْ ذُرِيَتَهُمْ فَأَدْخَلَ اللهُ الأَبْنَاءَ بِصَلاَحِ اْلابَاءِاْلجَنَّةَ

“Dari sahabat Ibnu Abbas dalam firman Allah SWT Tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dikerjakan, kemudian Allah menurunkan ayat surat At-Thuur; 21. “dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan anak cucu mereka dengan mereka, maka Allah memasukkan anak kecil ke surga karena kebaikan orang tua.”

Syaekhul Islam Al-Imam Ibnu Taimiyah dalam Kitab Majmu’ Fatawa jilid 24, berkata: “Orang yang berkata bahwa do’a tidak sampai kepada orang mati dan perbuatan baik, pahalanya tidak sampai kepada orang mati,” mereka itu ahli bid’ah, sebab para ulama’ telah sepakat bahwa mayyit mendapat manfa’at dari do’a dan amal shaleh orang yang hidup.

KH Nuril Huda
Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
dalam
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/8595/Ubudiyyah/Do__8217_a__Bacaan_Al_Qur__8217_an__Shadaqoh___Tahlil_untuk_Orang_Mati.html

Senin, 17 Oktober 2011

My Biography On Thesis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Personal
a. Nama Lengkap : M. Mahbubi, S.Fil.I., M.Pd.I
b. Tempat/ Tgl Lahir : Probolinggo, 18 Februari 1983
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Bapak : alm. H. Marfu’ Latif, B.A
e. Ibu : Hj. Munawaroh Abdusysyakur
f. Istri : Masyithoh Munir
g. Anak : Ahmed Kemal Hasanal Boelqiyah Mahbub
i. Alamat : * Jl. KH Abdurrahman Wahid 314 (kompleks
Masjid Nurul Latif) Sidomukti Kraksaan Probolinggo Jawa Timur 67282
** Jl. Wonocolo Gg. VIII/ 27 B Surabaya
h. Telpon/ HP : 085-630-630-77 / 0852-5867-0000
i. Pekerjaan : Guru Swasta.

2. Riwayat Pendidikan Formal
a. M.I. Tarbiyatul Wathan Kraksaan Lulus Tahun 1994
b. MTsN Karanganyar (Tanjung) Paiton Lulus Tahun 1997
c. M.I. (Salafiyah) al-Khoiriyah Sampai Kelas IV
d. M.A. Nahdlatul Ulama Kraksaan Lulus Tahun 2000
j. S1. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ushuludin, Jurusan Aqidah Filsafat, Lulus Tahun 2005
k. I.A.I. Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Fakultas Tarbiyah Program Akta IV Lulus Tahun 2007.
l. S2. IAIN Sunan Ampel Surabaya Konsentrasi Pendidikan Islam (Aqidah dan Akhlak) Lulus Tahun 2011

3. Riwayat Pendidikan Non Formal
a. P.P. Az-Zahir li Habib Hasan bin Ismail al-Muhdor Widoro Krejengan Probolinggo 1999-2000
b. P.P. Yayasan Ali Ma’shum Kompleks “Sakan Tullab” Krapyak Yogyakarta 2000-2005
c. P.P. Darul Falah, Kompleks Bahasa Inggris, Tulung Rejo Pare Kediri 2002
d. P.P. Darul Falah al-Hakim, Takhassus Amtsilati (Program Bahasa Arab/ Nahwu) Bangsri Jepara 2005

4. Pengalaman Organisasi
a. Pengurus Ta’mir Masjid Nurul Latif Kraksaan Probolinggo 2005-2009
b. RMI MWC NU Kraksaan Probolinggo 2006-20076
c. RMI PC NU Kraksaan Probolinggo 2007-2008
d. LKK NU-PC NU Kraksaan Proolinggo 2008-2009
e. Ketua Panitia Olimpiade Sains, Matematika, dan Bahasa Inggris I se-Kabupaten Probolingo oleh MTs NU Bekerjasama dengan Depag Kab Probolinggo 2009

5. Pengalaman Jabatan
a. Guru Bahasa Inggris Kelas Reguler dan Kelas Full Day MTs Nahdlatul Ulama’ Kraksaan Probolinggo (2005 - now )
b. Guru Bahasa Inggris dan Aqidah Akhaq M.A. Salafiyah Pajarakan Probolinggo (2007 – 2009).

6. Pengalaman Kursus / Short Course.
a. Mahesa Institute Pare Kediri, Holiday Program Periode Juni – Juli 2002 (Kursus Bahasa Inggris)
b. Mahesa Institute Pare Kediri, Intensive Grammar II Program Priode Agust – Sept 2002 (Kursus Bahasa Inggris)
c. Nusantara Institute Pare Kediri, Speaking II Program Priode Agust – Sept 2002 (Kursus Bahasa Inggris)
d. Rhima English Course Pare Kediri, Basic Speaking III Programme Priode Agust – Sept 2002 (Kursus Bahasa Inggris)
e. Lapis-Eltis (Australia) Bekerjasama dengan Depag RI, English Language Upgrading (ELU) Course Level II di IAIN Surabaya 14–22 Juli 2008
f. Lapis Eltis- Depag RI, ELU Course Level III di IAIN Surabaya 13-24 Oktober 2008
g. Lapis Eltis- Depag RI, ELU Course Level III di IAIN Surabaya 13-24 Oktober 2008
h. Lapis Eltis- Depag RI, ELU Course Level IV di IAIN Surabaya 01-12 Desember 2008
i. Lapis Eltis- Depag RI, Communicative English Teacher Training (CELTT) Module I di IAIN Surabaya 05-09 Januari 2009
j. Lapis Eltis- Depag RI, CELTT Module II di IAIN Surabaya 09-13 Februari 2009
k. Lapis Eltis- Depag RI, CELTT Module III di IAIN Surabaya 02-06 Maret 2009
l. Lapis Eltis- Depag RI, CELTT Module IV di IAIN Surabaya 18-22 Mei 2009
m. Lapis Eltis- Depag RI, CELTT Module V di IAIN Surabaya 22- 26 Juni 2009



7. Karya Akademik/ Karya Tulis
a. Shunyata, Studi Konsep Metafisika Budhisme Mahayana Madhyamika (Skripsi) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005
b. Minfaqush Shogi>r fi> Bayanish Shola>t. Probolinggo M.T. Darul Ilmi 2007

8. Pelatihan/ Workshop
a. Diklat Metodologi Penelitian oleh UKM Penelitian UNY Yogyakarta di Aula Registrasi UNY Yogyakarta (8-9 Mei 2004)
b. National Symposium on Education System. oleh P.D. Muhammadiyah Probolinggo di Islamic Center Probolinggo (24 Agustus 2008).
c. Pembinaan dan Pelatihan Imam Masjid/ Musholla oleh MWC NU Kraksaan di Masjid Agung Ar-Raudloh (26-28 Agustus 2008).
d. Workshop on Practical Acivities and Suggestions for Teaching Listening Using Kang Guru in The Classroom Teacher Package. oleh Lapis-Eltis dan Kanwil Depag Jatim di Hotel Sinar Sidoarjo (18-19 September 2009).
e. International Workshop On Searching for Best Practicies: field Practicum in Community Development Program. Oleh Concordia University dan Depag RI di Aula Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal (12-13 Nov 2009).
f. ESQ Basic Training Kelas Profesional di Hotel Bandara Sidoarjo (26-27 Juni 2010)
g. The International Conference on Expressions of Islam in Recent Southeast Asia’s Pacific oleh IAIN Sunan Ampel bekerjasama dengan Chiba University (Jepang), Bunkyo University (Jepang), Universiti Sains (Malaysia), dan University Utara (Malaysia) di Aula IAIN Sunan Ampel Surabaya (13-14 Oktober 2010)
h. Seminar Setengah Hari “Pendidikan Berkarakter Menuju Bangsa yang Bertabat” oleh Yayasan Pendidikan Jaya di Gramedia Expo Surabaya ( 26 Maret 2011).
i. Dll.

Surabaya, 28 September 2011
Penulis

M. Mahbubi, S.Fil.I., M.Pd.I.

Jumat, 07 Oktober 2011

DINASTI SALJUK

DINASTI SALJUK
Adapun kaum saljuk adalah satu persukuan bangsa Turki yang di zaman Sultan Mahmud Sabaktakin, setelah mereka memeluk Agama Islam diberi tanah tempat mereka tinggal yang baru, setelah mereka meninggalkan tanah tumpah darah mereka yang asal. Kabilah ini berasal dari suatu jurnai bangsa Turki yang bernama Gez, keturunan dari Saljuk ibn Taklak, asal turunnya dari Turkistan di bawah perintah Raja Turki yang bernama Bigu. Taklak adalah kepala suku, tempat anak cucunya meminta keputusan di dalam perkara – perkara yang sulit. Puteranya bernama Saljuk. Saljuk ini sangat dipercayai, oleh raja Turki itu sehingga dianggkat menjadi kepala perang. Tetapi permaisuri Raja Turki Bigu memberi nasehat kepada suaminya agar Saljuk lekas dibunuh, karena pengaruhnya nampak kian lama kian besar, takut kelak akan menyaingi baginda.

Maksud raja hendak membunuhnya itu terdengar oleh Saljuk. Maka dikumpulkannya segala pengikut dan persukuannya dan segera berpindah boyongan ke negeri Islam. Kerajaan yang berkuasa di waktu itu ialah Kerajaan Sabaktakin. Kedatangan mereka di sambut sebaik-baiknya oleh Sultan Mahmud, diberi tanah dan negeri dan diberi kepercayaan di dalam peperangan-peperangan yang besar-besar. Dan seluruh mereka di bawah pimpinan Saljuk sendiri menukar agamanya yang lama dengan Agama Islam. Negeri yang disediakan buat mereka ialah Sihun. Dari sana mereka senantiasa melancarkan serangan kenegeri-negeri yang di bawah kuasa musuh lamanya, Bigu Raja Turki itu.

Pada waktu itu terjadilah perebutan kekuasaan dengan perluasan daerah diantara Kerajaan Samaniyah dengan Harun ibn Ailah Khan. Harun adalah seorang pemuka Turki lain yang sedang meluaskan kuasa pula, sehingga beberapa daerah dibawah kekuasaan Bani Saman telah dapat dikuasainya. Maka Kerajaan Samaniyah mendapat akal, yaitu memukul Turki dengan Turki. Mereka meminta bantuan kepada Saljuk memerangi Harun. Permintaan itu dikabulkan oleh Saljuk dan diserahkannya memimpin peperangan kepada puteranya Arselan. Mereka dapat mengusir Harun dan kembali kekuasaan kepada Bani Saman.

Sejak itu bertambah rapatlah hubungan Bani Saman dengan Bani Saljuk.

Saljuk sampai wafatnya tidak pernah berpisah dengan tentaranya, dan seketika dia wafat meninggalkan tiga orang puteranya, yaitu Arselan, Mikail, dan Musa.

Diantara ketiga puteranya itu Mikail terlebih utama, menjadi seorang kepala perang yang gagah perkasa dan tewas di medan perang juga. Dia meninggalkan putera Bigu, Togrol Bey, Muhammad dan Jugri Bey Daud. Keempat pemimpin ini dimuliakan dan dita’ati oleh kaumnya. Akhirnya dapatlah mereka berkuasa dibagian Kharasan dan dibuat mereka pula hubungan yang baik dengan pemimpinnya disana, yaitu Abu Sahl Ahmad ibn Hasan Al-Hamduni. Abu Sahl menyerahkan negeri Dandankan ke bawah kuasa mereka. Kian lama mereka kian besar dan menaklukan, sehingga akhirnya berjumpalah tentera mereka dengan tentera Raja Mas’ud ibn Mahmud ibn Sabaktakin yang dahulunya memberikan perlindungan kepada mereka. Mereka telah kuat sehingga Mas’ud tidak dapat bertahan lagi dan dapat mereka kalahkan pada tahun 430 H. Kekuasaan mereka kian lama kian meluas. Bukan saja Kharasan lagi, bahkan telah melimpah ke Irak.

Diantara keempat putera Mikail itu ada Togral Bey yang lebih gagah perkasa. Dikuasainya negeri Raj (yang terletak di kota Teheran sekarang) dan kemudian diteruskannya perkembangannya ke negeri Kazwin dan dikuasainya pula dengan berdamai. Sesudah itu ditaklukannya pula negeri Hamdan, dan pelopor-pelopor tenteranya akhirnya telah masuk kewilayah Irak, dan telah dekat dari Bagdad.

Bagdab ketika itu bukan seperti Bagdad di zaman Harun Al-Rasyid lagi. Disana hanya kedudukan Khalifah-khalifah yang tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Kekuasaan nenek moyangnya telah dibagi-bagi oleh Raja-raja yang berdiri sendiri, dan sejak Bani Buaihi Bagdad di bawah kuasa mereka dan khalifak-khalifah hanyalah dibacakan namanya dalam khotbah jum’at du samping Raja yang mengasai Bagdad.

Sampai Thogral Bey ke Bagdad dan turunlah tenteranya di pinggir sungai Dajlah. Bani Buaihi yang selama ini berkuasa, pada waktu itu telah pecah kekuasaan-nya dan telah hilang kewibawaannya dari hati. Apa lagi Bani Buaihi terang-terangan berfaham Syi’ah dan seakan-akan memaksakan fahamnya kepada penduduk Bagdad yang sebagian besar menganut faham Sunnah. Sedang Thogral Bey adalah penganut Sunnah, sebagai umumnya bangsa Turki. Dari itu maka orang-orang terkemuka di Bagdad bermupakat menulis surat dan mengantarkannya dengan utusan, menyatakan bahwa penduduk Bagdad Tha’at setia kepada baginda dan khalifah sendiri menyatakan bersedia menyambutnya dan bersedia pula menyuntingkan nama Thogal Bey dalam khotbah jum’at, sebagai ganti dari Bani Buaihi, di samping nama khalifah.

Maka masuklah Thogal Bey ke dalam kota Bagdad dengan beberapa kemenangan. Khalifah sendiri, yaitu Al-Qaim bi Amrillah turut mengagung-agungkannya, yaitu sesudah dibacakannya alamat tha’at pada setiap masjid, yaitu pada 22 hari bulan Muharram 447 H. Dan pada tanggal 25 Muharram Raja itu masauk.

Ada 9 khalifah-khalifah Bani ’Abbas yang di bawah perlindungan Bani Saljuk, yaitu dari mulai khalifah ke-26 (Al-Qaim bi Amrillah) sampai khalifah yang ke-34 (Ahmad An-Na’shir bin Al-Mustadhi’).

Thogrol Bey berusaha pula memperdekat pertalian keluarganya dengan khalifah sehingga saudara perempuannya dikawinkannya dengan beliau. Kemudian itu di jangkaunya pula barang yang menjadi pantangan bangsa Arab turun-temurun, yaitu dipinangnya saudara perempuan khalifah sendiri untuk jadi istrinya. Permohonannya itu terpaksa dikabulkan oleh khalifah. Baginda dikawinkan dengan saudara perempuan baginda yang usianya telah 90 tahun. Tidak pernah istrinya itu dipulanginya, karena maksud baginda hanya untuk menunjukan bahwa kuasanya dapat merobah adat yang begitu keras.

Setelah Togrol Bey meninggal, naiklah menggantikannya puteranya yang bernama Alp Arselan (artinya singa yang menang). Alp Arselan terkenal karena gagah perkasanya dan sangat teguhnya memegang agama Islam dan menyiarkannya.

Musush yang dipandangnya sangat berbahaya ialah kerajaan Romawi Timur, dan Maharaja Romawi waktu itu ialah seorang yang gagah perkasa pula, Armanus namanya. Sampai terjadilah peperangan yang besar dan dasyat.

Sedianya akan kalahkah Alp Arselan karena kekuatan yang tidak seimbang. Tetapi karena sangat beraninya menghalang maut, dapatlah kekalahan itu dilepaskan-nya, bahkan Maharaja Armanuslah yang dapat ditawannya. Alp Arselan meninggal dalam sebuah perang tanding dengan Amir Yusuf dinegeri Khawarizm yang beliau taklukan. Sebab beliau tidak mau mempertahankan diri seketika Amir datang menikamnya dengan Khanjar. Beliau juga memerintahkan untuk menulis dalam nisannya sebuah kalimat ” Wahai segala mereka yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Alp Arselan yang sampai kelangit. Datanglah ke Mervu dan lihatlah kebesaran itu telah terbenam dalam tanah ”.

Zaman pemerintahan Alp Arselan itu dipandang sebagai zaman yang gilang-gemilang. Karena baginda mempunyai pahlawan-pahlawan perang yang gagah perkasa, lagi amat menghormati ulama dan memajukan ilmu pengetahuan. Banyak masjid beliau dirikan dan banyak amal-amal akhirat yang beliau anjurkan. Terutama lagi karena beliau mempunyai seorang Wazir besar yang sangat bijaksana, Al-Wazir Nizam-ul-Mulk. Atas anjuran Wazir inilah beridiri sekolah Tinggi Nizamiyah, yang berpusat di Naisabur. Dengan cita-cita untuk membela kepercayaan kaum Sunni, sebagai tandingan faham Syi’ah. Dalam madrasah-madrasah Nizamiyah itulah timbul bintang-bintang Islam Imam ul Haramain dan Imam Ghazali.

Setelah Alp Arselan meninggal, naiklah putranya Malik Syah. Diapun seorang raja besar seperti ayahnya dan mempunyai jasa-jasa besar dan amat luaslah kerajaan-nya, sampai dengan Kasygar (Singkiang) di Tiongkok, seperti Bukhara, Samarkhan dan Khawarizm, sehingga zaman itu tidak ada sultan atau raja lain yang melebihinya di Asia.

Satu perkara yang menjadi kenang-kenangan orang tentang kebaikan Malik Syah, ialah ketika saudaranya memberontak hendak merebut kekuasaan dari tangannya. Pemberontakan telah dimulainya dari Tharsus. Pada suatu hari, setelah mengerjakan sholat jum’at, berjumpalah beliau dengan wazir besar Nizam-ul-Mulk, lalu beliau bertanya: ” jika kami menang menghadapi perlawanan saudara kami, apakah yang baik dikerjakan ”.

Wazir menjawab: ”semoga baginda memperoleh kemenangan dan dapat menundukkan saudara baginda yang mendurhaka itu ”.

Malik Syah menjawab: ” permononanku kepada Tuhan lain daripada permohonan kepada wazir! Saya mohon biarlah saudaraku diberikan kemenangan jika dia lebih layak dari padaku memegang kerajaan.

Dengan demikian terdapat kecacatan dalam sejarah Malik Syah karena suka terpengaruh terpengaruh oleh bisikan-bisikan kaum pemfitnah. Adapun seorang diantara selir baginda yang sangat baginda cintai, selir tersebut menginginkan baginda mati untuk dapat mengangkat anaknya menjadi sultan. Namun usaha tersebut tidak dapat terlaksanan selama Wazir besar Nizamul-Mulk masih ada. Maka oleh karena itu dibuatlah berbagai fitnah, yang mengatakan bahwa Wazir ingin berkuasa sendiri dalam negara dan akan membelokan kesultanan kepada keturunannya. Malik Syah terpengaruh terhadap hasutan tersebut, sehingga Wazir besar Ma’zulkan yang berjasa tersebut dan digantikan dengan wazir yang lain yang dapat dipengaruhi oleh kaum istana. Dan wazir yang baru tersebut takut wazir besar Nizam-ul-Mulk akan menjabat kembali kelak kalau ternyata oleh baginda bahwa dia sebagai pengganti tidak cakap. Lalu di surunhnya orang pergi membunuh wazir besar tersebut yang namanya sudah terkenal di sejarah Bani Saljuk, sehingga matilah wazir itu dibunuh penghianat.

Di dalam riwayat lain disebut bahwa pembunuhan wazir besar ini ada campur tangan kaum Isma’iliyah di bawah pimpinan Hasan Sabah.

Makin lama makin bersalah Malik Syah terhadap perbuatannya, sehingga tidak senang hatinya untuk dapat tinggal lagi di kerajaan yang sekarang. Beliau menginginkan untuk memindahkan pusat kerajaannya ke negeri Bagdad. Tetapi sepuluh hari sebelum mendapat jawaban dari khalifah di Bagdad tentang kemungkinan pemindahan tersebut, Malik Syah meninggal dalam usia yang masih muda, yaitu 33 tahun. Dan banyak juga jasa yang beliau tinggalkan, serta perjuangan-perjuangan lain yang beliu perjuangkan bersama wazir besar ketika mereka masih berbaikan. Ilmu pengetahuan sangatlah maju saat itu, terutama ilmu hisbah dan falak. Pada waktu itulah seorang sarjana menyusun Taqwim ” Islamy sebagai dasar pembelajaran ilmu falak, yang terkenal namanya dengan nama Taqwim Al-Jalaliyah,” dibangsakan kepada gelar kebesaran Raja Malik Syah, yaitu Jalaluddin Abu ’Lfathi Malik Syah.

Di zaman Malik Syah hidup penyair-filosof-falaki Omar Khayam.

Setelah beliau meninggal, berhasil juga pada mulanya maksud selir beliau yang telah menanamkan pengaruh dalam istana menaikan putera baginda Mahmud menjadi gantinya dengan gelar Nashir Uddin, padahal dia merupakan putra pslin kecil (485 H). Tetapi anak tertua Barkiyaruq dapat merebut kekuasaan dan Mahmud dan ibunya dibunuh oleh yang memenangkan kedudukan. Barkiyaruq naik tahta dengan gelar Ruknuddin Abu’I Muzaffar Barkiyaruq. Di zaman putra yang menggantikannya, Malik Syah II mulailah pecah perang salib dan baginda telah turut menghadapu peperangan itu. Tetapi puteranya yang bergelar Ghiyatstuddin Abu Syuja’ yang naik menggantikan adalah seorang yang lemah pemerintahannya, sehingga tak dapat mencegah bahaya yang telah mulai datang dari mana-mana. Maka naiklah pamannya Sanjar putera Malik Syah I merebut kekuasaan dari tangannya dan memulihkan kembali kebesaran Bani Saljuk, dan putera-putera saudaranya diangkat menjadi wali di negeri-negeri yang lain.

Hampir dari tujuannya berhasil mengangkat kembali kemegahan Bani Saljuk kalau tidak terjadi peperangan dengan Kabilah Al-Qizz, satu kabilah dari bangsa turki. Kabilah tersebut tidak mau tuduk dan tidak mau membayar jazirah, dan kemudian beliau memeranginya. Tetapi beliaulah yang tersekap dan meninggal. Setelah Sajar meninggal terjadi perpecahan kembali dalam kalangan keluarga dan perebutan mahkota yang tidak henti-hentinya sampai 4 tahun lamanya, yang melemahkan mereka sendiri dan memecah belahkan kekuatannya, sehingga akhirnya timbullah sebuah kerajaan baru di negeri Khawarizm, di mulai oleh Takasy seorang keturunan dari wali-wali yang ditanan oleh daulat Saljuk di negeri Khawarizm. Tetapi kekuasaan keluarga Takasy di Khawarizm tidak bertahan lama, sebab kemudian timbul air bah yang menjadikan sejarah yang paling dasyat, yang menyapu segala bangunan kerajaan-kerajaan Islam yang terkenal itu, yaitu bangsa Mongol dan Tartar di bawah pimpinan Jengis Khan Maharaja dari Mongol yang terkenal itu.

Adapun kerajaan Bani Saljuk Yang terbagi dalam lima keluarga:

1. Kerajaan Saljuk raya

Menguasai khorasan, Rayi, pegunungan iran, tanah irak, jazirah, parsia dan Al-Ahwaz. Kerajaan itu jatuh karena naiknya kerajaan Syah Khawarizm.

Berkuasa dari tahun 429 sampai 522 H

2. Daulat Saljukiya Karman

3. Daulat Saljukkiya di Irak

4. Daulat Saljukiya di Syam

5. Daulat Saljukiya di Rum (Asia Kecil)

short biografi of al-Gazali

I. Riwayat Hidup Imam Al Ghazali

Imam Al Ghazali nama lengkapnya adalah bernama Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Al Thusi Al Syafe’i, kemudian secara singkat disebut Al Ghazali atau Abu Hamid. Akan tetapi lebih akrab di telinga sebagian besar ummat Islam adalah dengan sebutan Imam Al Ghazali. Dalam bahasa latin namanya sering disebut dengan Al Gazel atau Abuhamet. Beliau dilahirkan tahun 445 H/1058 M di Ghazalah sebuah desa dipinggiran Thus ( Meshed sekarang ) dekat khurasan, Iran ( Sharif, 1963 : 582 ). Untuk selanjutnya pada tulisan ini disetujui istilah Imam Al Ghazali sebagai bentuk penghormatan kepada ketokohan beliau, sebagai salah satu pusat pada penelitian ini.

Ayah Imam Al Ghazali bernama Muhammad dan dia adalah sosok orang tua yang sangat perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya. Ia tidak ingin kedua anaknya, yaitu Ahmad dan Al Ghazali, miskin dari ilmu pengetahuan seperti keadaannya. Oleh karena itu menjelang akhir hayatnya, ia menitipkan kedua anaknya kepada sahabatnya untuk dididik sampai habis harta warisannya. Sang Ayah kemudian meninggal dunia justru ketika kedua anaknya masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari seorang ayah. Kemudian mereka berdua diasuh oleh ibunya, kasih sayang seorang ibu lah yang telah berhasil mendorong Al Ghazali dan saudaranya untuk terus menuntut ilmu kepada sahabat ayahnya. Sesuai pesan, sahabat ayahnya mendididik Al Ghazali dan saudarnya sampai habis harta warisan orang tuannya. Dalam menjalankan amanat, sahabat ayahnya berhasil mendidiknya seperti yang diharapkan oleh ayah Al Ghazali dan saudaranya, yakni membekali diri mereka dengan ilmu tasawuf ( Sharif, 1963 : 583 ). Dalam catatan sejarah Ahmad dikenal sebagai salam seorang ulama besar dengan julukan Majid al-Din, sedangkan Al Ghazali dikenal juga sebagai ulama besar dengan julukan Hujjatul Islam, Zain al Din dan Mujaddid.

Disamping keinginan ayahnya yang besar untuk keberhasilan pendidikan anaknya, Imam Al Ghazali pun memiliki bakat dan kecerdasan yang luar biasa disamping kecintaannya yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dalam proses pendidikan yang dilaluinya. Mula-mula dia berguru pada Ahmad bin Muhammad al-Razikhani di Thus sampai usiannya belasan tahun dengan spesialisasi fiqh. Setelah itu ia mulai mengambil inisiatif untuk merantau menuntut ilmu di Jurjan pada Abu Nashi al-Isma’ili, kemudian kembali lagi ke Thus untuk menetap selama tiga tahun. Saat kembali ke Thus ia memanfaatkan waktu untuk belajar tasawuf dan mempraktekkan ajaran-ajarannya dibawah bimbingan Yusuf An-Nassaj. ( Sharif, 1963 ; 583 ).

Imam Al Ghazali kemudian tepat pada tahun 1077 M pergi ke Nisyafur, lalu berguru kepada Abu Al-Ma’ali Abdul Malik bin Abi Muhammad al-Juwaini, yang dikenal sebagai Imam Al Haramain, seorang ulama terkemuka di madrasah Nizham al-Muluk di Nisyafur. Di Madrasah ini Al Ghazali mempelajari Teologi, falsafah, hukum, logika, retorika, ilmu pengetahuan alam dan tasawuf. Disinilah seorang Al Ghazali menunjukkan bakat kecerdasan dan bakat yang besar, dibawah bimbingan gurunya yang merupakan ahli telogi Asy Ariyah ternama masa itu, Imam Al Haramain lah yang telah memperkenalkan filsafat dan logika kepada Al Ghazali. sehingga dalam waktu yang singkat ia sudah menunjukkan kemampuannya sebagai alim yang menandingi gurunya. Imam Al Haramain menggambarkan Al Ghazali sebagai alim yang besar dalam pengetahuannya serta cerdas dalam mengamalkannya bila dibandingi dengan murid yang lain, walaupun demikian Al ghazali sangat menaruh hormat dan khidmad kepada gurunya Imam Al Haramain. ( M. Abul Quasim, 1988 : 4 ).

Selama berada di Nisyafur, Imam Al Ghazali tidak saja belajar dengan Imam Al Haramain, akan tetapi juga mempergunakana kesempatan sebaik mungkin untuk belajar menjadi pengikut sufi bersama Abu Fadhal bin Muhammad bin Ali Al Farnadhi Al Thusi, seorang murid pamannya al Qusyairy seorang ahli tasawuf. Dengan al Farmadhi ini ia belajar tentang teori dan praktek tasawuf, kemudian secara sendiri ia melakukan pertapaan atau riyadhoh, akan tetapi pemahaman dan riyadhohnya terhadap dunia sufi ternyata tidak menghantarkannya pada tingkatan seorang sufi, yaitu menerima ilham langsung dari Tuhan, sebagai tujuan utama. Keadaan ini berlangsung sampai wafatnya Al Faramadhi pada tahun 447 H / 1084 M. ( Sharif, 1963 : 583-584 ).

Karena riyadhoh sufi tidak mengantarkannya pada dunia Kasyf, maka Al Ghazali mengabaikan Tasawuf dan berpaling kepada dunia teologi dan filsafat. Walaupun kemudian dalam masa krisis spiritualnya tahun 1095 M, dia kemudian kembali lagi pada dunia tasawuf dan tetap menjadi seorang sufi maupun ahli teologi Asy’ Ariah sampai wafatnya. ( M.Abul quasem, 1988 : 4 ).

Dengan wafatnya Al Faramadhi dan Imam Haramain, maka dapat dikatakan kehidupan pendidikan Imam Al Ghazali berakhir secara formal, karena dalam perjalanan sejarah yang sempat direkam dengan baik, tidak terlihat lagi Al Ghazali berguru kepada orang lain, kecuali hanya belajar sendiri. Dalam usia dua puluh delapan tahun dalam sejarah pendidikannya, dia sudah memiliki keahlian sendiri dibidang filsafat, teologi, retorika, fiqh, akhlak, tasawuf, pendidikan Islam dan masalah kejiawaan atau psikologi. Hal ini menunjukkan prestasi dan reputasi besar bagi seorang Al Ghazali karena sulit dicapai oleh orang-orang yang semasa dengannya.

Setelah selesai sejarah al Ghazali sebagai anak didik, maka dimulailah pula masa baru dari sejarah pendidikannya sebagai pendidik dan pemimpin pendidikan. Pada dasarnya kariernya sebagai guru sudah dimulai sejak beliau masih mahasiswa. Waktu di Madrasah Nizham Al Muluk ia sudah dipercaya oleh Imam Al Haramain untuk menjadi asistennya dalam spesialisasi ilmu yang dipegangnya. Akan tetapi kariernya dibidang ini baru dimulai setelah ia pergi ke Asykar. Kota Asykar merupakan tempat kediaman perdana menteri Nizham Al Muluk, pembesar-pembesar kerajaan, pemimpin dan ulama dari berbagai disiplin ilmu. Di Askar Al Ghazali pernah di undang dalam sebuah diskusi ilmiyah dengan sekelompok ulama dihadapan Perdana Menteri. Dalam proses diskusi inilah sang Perdana Menteri melihat keluasan dan kedalaman ilmu Al Ghazali dibandingkan dengan ulama lainnya. Setelah penampilannya itu Al Ghazali mendapatkan simpati dari Perdana Menteri. Lalu dia disambut dan diberi penghargaan sebagai alim yang dihormati dan dimuliakan melebihi ulama-ulama yang ada. Di Istana Al Ghazali dihormati dengan memberikan kajian keilmuan setiap dua minggu sekali dihadapan pembesar kerajaan bani Saljuk, yang itu tidak hanya bermanfaat bagi pembesar kerajaan tapi juga ummat Islam secara umum, karena hasil dari kajian itu dipublikasikan.

Pada tahun 481 H/1091 M. Imam Al Ghazali ditugasi mengajar pada sebuah universitas yang didirikan oleh Nizham Al Muluk di Baghdad, kemudian pada tahun 484 H / 1094 M, Al Ghazali diangkat menjadi guru besar dibidang ilmu syariat Islam pada universitas di Baghdad tersebut. Padahal ketika itu usianya masih sangat muda untuk menyandang gelar sebagai guru besar, yaitu tiga puluh empat tahun, sedangkan pada masanya tidak ada guru besar seusia Al Ghazali. Setelah diangkat menjadi Guru besar beliau diangkat juga menjadi rektor atau pimpinan tertinggi di Universitas Nizham Al Muluk di Baghdad.

Dalam masa kepemimpinan beliau sebagai rektor, ia sangat dikagumi dan diakui kualifikasi ilmunya oleh murid dan mahasiswanya, juga oleh para ulama, pembesar dan para pemimpin dinasti Saljuk. Kebesaran nama Al Ghazali telah menarik simpati para pembesar dinasti Saljuk untuk meminta saran, nasehat dan pendapatnya terutama dalam masalah agama dan kenegaraan. Sejak saat itulah Al Gazhali mulai memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam pemerintahan Dinasti Saljuk.

Pada periode inilah kreatifitas Al Ghazali mulai nampak dengan lahirnya beberapa karya besarnya dalam mengisi khazanah intelektual ke Islaman. Diantaranya adalah ditulisnya dua karya besarnya, yaitu Maqasid Al Falasifah dan Tahaful al Falasifah. Akan tetapi dua karya besarnya ini tidak membuatnya menemukan sebuah kepuasan batin yang selama ini diidamkannya, bahkan Al Gazhali mengalami masa skeptis yang sangat tajam dalam proses perjalanan spiritualnya, ini adalah masa kritis dia dalam sejarah hidupnya, dimana akibat dari keraguan yang mendalam itu terlihat sangat jelas dalam perubahan bentuk fisik Al Ghazali. Untuk mengatasi krisisnya inilah Al Ghazali melakukan langkah sporadis dengan menempuh jalan sufistik, yang kemudian melahirkan karya besarnya Ihya Ulumuddin ( Menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama ). Kitab ini merupakan salah satu kitab moral terbesar yang pernah ada dalam sejarah peradaban ummat Islam khususnya dan ummat manusia umumnya. Kitab ini banyak sekali membicarakan seputar kehidupan manusia untuk bagaimana meraih keharmonisan antara manusia dengan Tuhannya dan sesamanya. ( Fatahiyyah, 1986 : 24 ).

Pengaruh Imam Al Ghazali pada masa kekuasaan Raja Malik Syah atau masa pemerintahan Nizham Al Muluk, sangat sebanding dengan pengaruh yang didapat oleh para pembesar istana lainnya bahkan Al Ghazali memiliki pengaruh yang lebih. Ia dapat menguasai jalannya pemerintahan menurut aliran pikirannya, serta ikut menentukan kebijakan pemerintah dalam bidang agama, pendidikan, budaya atau politik. Sedemikian kuatnya pengaruh Imam Al Ghazali pada pemerintahan Dinasti Saljuk sehingga tak ada satupun urusan negara yang berkaitan dengan apapun yang dapat diputuskan tanpa persetujuannya. Imam Al Ghazali merupakan guru istana dan mufti besar yang hidup dibawah lindungan penguasa-penguasa keluarga Dinasti Saljuk. Singkatnya semua jabatan, pengaruh, kebesaran, popularitas, kesenangan yang pantas dimiliki sebagai alim besar telah diraih oleh Imam Al Ghazali semasa hidupnya. ( Al Ghazali, 2002 : 9 – 11 ).

Tepat pada tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H/ 19 Desember 1111 M hari senin di Thus, Al Ghazali wafat dalam usia kurang lebih lima puluh lima tahun. Di Makamkan di zhahir At Thabiran ibu kota Thus berdampingan dengan makam penyair Al Firdaus Sebelum wafat Ia telah mendirikan madrasah khusus untuk mendalami ilmu syariat, serta khalaqoh untuk mendalami ilmu tasawuf. ( Imam Al Ghazali, 1999 : 13 ).

2. Perjalanan Spiritual Imam Al Ghazali

Kehadiran Imam Al Ghazali di dalam mengisi dan memperkaya khazanah ilmu-ilmu ke Islaman, telah mencatat sejarah yang luar biasa. Kedalaman pemikiran dan kecerdasan dalam merespons realitas social dan ketuhanan, serta rasa ingin tahu yang besar telah menghantarkananya pada kedudukan yang mulia di hadapan para pembesar-pembesar Turki Bani Saljuk dan ulama yang hidup dizamannya. Bahkan kebesaran namanya masih terdengar dan seringkali dijadikan referensi para intelectual dan pencari kebenaran sampai saat ini. Seorang tokoh yang telah meletakkan dasar-dasar spiritualitas Islam bagi seluruh ummat Islam dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Syekh Al Imam Al Allamah, satu-satunya tokoh yang terkenal dengan Hujjatul Islam, ia adalah Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Ibn Muhammad Al Ghazali al Thusi – semoga Allah melimpahkan Ramat dan ridho-Nya – dalam salah satu kitabnya Mihrab Kaum Arifin, sempat berkata ,

“ Segala puji bagi Allah yang telah membakar hati para kekasih Nya dengan api cinta Nya, memenuhi cita-cita dan ruh mereka dengan kerinduan untuk menatap dan menyaksikanNya. Mata lahir ( al bashar ) dan mata bathinnya ( al bashirah ), mereka selalu menatap keindahan hadirat-Nya, akibatnya mereka selalu mabuk kepayang dengan semerbak harum hubungan ruh mereka dengan Tuhannya. Hati mereka bingung mengamati kemuliaan dan kehebatanNya, sehingga mereka tidak melihat sesuatu apapun di jagad raya ini kecuali Dia. Gambar dan warna tak lagi bermakna, karena yang tampak dihati mereka adalah Dia. Meski kidung indah dan merdu terdengar, Namur rahasia hati mereka telah bergegas menemui Sang Kekasih ( Allah ). Kegaduhan dan kegagalan justru membawanya begitu dekat kepadaNya. Kesedihan justru karena mengkhawatirkan hubungannya dengan Allah putus, bukan karena yang lain. Rindu dan hasratnya hanya tertuju kepadaNya. Oleh sebab itu pendengaran mereka berasal dari Allah dan merekapun selalu mendengarkanNya. Mereka tutup mata dan pendengarannya kecuali kepadaNya. Mereka itulah orang-orang pilihan dan wali-waliNya. “ ( Al Ghazali , 1994 : xxv ).

Ungkapan diatas adalah merupakan bahasa spiritual seorang Al Ghazali dalam menempuh tangga-tangga spiritualitasnya dalam menghambakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Akan tetapi dalam perjalanan spiritualnya itu, Al Ghazali pernah mengalami sebuah crisis tentang keyakinan dan idealismenya, yakni keraguan yang mendalam ( skeptisisme ) terhadap nilai-nilai kebenaran dan ke Ilahiaan, bahkan crisis spiritualnya ini sempat berpengaruh terhadap kondisi fisik Al Ghazali secara langsung.

Kondisi ini di awali ketika Al Ghazali mempelajari dan mencoba mempraktekkan latihan-latihan keras dunia sufi untuk dapat menerima langsung ilham dari Tuhan sebagai sumber utama kebenaran. Hal ini dilakukan nya karena Al Ghazali adalah sosok yang selalu mendambakan pengetahuan yang mutlak benar, yang dimaksudnya adalah pengetahuan yang pasti tidak salah dan tak diragukan sedikitpun kebenarannya. Hal ini disebabkan oleh Al Ghazali yang sudah sangat terbiasa ketika masih remaja untuk selalu menghindar dari sikap naif dan taqlid, sebab dia tahu bahwa itu semua merupakan penghalang dalam usahannya menemukan kebenaran.

Ketika masih menjadi murid Imam Al Haramain ia menanamkan kebiasaan meneliti persoalan dan pertentangan Teologis. Ujung dari hal inilah yang telah membawanya pada kehidupan skeptisisme, hanya karena pengaruh gurunya yang begitu kuat, ia mencoba untuk tidak membuatnya begitu kentara. Namun skeptisnya terus berkembang semasa ia berada di kalangan istana Wazir Nizham al Mulk, sampai al Imam gurunya wafat tahun 1084 M. Ia meneliti berbagai ilmu pengetahuan yang telah dimiliki, bahwa itu semua tidak memiliki ciri khas bebas dari kesalahan dari ilmu yang sebenarnya. Ia menganggap pengetahuan ini tak dapat diandalkan. Mula-mula ia meragukan kebenaran dari persepsi indera, dengan satu alasan bahwa, jika ditimbang dengan akal hal itu sering kali terbukti salah. Kemudian lebih lanjut ia meragukan kebenaran akali itu yang merupakan prinsip utama penalaran. Bahwa dibalik pengertian akali itu masih dimungkinkan ada pengadil yang lain, yang jika ia mewujud akan terlihat kepalsuan akal budi, seperti halnya ketika akal bermanifestasi ia akan membuktikan kepalsuan indra. Akan tetapi boleh jadi suatu keadaan, dimana banyak hal berbeda dari apa yang difahami oleh akal. Jadi Al Ghazali tidak memiliki prinsip yang memungkinkannya bisa mengatur pikirannya, bahkan dia tidak memiliki keyakinan yang prinsipil terhadap agama. Keadaan skeptis semacam ini dialami oleh Al Ghazali selama dua bulan. ( Abul Quasem, 1975 : 4 ). Kondisi skeptis yang Sangat akut ini membuat Al Ghazali tidak bisa mengendalikan akal fikirnya secara baik, intuisi dan hatinya seolah membawanya pada satu titik kegelapan tanpa cahaya.

Walaupun kesuksesan besar yang telah diraih Al Ghazali dibidang keilmuan dan keduniaan, Namun semuanya tak sedikitpun bisa membuatnya tenang dan bahagia. Dalam konteks beragama dia mengalami kegelisahan batin yang luar biasa dan menderita dalam kegelisahannya. Ia mulai mengalami keraguan terhadap kemampuan alat indra, akal, ilmu kalam, filsafat bahkan tasawuf sekalipun, dalam mencapai hakekat kebenaran dan kebahagiaan akherat.

Akan tetapi karena berkah Allah, serta Ramat dan rahim Nya, Al Ghazali menemukan kembali kecerahan hati dan fikirannya melalui pencarian yang sungguh-sungguh dan istiqomah, sehingga dia dapat menerima lagi prinsip-prinsip akal budi ( Intelektual ). Ia berpendapat bahwa orang-orang yang berusaha mencari kebenaran terbagi kedalam empat kelompok, yaitu ahli Teologi, filosof, Mutakallimin dan Sufi. Al Ghazali mempercayai, bahwa kebenaran itu telah terdapat dalam satu kelompok diantara mereka, dia mulai menelaah pandangan mereka secara cermat dan sungguh-sungguh.

Al Ghazali mulai dengan pengkajian Teologi ( Ilmu Kalam ), satu disiplin ilmu yang dibangun oleh al Asyari. Ia memahami bahwa para teolog bertujuan mempertahankan dogma agama terhadap penyelewengan dan melakukan innovasi dogma agar sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban, akan tetapi mereka menolak filsafat sehingga Al Ghazali tidak puas dengan disiplin ini. Lalu ia berpaling kepada filsafat dengan satu harapan kebenaran ada pada disiplin ini. Dengan membaca tulisan-tulisan tentang berbagai cabang filsafat tanpa guru seorangpun, dia berhasil menguasai khazanah filsafat kurang dalam dua tahun. Al Ghazali membagi para filosof kedalam tiga golongan yaitu, Materiales ( dahriyyun ), Naturalis ( thabi’iyyun ) dan Theis ( ilahiyyun ).

Setelah sembuh dari sakit dan crisis spiritualnya, Imam Al Ghazali memulai babak baru dari riwayat hidup spiritualnya dalam mencari hakekat dari kebenaran, kesempurnaan dan kebahagiaan melalui ajaran tasawuf. Ia memutuskan jalan tasawuf setelah ia meyakini metode falsafah dan ilmu kalam serta kebatinan tidak mampu mengantarkannya kepada hakekat kebenaran yang dimaksudnya, yakni Allah swt dan kebahagiaan akherat. ( Sharif, 1975 : 42-49 ). Dalam sejarah hidup spiritualnya Al Ghazali sempat mendalami dan mempraktekkan ajaran tasawuf hampir kurang lebih selama sepuluh tahun, dimulai sejak dia tidak yakin kepada jalan falsafah, ilmu kalam, dan ajaran kebatinan dalam mencari hakekat kebenaran sampai akhir hayatnya.

Meskipun Al Ghazali pada masa mudanya pernah menjalani ajaran dan kehidupan tasawuf, akan tetapi ia belum juga mendapatkan keyakinan yang diharapkannya, kemudian berkat petunjuk Allah Swt, ia mendapatkan kebenaran yang diharapkan setelah beliau meninggalkan Baghdad pada bulan Zulkaidah 488 H / 1905 M. Ketika beliau menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia mendapatkan izin untuk meninggalkan Baghdad, akan tetapi beliau memanfaatkan waktu untuk terlebih dahulu memulai kehidupan dan mempraktekkan ajaran tasawufnya di Syiria. Setelah dua tahun disana, beliau pindah ke Yerussalem untuk melakukan hal yang sama di masjid Ummar. Lalu menziarahi makam Nabi Ibrahiim di Hebron baru kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan menziarahi makam Nabi Muhammad Saw. Selesai menunaikan ibadah haji beliau kembali menjalankan kehidupan dan praktek sufinya di Mekkah dan Madinah. Selama bertahun-tahun beliau menjalankan praktek sufinya sampai puncaknya beliau di Madinah, mendapatkan ilham dan Kasyfnya dari Allah Swt, berupa petunjuk kebenaran dengan perjalanan sufistiknya. Jika diperhitungkan dengan tahun perjalanan spiritualnya dalam mempraktekkan ajaran tasawuf Imam Al Ghazali, kurang lebih hampir selama sepuluh tahun lamanya yakni dari tahun 488 – 498 H / 1095 – 1105 M. ( Sharief, 1963 : 586 ).

Dari keterangan diatas setidaknya dapat ditarik satu benang merah bahwa, Imam Al Ghazali sangat menaruh perhatian penuh kepada dunia tasawuf sebagai proses spiritualitasnya dalam mendekati dan merapat kepada Allah, diawali dengan metode tazkiyatun nafsi dan meninggalkan segala bentuk kemewahan dan kenikmatan duniawi. Dalam perjalanan spiritualitasnya dia berusaha keras untuk membina jiwanya, mendidik akhlak dan melatih dirinya agar menjadi pribadi yang taat, sempurna dan memiliki jiwa yang sehat. Imam Ghazali memperoleh kepuasan dalam beragama seperti yang diharapkannya dengan jalan tasawuf. Dengan jalan tersebut dapatlah terbuka secara jelas tentang rahasia kenabian Muhammad Saw dan kebenaran Al Qur’an sebagai landasan hidup ummat Islam di dunia dan akherat. ( Al Ghazali, 2002 : 46 ). Memahami spiritualitas Islam dalam pandangan Imam Al Ghazali sangat identik dengan pemikirannya tentang konsep Tazkiyatun Nafsi dan tasawuf yang sangat akrab dan melegenda dalam khazanah intelektual keislaman ketika mengingat Imam Al Ghazali. Tasawuf seolah menjadi barometer spiritualitas seseorang dalam mendekati Tuhan. Secara khusus Tazkiyatun Nafsi dalam perspektif Al Ghazali adalah merupakan pengalaman keagamaan yang bersifat pribadinya yang sangat unik.

Setelah Imam Al Ghazali mencapai tujuan dari perjalanan spiritualitasnya ( Tasawufnya ) yang sangat panjang dan berliku, tidak membuatnya serta merta keluar secara total dari kehidupan masyarakat yang kompleks, maka beliau kembali pada kehidupan masyarakat tempat dimana dia berkembang, ternyata ketika itu kehidupan masyarakat berada ditengah krisis keimanan dan stagnasi intelektual. Kondisi masyarakat yang seperti ini tentu saja kemudian membuat ummat Islam kehilangan kekuatannya, tercerabut dari akar sejarah ke Islamanya. Degradasi moral, iman dan akhlak menjadi realitas yang tak bisa dielakkan, lalu Al Ghazali muncul dengan sebuah semangat baru, untuk membuat dan membangkitkan satu vitalitas baru yang sehat dan kuat dalam mengatasi persoalan ummat yang akut.

Dibidang tasawuf Al Ghazali menyerukan kepada ummat Islam untuk kembali kepada kehidupan tasawuf yang berdasarkan pada prinsip-prinsip spiritualitas Islam yang murni serta mengikuti contoh yang diperlihatkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Dia mencoba mengingatkan kepada ummat, bahwa pengembangan kehidupan beragama Islam dibidang tasawuf harus didasarkan atas asas-asas dan batasan-batasan ilmu syariat. Ilmu inilah yang kemudian dalam perspektif Imam Al Ghazali harus dijadikan sebagai titik tolak menuju kearah mi’raj ruhani dan memperoleh ma’rifat intuitif tentang Allah.

Pemikiran Imam Al Ghazali sangat menekankan kepada usahanya untuk sebuah pembinaan terhadap akhlak dan tasawuf atau segi-segi moral dan mental, dengan satu alasan bahwa segi-segi inilah yang merupakan pokok pangkal segala krisis yang terjadi, sekaligus juga bisa menjadi pokok pangkal timbulnya keamanan, ketertiban dan kebahagiaan dalam masyarakat. Hidupnya kembali jiwa beragama dan tasawuf adalah merupakan penyeimbang dari keadaan dan kehidupan ummat Islam yang telah cenderung kepada kehidupan dunia dan melupakan kehidupan akherat. Kurang diperhatikannya kehidupan dunia dalam usahanya dikarenakan ia melihat masyarakatnya sudah hidup dalam kemewahan dan kebendaan. Sebaliknya dalam kehiduapan spiritual, intelektual dan moral mengalami krisis. ( Hasan Langgulung, 1986 : 190-191 ). Imam Al Ghazali memilih dan mengajarkan kehidupan tasawuf tersebut sama sekali bukan karena ia memusuhi kehidupan dunia dan hanya mencintai akherat, akan tetapi lebih karena satu orientasi untuk menciptakan keseimbangan antara dunia dan akherat.

Pemikiran Imam Al Ghazali tentang tasawuf dan pembinaan akhlak, tetap melegenda sampai hari ini, terutama dilembaga-lembaga pendidikan tradisional keislaman yang terus tanpa jenuh membuat kajian-kajian tentang beliau dan pemikiran-pemikirannya, seperti halnya juga dengan penulis yang mencoba membuka lembar demi lembar setiap pemikirannya untuk disinergiskan dengan konteks kekinian dalam satu bentuk karya ilmiyah. Dengan satu alasan mengapa begitu sangat penting untuk kembali mengangkat dan mengaktualisasikan pemikiran-pemikiran Imam Al Ghazali, ditengah-tengah situasi peradaban dan kebudayaan modern yang berkembang dengan pesat, cepat dan kompleks. Beriringan dengan muculnya gejala degradasi moral dan stagnasi intelektual, maka konsep-konsep tasawuf yang berafiliasi dengan realitas sosial masyarakat menjadi sangat penting untuk dikembangkan dan diberdayakan. Kehadiran Imam Al Ghazalli dalam kancah intelektual dan sufistik, diakui atau tidak telah ikut memperkaya khazanah ilmu-ilmu keislaman untuk bisa lebih mengakar dalam kehidupan ummat manusia di muka bumi. Serta juga diharapkan pemikiran Imam Al Ghazali tentang tasawuf dengan konsep Tazkiyatun Nafsi, dapat membantu menemukan solusi yang produktif ditengah-tengah krisis moral yang terjadi.

Dalam perjalanan sejarah hidupnya Imam Al ghazali, memang sangat memperhatikan sekaligus usaha yang tak kenal henti terhadap pembinaan al akhlak al karimah, selalu mengarahkan kehidupan manusia pada pembentukan akhlak yang mulia dan bermoral. Dia pun menjadi sponsor penggebrak kebiadaban, hampir seluruh hidupnya dicurahkan untuk berkampanye yang bertema “ Gerakan Akhlak Moral “.

Imam al Ghazali dalam mendalami dan menerapkan ilmu akhlak melalui gerakan moral selalu bersendikan kepada ajaran-ajaran revolusi ( wahyu ), ia menyelediki ilmu akhlak ini dengan menggunakan beberapa metode, antara lain dengan pengamatan yang teliti, pengalaman yang mendalam, penguji cobaan yang matang terhadap semua kehidupan manusia dalam berbagai lapisan masyarakat dan strata sosial. Hal ini dikarenakan lapangan ilmu-ilmu tentang akhlak sangat berkaitan langsung dengan prilaku kehidupan ummat manusia, sehingga hampir disetiap kitab-kitab yang ditulisnya, meliputi berbagai bidang selalu ada hubungannya dengan pelajaran akhlak dan pembentukan budi pekerti yang baik.

( Sharief, 1963 : 586 ). Sebelum wafat ia telah mendirikan sebuah madrasah khusus untuk mempelajari dan mendalami ilmu syariat, serta khalaqah untuk mempelajari dan mempraktekkan ajaran tasawuf. Sejak ia melepaskan diri dari kehidupan khalwat dan uzlah sampai saat wafatnya, ia tetap bermunajat dan beribadah kepada Allah dan berbakti kepada masyarakatnya.

3. Riwayat Hidup Muhammad Zuhri

Muhammad Zuhri yang sangat akrab dipanggil dengan sebutan Pak Muh, adalah sosok dengan profile yang sangat sederhana, beliau tinggal disalah satu desa kecil di Jawa Tengah, tepatnya di desa Sekarjalak Kabupaten Pati. Sekilas tidak tampak keistimewaan yang ada dalam dirinya sebagai manusia yang produktif dalam mengembangkan konsep dan pemikirannya tentang spiritualitas Islam yang selama ini konsisten ditekuninya.

Muhammad Zuhri lahir di Kudus Jawa Tengah, tepatnya pada awal bulan Desember tahun 1939. Nama Muhammad Zuhri diambil dari Muhammad bin Zuhri, ialah sebuah nama yang diberikan oleh seorang kasyif di desanya, yaitu Kiai Ahmad Sanusi, sewaktu ia dilahirkan. Pemberian nama dari seorang ulama kasyf didesannya saat itu seolah memberikan gambaran tentang perjalanan hidup beliau dari do’a seorang ulama untuk selalu dekat dengan Allah dan mengabdi bagi sesamanya.

Sampai saat ini Muhammad Zuhri masih keberatan jika dirinya dipanggil dengan sebutan kiai, padahal sebutan tersebut merupakan panggilan terhormat dalam budaya Jawa bagi seseorang yang memiliki nilai lebih dari masyarakat lainnya. Hal ini disebabkan hanya karena beliau tidak pernah ingin dianggap lebih atau mulia dari orang lain, karena pada hakekatnya manusia memiliki nilai sama dihadapan Tuhan, sedangkan nilai iman dan taqwa hanya Tuhan sajalah yang tau.

Sejak kecil Muhammad Zuhri sudah menunjukkan ciri khasnya yang kemudian difahami sebagai indikasi atas jalan hidup spiritualnya, dia memiliki ciri tidak bisa menaiki sepeda dari sebelah kiri, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa lainnya, sehingga beliau terbiasa menaikinya dari sebelah kanan, lalu dia pun harus turun dari sepeda dari sebelah kanan pula, sebuah kebiasaan yang tidak lazim dalam kultur masyarakat Jawa, ini seolah menjadi isyarat tentang jalan hidup spiritualnya, yang selalu diawali dengan sesuatu yang baik dan diakhiri juga dengan sesuatu yang baik, yaitu sisi sebelah kanan.

Seperti halnya masyarakat lain di sekitarnya, sejarah pendidikan beliau ditempuh dimulai dari Sekolah Rakyat sampai menengah, pada masa mudanya Muhammad Zuhri sempat menjadi Guru pada sebuah sekolah dasar pada kisaran tahun 1957 – 1964, dan juga beliau aktif berdakwah dalam satu wadah organisasi bernama Muhammadiyah. Akan tetapi menjadi Guru disebuah sekolah Dasar dan aktif di Muhammadiyah ternyata tidak membuatnya menemukan kepuasan dalam memenuhi dahaga spiritualitasnya, sehingga pada tahun 1965 beliau mengundurkan diri dari statusnya sebagai Guru di sekolah dasar dan berhenti dari aktifitas dakwahnya di Muhammadiyah. Lalu beliau hijrah dan mengembara ke ibu kota dengan statusnya sebagai seniman seni lukis. Di ibukota inilah kemudian Muhammad Zuhri menemukan pengalaman mistisnya yang pertama, ketika beliau menghadapi seorang penyihir yang hasud dan hendak mencelakakan dirinya. Pada saat itulah mata bathin Muhammad Zuhri sangat terpesona dengan keajaiban dan kedahsyatan sebuah doa yang diungkapkannya lewat zikir dan munajat, kemudian menyelamatkannya dari celaka dan bencana yang dibuat oleh hasud orang lain. ( Muhammad Zuhri, 2007 : 234 ).

Sejak peristiwa itulah kemudian memberikan motivasi luar biasa bagi Muhammad Zuhri untuk mendalami sedikit demi sedikit spiritualitas Islam yang penuh dengan keagungan dan keajaiban. Sehingga kemudian dia menemukan martabat tertinggi manusia sebagai teman dialog Tuhan yang sangat dekat. Pengembaraan spiritualnya telah menemukan Muhammad Zuhri dengan tokoh-tokoh spiritual lain yang memperkuat kecenderungan spiritualitasnya, diantaranya adalah perjumpaannya dengan Habieb Sholeh Tanggul dari Banyuwangi, KH. Hamid dari Pasuruan dan Habib Ahmad Bal faqih dari Sleman, kian memantapkan dirinya untuk terus mendalami spiritualitas Islam dan sufistik.

Tepat pada tahun 1986, Muhammad Zuhri bersama sahabat-sahabat terdekat dan setianya mendirikan jamaah muslim pembaharuan di Kabupaten Pati Jawa Tengah, komunitas ini aktif dengan berbagai ide-ide pembaharuan dari pemikiran spiritualitas Islam yang sangat sarat dengan konteks kekinian jauh dari kejenuhan dan stagnasi keagamaan, kemudian pada awal bulan desember 1990, beliau juga ikut serta dalam membidani lahirnya ICMI ( Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ) dalam simposium nasional Cendekiawan Muslim Indonesia di UNIBRAW Malang. Yang kemudian memperkenalkannya dengan banyak tokoh cendekiawan muslim di Indonesia.

Di awal tahun 1993, kreatifitas pemikiran spiritualnya lahir dalam bentuk tulisan yang diharapkan menjadi konsumsi publik lebih luas dan menyeluruh, diawali dengan terbitnya kumpulan sajak sufistik Muhammad Zuhri berjudul Qosidah Cinta, kumpulan sajak yang dibukukan ini mengungkapkan landasan pemikiran sufistiknya yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Bandung. Kemudian diikuti dengan kumpulan-kumpulan hikmah dan kisah sufistiknya dengan terbitnya Langit-Langit Desa, sebuah kumpulan hikmah dari sekarjalak, yang diterbitkan oleh penerbit Mizan Bandung pada tahun 2003.

Kini Muhammad Zuhri tinggal disebuah desa kecil bersama keluarganya, tepatnya di desa Sekarjalak Pati Jawa Tengah. Kesibukannya setiap hari adalah melayani tamu-tamunya yang datang dari berbagai pelosok tanah air dan belahan bumi yang kedatangannya sama sekali tak diundang oleh beliau. Mereka datang dengan membawa setumpuk masalah dan persoalan hidup yang tak mampu diselesaikan oleh mereka, baik itu persoalan-persoalan pribadi, keluarga atau sosial.

Menurut Muhammad zuhri, kedatangan mereka sebenarnya adalah bukan tamu-tamu yang tak diundang. Mereka adalah orang-orang yang didatangkan oleh Tuhan untuk dipertemukan dengan saya, di suatu tempat dan disuatu saat. Dan kebetulan tempat itu adalah rumah saya, tutur Muhamad Zuhri, rumahnya terlalu sempit untuk menampung sekian masalah yang banyak dan pelik-pelik. Lanjut beliau suatu ketika, bahwa tamu-tamu itu adalah utusan Tuhan. Maka saya selalu melihat yang Allah dibalik mereka. Ya tentu saja dengan penglihatan yang Allah dalam diri saya.” ( 2007 : 236 )

Selain melayani tamu-tamunya yang konon sebagai utusan Tuhan untuk menemui beliau, di rumahnya juga, Muhammad Zuhri mendirikan halaqah kecil yang beliau beri nama Pesantren Budaya Barzakh, pesantren ini kemudian dalam kesehariannya mengadakan pengajian dua minggu sekali, yang didalamnya berisi tentang kajian-kajian spiritual dan sufistik. Diwaktu-waktu lainnya beliau juga memanfaatkan waktu luang untuk sering mengunjungi muridnya-muridnya yang ada di Jakarta yang membentuk Yayasan Barzakh dan di Bandung yang tergabung dalam Keluarga Budaya Barzakh, kebanyakan dari murid-murid beliau itu adalah para intelektual muda dan aktifis-aktifis Islam yang sering kali dijuluki oleh beliau sebagai ” Anak-anak yatim sejarah ”. Sementara mereka sendiri menganggap Muhammad Zuhri bukan hanya sebagai guru yang membimbing tapi juga seperti Bapak sendiri, tempat dimana mereka menumpahkan isi hati dan meminta bimbingan.

Disamping menggelar diskusi bulanan tentang kajian-kajian keislaman dan sufisme dibawah bimbingan langsung Muhammad Zuhri, beliau juga sering kali menggelar acara aksi sosial untuk pemberdayaan yatim piatu, tunawisma, kaum dhuafa serta korban bencana, beliau dengan Yayasan Barzakhnya, juga menyelenggarakan layanan pengobatan dan Bimbingan Konseling di Jakarta, bahkan sejak tahun 1965 beliau juga pernah menyembuhkan seorang yang mengidap penyakit menakutkan yaitu HIV atau AIDS untuk dirawat dengan menggunakan metode sufistik ( Sufi healing ). Beliau mengatakan penyembuh sesungguhnya adalah Allah, kegiatan sufi tidak lain adalah perantara, keterangan beliau saat ditanya rahasia dibalik keberhasilan beliau dalam menangani persoalan hidup dari banyak orang dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri.

Maka tak berlebihan sebenarnya jika Dr. Petter G. Riddel – Seorang dosen senior Islamic studies di Brunel University dan Doktor studi Islam dari Australian National University, menyebut Muhammad Zuhri sebagai pembaharu pemikiran Sufistik dalam Islam di zaman posmodern yang langka. Dia mengatakan dalam salah satu bukunya ” Islam and the Malay-Indonesia World, Tranmission and Responses”. Yang kemudian buku tersebut menjadi referensi penting setiap perguruan tinggi Islam, tidak terkecuali juga perguruan tinggi umum yang ada di Indonesia.

” Thus in Muhammad Zuhri and his group, we see an interesting nexus between tradisional Sufism and the modern word. The goals set are communitarian rather than personal. Zuhri’s activities are desighned to help the sick and the underprivileged, in a way entirely in harmony with social action ideologies of the late 20th century. His concern is no longer the primary goal of personal communion, or union, with God as had been the case with many Sufi approaches in earlier centuries. With thus see in the life and writings of Muhammad Zuhri a clear attempt to affirm the Sufi path but through late 20th-century social action approaches. This methodology is designed to make Sufism appear relevant to modern times, and also, no doubt, to parry powerful modernist criticism heard throughout the 20 th century that Sufism was too ‘ other wordly ‘’, irrelevant, and indeed on a false path. In this, there is no doubt evidence of Zuhri having from his contact with the modernist Muhammadiyah. ( Petter Riddell, 2001 : 224 )

” Didalam diri Muhammad Zuhri dan komunitasnya, saya melihat nexxus yang menarik antara sufisme tradisional dan dunia modern. Tujuannya lebih komunitarian dari pada personal. Aktivitasnya dirancang untuk membebaskan yang lemah dari belenggu stagnasi beliau juga amat selaras dengan idiologi-idiologi aksi sosial akhir abad 20. Metodologi yang ditawarkannya tak hanya membuat tasawuf senantiasa kontekstual dan relevan dengan kehidupan modern, tapi juga meruntuhkan kritik kaum modernis bahwa tasawuf adalah terlalu ” dunia lain ” tidak relevan dan jalan yang menyimpang.

Dalam kesempatan lain, Bruce lawrence, dalam salah satu bukunya The Qur’an A Biography ( 2006 : 186 ), menyebutkan bahwa Muhammad Zuhri adalah salah seorang guru Sufi yang memiliki tehnik pengobatan ala sufi ( Sufi healing ), yang dengan metode itu dapat menyembuhkan bebarapa macam penyakit, seperti Kanker, penyakit mental, Leukaemia, impotency, bahkan dia dapat menyembuhkan penyakit yang paling mengerikan yaitu HIV/AIDS dengan menggunakan metode Sufi healing. Yaitu suatu metode yang tidak hanya dengan menggunakan sholat tapi juga medetimatasi atau zikir. Banyak juga orang yang disembuhkan oleh beliau hanya dengan menggunakan akses internet.

4. Perjalanan Spiritual Muhammad Zuhri

Kehadiran seorang Muhammad Zuhri dalam khazanah intelektual dan ilmu-ilmu ke Islaman adalah merupakan sumbangsih besar bagi ummat Islam untuk ikut mewarnai pergerakan dan pembaharauan peradaban Islam kontemporer. Dimana setiap butir-butir pemikiran yang acap kali keluar dari hati dan lidahnya adalah sesuatu yang dapat menggugah nurani dan akal pikir manusia untuk melakukan sesuatu yang diajarkan oleh agama dan menjadi amr Tuhan untuk direalisasikan.

Meskipun nama Muhammad Zuhri, bukanlah sebuah nama yang populer layaknya tokoh intelektual yang melangit – walau terkadang lupa kalau dia menginjak bumi – akan tetapi aktivitas dan karya-karyanya telah membuktikan kualifikasi seorang tokoh yang layak disandingkan dengan tokoh intelektual manapun yang ada di Indonesia, bahkan dalam hemat penulis sendiri, Muhammad Zuhri memiliki ciri khas khusus dalam mengekplorasi pemikirannya ketika mengungkapkan setiap untaian-untaian hikmahnya. Pemikiran beliau memiliki kecenderungan yang kental terhadap tasawuf, mampu menghubungkan dengan khazanah tasawuf tradisional dan modern, sehingga tasawuf yang beliau tawarkan terlihat kontekstual pada perkembangan zaman, jauh dari kejenuhan beragama dan kekakuan doktrin Islam.

Aktualisasi perjalanan sufistiknya berupa kreatifitas yang positif terhadap semesta dan makhluk hidup yang ada didalamnya yaitu amal shaleh. Dalam literatur Islam amal saleh adalah merupakan eksistensi manusia yang sebenarnya, hal ini seperti yang diungkap oleh Allah Swt, dalam salah satu firman-Nya, surat al Kahfi ayat 110 ;

Artinya : ” Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. ( Depag RI, 2005 : 235 ).

Dalam perspektif Muhammad Zuhri amal shaleh adalah moment penting, yaitu pertemuan manusia secara esensial dengan Allah. Maka, didalam amal sholehlah terletak transendensi spiritual itu sebenarnya tersimpan, yang merupakan spiritualitas ummat Islam pengikut setia Nabi Muhammad Saw. Bukan terletak pada meditasi atau bertapa sebagaimana yang dilakukan oleh agama-agama dizaman pencarian wujud Tuhan ( Nabi-nabi terdahulu ). Dengan demikian menurut beliau, dalam diri muhsinin-lah Tuhan itu bersemayam, bukan dalam diri seorang rahib, yogi dan medium yang memisahkan diri dari manusia dan dunianya. Kepedulian seorang muslim tak semata-mata mendekatkan diri dan bersatu dengan Tuhan, layaknya konsep sufi yang sangat populer ” Wahdatul Wujud ” yang telah berhasil dikembangkan oleh al Hallaj dan kaum sufi terdahulu. Bagi Muhammad Zuhri kesempurnaan etika moral seorang manusia dan kedekatan dengan Tuhan, tak hanya dicapai dengan meditasi individual akan tetapi yang jauh lebih penting dari itu adalah aksi-aksi sosial. ( Muhammad Zuhri, 2007 : 7 ).

Pemikiran-pemikiran Muhammad Zuhri yang transformatif tentang dunia tasawuf dan prakteknya adalah merupakan metodologi yang bukan saja membuat tasawuf senantiasa kontekstual dengan perkembangan zaman dan kehidupan modern, tapi juga lebih dari itu beliau telah berhasil meruntuhkan kritik keras kaum modernis sepanjang abad 20, yang mengatakan bahwa tasawuf adalah terlalu ” dunia lain ” tidak relevan dan merupakan jalan yang menyimpang.

Seperti yang sudah diungkap dalam pembahasan sebelumnya, bahwa perjalanan kehidupan Muhammad Zuhri adalah merupakan proses pendalamannya terhadap dunia spiritualitas Islam yang landasan pemikirannya berafiliasi dengan metode sufisme, perjalanan spiritualitas beliau pertama kali diawali ketika beliau hijrah ke ibu kota Jakarta sebagai seniman, meninggalkan kampung kalahirannya di Jawa Tengah setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai guru. Di Ibu kota beliau mengalami kejadian mistis yang hampir saja mencelakakan dan mengancam jiwanya, dimana ketika seorang tukang sihir mencoba untuk mencelakakannya dengan menggunakan kekuatan gaib dari satu jarak yang tak dapat diprediksi, kejadian itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bahkan beliau dalam setiap saat sering kali merasakan pengaruh dari hasud orang lain itu, sehingga nampak dari perubahan fisik yang beiau alami.

Kejadian tersebut mengantarkan beliau pada satu proses perjalanan spiritual yang kemudian diakuinya diluar nalar manusia, karena pada saat itulah yang membuat Muhammad Zuhri merasakan kedahsyatan sebuah do’a, satu perjalanan spiritual secara mendalam yang dilakukukannya, yang didapatnya dari doa para sufi terdahulu, sehingga mampu menembus batas alam manusia dengan alam malakut yang kemudian menyelamatkannya dari niat jahat orang lain. Sejak saat itulah Muhammad Zuhri tidak pernah melewati setiap waktu berharga untuk terus mendalami dunia spiritualitas Islam yang akan mendekatkannya dengan Sang Zat Tunggal yang memberikan makna dari setiap aktifitas dan desah nafasnya.

Dalam salah satu halaqoh rutin yang selalu di lakukannya setiap satu bulan satu kali di Bandung, beliaupun menuturkan tentang perjalanan spiritual beliau yang lain dan ini merupakan sebuah proses penting dalam perjalanan spiritual beliau, yaitu diawali dengan pernyataan beliau dengan mengatakan bahwa sudah menjadi satu hukum alam jika waktu selalu bergerak maju kedepan dan tidak akan pernah waktu mundur kebelakang walau sesaat, akan tetapi dalam salah satu perjalanan spiritualnya Muhammad Zuhri pernah menuturkan dan merasakan bahwa waktu mundur kebelakang, hal ini diawali dengan tradisi beliau yang selalu melakukan sholat sunnah ” Hawabiin ” yaitu sholat sunnah ba’da magrib menjelang ’isya. Kejadian ini bermula ketika beliau dalam perjalanannya kembali dari ibu kota menuju kediamannya di Pati Jawa tengah, tepatnya desa sekarjalak, dari persimpangan jalan menuju rumahnya berjarak satu jam perjalanan, ketika sayup-sayup terdengar salawat dimasjid yang menandakan azan maghrib akan tiba, mobil yang akan ditumpanginya masih menunggu penumpang lain yang akan berangkat kearah yang sama, logikanya ba’da isya barulah Muhammad Zuhri sampai kerumahnya, akan tetapi ketika sampai di rumah, beliau masih sempat mengisi bak dengan air sampai penuh dan membersihkankan tubuhnya, akan tetapi beliau terkejut saat dimasjid ternyata masih terdengar suara salawat dan ayat al qur’an yang dikumandangkan, sebagai tradisi menjelang azan maghrib, lalu beliau bertanya pada istrinya tentang waktu yang seharusnya telah isya, akan tetapi istrinya menegaskan bahwa memang belum azan magrib, ketika itu tubuh beliau terasa bergetar lalu bertahmid, sungguh Allah telah menunjukkan kekuasaannya terhadap seorang Muhammad Zuhri, agar dia selalu melakukan sholat hawabiin yang konsisten dilakukannya ba’da maghrib. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung hanya satu kali seumur hidupnya, dan orang lain yang bersamanya di mobil umum ketika itu tentu tidak akan merasakan waktu yang telah mundur, karena mereka tidak berurusan dengan waktu dan sholatnya. ( Halaqah Bandung, 17 Juni 2006 ).

Salah satu kisah perjalanan spiritual lainnya yang dialami oleh Muhammad Zuhri adalah yang beliau sebut dengan personifikasi, yaitu menganggap makhluk lain sebagai teman yang perlu disayangi dan dilindungi layaknya keluarga sendiri. Suatu hari beliau pernah melihat seekor ulat yang besar dan berbulu lebat sedang melintas dijalan, lalu beliau berdialog layaknya dengan manusia biasa, sungguh makhluk yang menjijikan dan mengerikan akan tetapi engkau ikhlas dan ridho diciptakan Allah demikian, tempatmu bukan disini sebab bisa jadi engkau mati terinjak manusia yang lewat, lalu diangkatnya ulat itu dan dipindahkan keatas sebuah pohon yang rindang. Muhammad Zuhri pamit kepada ulat itu layaknya pamit kepada saudara atau kawan, lalu pergi menemui jamaahnya dijakarta dan di Bandung.

Dua minggu kemudian beliau kembali ke rumahnya di Sekarjalak, akan tetapi dijalan beliau diingatkan oleh salah seorang kerabatnya, bahwa desanya saat itu sedang diserang oleh hama ulat, hampir diseluruh rumah di desanya terserang hama ulat dan masyarakat merasakan penyakit gatal-gatal. Berita itu membuat Muhammad Zuhri penasaran, lalu bergegas pulang kerumah dan melihat situasi desanya yang ternyata berita itu adalah benar, dia melihat banyak rumah yang dihinggapi oleh ulat, kemudian dia bergegas ke rumahnya akan tetapi Muhammad Zuhri tak melihat satupun ulat yang hinggap dirumahnya, beliau sendiri heran melihat kejadian itu, akan tetapi beliau teringat bahwa beberapa waktu yang lalu telah bersahabat dengan ulat, sehingga ulatpun menunjukkan persahabatannya dengan Muhammad Zuhri dengan tidak menyerang rumahnya dengan hama ulat. ( Halaqah Barzah Bandung, 18 Juli 2006 ).

Sungguh kejadian diluar nalar manusia tapi bukan berarti tidak bisa terjadi, ini merupakan perjalanan spiritual Muhammad Zuhri yang memiliki arti penting dalam meraih hikmah terbesar dari Allah Swt. Kejadian demi kejadian yang dialaminya sebagai pengalaman keagamaan menghantarkan beliau pada satu pemahaman spiritualitas yang berorientasi pada semesta dan makhluk Allah secara luas. Banyak pengalaman-pengalaman keagamaan beliau yang merupakan bagian dari perjalanan spiritualnya yang tentu tidak bisa diungkap satu persatu mengingat beberapa keterbatasan. Akan tetapi secara umum dapat ditarik satu benang merah bahwa pengalaman keagamaan seseorang akan dapat menentukan tingkat spiritualitasnya.

Dalam pandangan Muhammad Zuhri, spiritualitas seseorang harus ditempatkan pada satu titik mulia sebagai tujuan utama manusia. Spiritualitas itu bukan sesuatu yang dapat dilatih atau dicoba-coba, melainkan dengan cara selalu aktual ditengah-tengah masyarakatnya dalam bersosialisasi serta aktual juga di tengah semesta yang mengitarinya. Melayani makhluk Allah semata-mata dengan melihat wajah Allah di wajah mereka, akan menumbuhkan semangat mengabdi pada sesama, karena disana ada harapan yang besar untuk dapat berjumpa dengan Nya, beserta kasih sayang Nya.