Mentari bersinar redup,
Beredar dibalik tirai,
Mega hitam telah memudari,
Sinar sutera keemasan,
Kau meniti tali diatas gelombang prahara,
Shobat...,
Kalau memang kau tak cinta,
Mengapa kau terpaksa mendustanya?
Cukuplah bahasa matamu yang berbicara,
Karena dibelenggu oleh jerat-jerat tradisi keluarga,
Kata tak mesti terucap,
Karena mata jujur menatap,
Bagai lautan yang tak bertepi,
Cinta mengandung mutiara intan yang tak terbeli,
Jangan tatap langit kebiruannya,
Sering awan hitam dan kilat menggodanya,
Shobat...,
Cahaya matamu bagai kedip bintang dimalam sunyi,
Cahaya derita yang dibayangi kabut hitam,
Ku tahu dia tak dihati....................mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar