Jumat, 27 Februari 2009

Antologi Puisi

Antologi Puisi

permainan kelam

nyanyian sang diam kembali merayap

merasuki, akhirnya beri jeda dalam senyap

hancur rasa menusuk, namun hanya hadir

kepingan hasrat terserak, torehkan getir

menjelma menjadi luka batin tanpa kendali

ketukan nada sang bisu kini terdengar

denyut emosi dan nadi cinta mulai menggelegar

harap jerat pelangi menyayat, memberi riap

pada potongan jiwa yang telah sesat akan gelap

bubuhkan pahit pada rasa yang dikecap

tutur kata sang bijak terasa mendekat

menarik sadar, lelah mengembara di padang kemunafikan

menyadari tinta kelam kembali tertumpah pada angan

ingin satu jawab, jujur yang harus terucap

walau tak kupungkiri, asaku tersayat tanpa mampu menyatu kembali…



Kecewa Akan Cinta

Terkadang Masa lalu menjadi sebuah kenangan

Terkadang sebuah kenangan menjadi penantian

Entahlah..entahlah…

Dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentiu

Dicintai salah…mencintaipun juga salah

Terkadang ingin bebas lepas terhempas

Dimana tidak ada penderitaan

Bebas berlari tertawa dan bernyanyi sesuka hati

Tapi duniaku penuh dengan penyesalan…

Tetesan air mata dan misteri akan kekejaman

Tempat dimana bertemu dengan orang tercinta

Dia meninggalkanku dengan dendam yang terpendam

Ada rahasia dibalik kehidupannya yang tak pernah kutahu

Perlahan diriku menyadari akan sebuah kemunafikan

Oh,,Tuhann sungguh kecewa diriku…
Kecewa…kecewa… akan cinta…


Setitik Api Dalam Embun Malam

Menetes titik air, jatuh

pada kulit tangan

sejenak terasa sepi dan dingin,

kemudian terpikir semua itu adalah embun malam ini.

Namun bisuku tetap

menjelang sebagai prasasti yang angkuh.

Dalam malam ini telah

menjelma sebagai api yang menyala

menjulang langit dengan jilatan amarah.

Embun malam membasahi kulit tanganku

hinggap sejenak memberikan rasa dingin,

kemudian jatuh ke tanah.

Setitik embun yang telah jatuh ke tanah

membawa setitik api dari

tubuh yang menanggung amarah.

Menyampaikan pada kelembutan tanah

untuk menumbuhkan sebagai sebuah maaf

di pagi yang akan segera tiba.

-Katjha-

Tidak ada komentar: