Kamis, 01 Desember 2011

Rahasia Panjang Umur (Bagian 1)

Siapa yang tidak ingin panjang umur? Rasanya hampir semua orang ingin hidup sehat sampai usia lanjut, bahkan lebih dari 100 tahun. Hal yang cukup mustahil, mengingat angka harapan hidup penduduk dunia adalah 68 tahun. Namun bagi orang-orang Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), serta Loma Linda (California), hal tersebut tidak mustahil. Buktinya, usia penduduknya bisa mencapai 90 tahun, bahkan lebih dari 100 tahun5!

Apa rahasianya? Kali ini Tropicana Slim akan mengupas rahasia hidup sehat penduduk Okinawa.

Eating the Okinawa Way

Penduduk Okinawa merupakan orang yang paling panjang umur di Jepang dan mungkin di dunia1,3. Usia orang Okinawa dapat mencapai 100 tahun, bahkan lebih. Penyakit seperti diabetes, kanker, stroke dan penyakit jantung pun paling jarang dijumpai di sini3. Apa saja rahasia panjang umur orang Okinawa?

Let’s Go Low GI: Sumber karbohidrat utama orang Okinawa adalah ubi ungu Satsuma Imo yang kaya serat. Ubi ini punya nilai indeks glikemik rendah (Nilai IG 55). Hasilnya, ubi ini tidak menaikkan gula darah dengan cepat sehingga baik utk diabetes. Manfaat lainnya: ubi ini tinggi vitamin A, C dan E yang melawan radikal bebas. Ubi ini pun kaya vitamin B thiamin, riboflavin dan vitamin B6 yang menurunkan risiko penyakit jantung.
The Super Soy: Kedelai kaya antioksidan flavonoid, isoflavon, serat, vitamin serta rendah lemak jenuh. Tak heran kanker payudara dan prostat sangat jarang terjadi di Okinawa. Penyebabnya, penduduk Okinawa rajin mengonsumsi kedelai yang kaya isoflavon (sekitar 3 ons per hari). Kedelai juga memiliki indeks glikemik rendah yang membantu pengaturan gula darah3
Hara hachi-bu atau makan hingga 80% kenyang. Budaya ini mengajarkan untuk membatasi kalori yang dikonsumsi, dan mengurangi makanan tinggi gula, tinggi lemak jenuh dan makanan olahan seperti makanan kalengan dan makanan beku. Tak heran, orang Okinawa memiliki berat normal dan terhindar dari kegemukan atau obesitas4.
Kurangi garam. Konsumsi garam orang Okinawa paling sedikit dibandingkan orang Jepang pada umumnya6. Hasilnya, risiko tekanan darah tinggi dan stroke pun berkurang drastis. Tidak heran tingkat kejadian stroke sangat rendah di Okinawa.
Buah, sayur, rempah. Penduduk Okinawa banyak makan tomat dan semangka yang kaya likopen12. Likopen adalah antioksidan yang menangkal radikal bebas, penyebab awal kanker. Orang Okinawa pun rutin mengonsumsi goya atau pare. Goya tinggi serat dan vitamin C yang berpotensi menurunkan risiko diabetes3. Masakan Okinawa pun kaya rempah yang tinggi antioksidan sehingga baik untuk jantung.

Tak hanya itu, orang Okinawa pun panjang umur karena aktif bergerak dan rajin minum teh hijau yang kaya antioksidan.

Mau tahu rahasia panjang umur orang di wilayah Mediterania dan daerah lainnya? Nantikan kelanjutannya di artikel info sehat berikutnya!

References :

nces :

Murray CJL. 2011. Why is Japanese life expectancy so high? Lancet Published online September 1, 2011 DOI:10.1016/S0140-6736(11)61221-X
Sho H. 2001. History and characteristics of Okinawan longevity food. Asia Pacific J Clin Nutr 10(2): 159–164
Willcox DC, Willcox BJ, Todoriki H, Suzuki M. 2009. The Okinawan Diet: Health Implications of a Low-Calorie, Nutrient-Dense, Antioxidant-Rich Dietary Pattern Low in Glycemic Load. Journal of the American College of Nutrition 28 (4): 500S–516S.
Willcox DC, Willcox BJ, Todoriki H, Curb JD, Suzuki M. 2006. Caloric restriction and human longevity: what can we learn from the Okinawans? Biogerontology 7: 173–177.
Appel LJ. 2008. Dietary Patterns and Longevity: Expanding the Blue Zones. Circulation 118:214-215.
Yamori Y, Miura A, and Taira K. 2001. Implications from and for food cultures for cardiovascular diseases: Japanese food, particularly Okinawan diets. Asia Pacific J Clin Nutr 10(2): 144–145
Willcox BJ, Willcox DC, Todoriki H, Fujiyoshi A, Yano K, He Q, Curb JD, Suzuki M. 2007. Caloric restriction, the traditional Okinawan diet, and healthy aging: The diet of the world’s longest-lived people and its potential impact on morbidity and life span. Ann NY Acad Sci 1114: 434–455
Suzuki M, Wilcox BJ and Wilcox CD. 2001. Implications from and for food cultures for cardiovascular disease: longevity. Asia Pacific J Clin Nutr 10(2): 165–171

Tidak ada komentar: