Jumat, 04 Mei 2012

NU dan Pendidikan Karakter

NU dan Pendidikan Karakter 
Pendidikan karakter tidak mungkin berdiri sendiri tanpa adanya komunitas pelaksanadan pendukung. NU sebagai organisasi Islam terbesar tidak lepas dari perannya sebagaipelaksana pendidikan karakter di Indonesia.Peran NU sebagai pelaksana pendidikan karakter disebabkan beberapa alasan. Pertama,dilihat dari sudut pandang historis, keberadaan NU telah larut dalam dinamikamasyarakat Indonesia. Sejak secara formal berdiri pada zaman pergerakan sampaisekarang, NU telah berkembang menjadi organisasi yang berpartisipasi dalam segalaaspek kehidupan masyarakat, mulai dari moralitas, agama, sampai masalah ekonomi.Singkatnya, dari dahulu sampai sekarang di mana-mana ada NU, sehingga NU tidak lepas dari hal ihwal keindonesiaan.Kedua, NU memiliki nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai nilai inti (core values) dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai yang dimiliki NU sebagai nilai inti pendidikankarakter yakni paham  Ahlussunnah wal Jama’ah (aswaja) sangat sesuai dalam konteksIndonesia. Aswaja dipahami tidak hanya sebagai doktrin (mazhab), tetapi juga sebagaiparadigma berpikir (manhaj). Posisi aswaja sebagai paradigma berpikir inilah yang akandikembangkan sebagai nilai inti pendidikan karakter berperspektif NU.Aswaja sebagai paradigma berpikir memiliki beberapa nilai, yakni: pertama, tawassuth yakni sikap tengah-tengah atau moderat. Kedua tawazun atau seimbang dalam segalahal. Ketiga, ta’adlu atau adil, yakni melihat sesuatu sesuai dengan proporsinya. Selain ketiga prinsip ini, golongan  Ahlussunnah wal Jama'ah juga mengamalkan sikap tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yangmemiliki prinsip hidup yang tidak sama.Nilai-nilai tersebut sangat sesuai untuk dijadikan sebagai core values atau nilai inti daripendidikan karakter dalam konteks Indonesia. Hal ini karena masyarakat Indonesiaadalah masyarakat plural, sehingga nilai itu bersenyawa dalam konteks Indonesia.Sudah saatnya kini kaum nahdliyin dengan percaya diri menanamkan nilai Aswajadalam praksis pendidikan. Caranya adalah dengan menerapkan nilai tersebut untuk melihat fenomena dan realitas yang terjadi pada masyarakat kita. Tidak hanya di dalamkelas, tetapi juga dalam masyarakat luas. Kapanpun, di manapun, serta terhadap apapundan siapapun.Diharapkan melalui penerapan nilai aswaja dalam pendidikan karakter akan munculmanusia-manusia berjati diri, sehingga lahirlah insan mandiri yang siap menghadapiperubahan dan kemajuan tanpa kehilangan budi pekerti.

Tidak ada komentar: