semua jamaah haji, ibadahnya di tolak
oleh Muhammad Mahbubi pada 14 Februari 2011 jam 6:54
Diceritakan dalam kitab irsyadul 'ibad, bersumber dari kisah nyata Abdullah bin ruwayh, seorang sufi abad pertengahan : Konon, ia pernah bermimpi sesaat setelah terlelap karena kecapean melaksanakan thawaf di musim haji. Dilihatnya dua malaikat sedang bercengkrama :
Malaikat I : "berapa jumlah jamaah haji tahun ini ?"
Malaikat II : "60 ribu sekian ?"
Malaikat I : "berapa orang dari jumlah itu yang ibadah hajinya diterima oleh Allah ? "
Malaikat II : "Tidak ada, tidak satupun diterima"
Malaikat I : "lohh ?!!!"
Malaikat II : "ia, asalnya begitu, tapi akhirnya Allah-pun menerima semuanya, disebabkan pancaran ibadahnya si-Fulan. Dia tidak sedang berhaji. Saat ini, dia sedang di rumahnya, Damaskus.
Didorong oleh rasa penasaran, Malaikat I menyaru menjadi seorang laki-laki. Ia menemui si Fulan untuk mengorek informasi tentang rahasia ibadah apa yang bisa berdampak luar biasa seperti itu.
Ternyata, Si Fulan bukanlah ulama atau seorang sufi. Ia orang biasa saja, tukang sol sepatu yang mengumpulkan sedikit-demi sedikit uang hasil jerih payahnya untuk memenuhi keinginannya berhaji. Pada suatu hari, Si Fulan mencium bau masakan dari rumah tetangganya, seorang janda dengan beberapa yatim. Ia pun mendatangi rumah janda itu untuk (kalau boleh) ikut mencicipi rasa masakan yang berbau sedap itu.
Janda : "Jangan, masakan ini haram untuk anda, hanya halal untuk kami saja"
Fulan : " lho, kok ????"
Janda : (sambil menangis, ia menuturkan) "sudah beberapa hari kami tidak ada uang, anak-anak menangnis terus karena lapar, aku bingung, lalu aku temukan bangkai di jalan. Daging bangkai itulah yang kemudian aku masak dengan bumbu yang harum itu"
Terdorong oleh keharuannya, Si Fulan melangkah pulang, mengambil uang simpananya untuk haji, lalu diberikanlah kepada si-Janda. Si Fulan tidak jadi berangkat haji, tapi kebajikannya itu sangat istimewa di sisi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar