Kamis, 29 Maret 2012

Green Tea

Green Tea

Green Tea Teh hijau alias green tea adalah salah satu jenis teh yang cukup populer dikonsumsi, terutama di negara-negara Asia seperti Jepang dan Indonesia sendiri. Di Jepang, teh hijau (ryokucha) adalah teh yang sangat sering dikonsumsi sehingga bila disebut teh (ocha) kemungkinan besar yang dimaksud adalah teh hijau.
Berasal dari bahan yang sama dengan black tea — daun Camelia sinensis — teh hijau tidak mengalami fermentasi seperti teh hitam. Proses pembuatannya secara garis besar terdiri dari 5 tahap, yaitu:
  1. Proses Pelayuan. Daun teh segar hasil pemetikan dari kebun ditebar dan diaduk untuk mengurangi kandungan air yang ada. Kemudian, daun dilayukan dengan uap panas tekanan tinggi. Proses ini akan mematikan aktivitas enzim yang bisa menghambat proses fermentasi. Langkah ini pula bisa menurunkan air hingga 60 – 70%.
  2. Proses Pendinginan.
  3. Proses Penggulungan Daun. Proses ini bertujuan untuk memecah sel dan sehingga menghasilkan rasa sepet. Langkah ini mirip dengan proses pembuatan teh hitam, namun daun tidak sampai hancur seperti halnya pada black tea.
  4. Proses Pengeringan. Proses ini dilakukan dalam 2 tahap. Yang pertama pada suhu 110 – 135 derajat celcius selama 30 menit dan yang kedua pada suhu 70 – 90 derajat celcius selama 60 – 90 menit.
  5. Proses Sortasi. Pada tahap ini, teh hijau terbagi dalam beberapa kualitas mutu, seperti pekko (daun pucuk), jikeng (daun bawah / tua), bubuk / kempring (remukan daun), dan tulang.
Salah satu khasiat teh hijau yang paling terkenal adalah sebagai antitumor. Seperti membantu memperkecil dan mengurangi keganasan tumor, terutama tumor kanker payudara, kanker lambung, kanker usur besar, kanker dubur, kanker hati, dan kanker pankreas. Ini berdasar dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Gail Sonenshein, dosen biokimia pada Fakultas Kedokteran Universitas Boston yang melakukan percobaan terhadap tikus dimana setelah meminum teh hijau, tumor tikus tumbuh lebih lambat dan tidak lagi menyerang sel-sel sehat.
Selain itu, daun teh hijau yang dikeringkan dikabarkan mengandung 40% polifenol, zat antioksidan ampuh yang mampu mengurangi resiko kanker. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas penyebab munculnya sel kanker..
Sementara itu, berdasarkan temuan kaseem, peneliti dari Universitas Alexandria, Mesir, teh hijau mampu membuat 20% bakteri resisten menjadi rentan dengan antibiotik sefalosporin (sejenis antibiotik penting untuk mengatasi strain bakteri yang telah berubah menjadi resisten atau kebal). Bahkan ia dan timnya menyimpulkan teh hijau mampu meningkatkan keampuhan antibiotik dalam mebunuh bakteri resisten hingga 3 kali lipat.
Diet Teh Hijau
Satu lagi manfaat teh hijau adalah ia dapat berperan untuk menunjang diet Anda karena teh hijau mampu berfungsi sebagai fat burneralias pembakar lemak. Teknisnya, minuman teh hijau bisa membantu metabolisme trigliserida untuk diubah menjadi asam lemak. Selanjutnya, dengan berolahraga, maka asam lemak tersebut akan terbakar.
Untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pembakar lemak, teh hijau sebaiknya diminum sebelum latihan dan sebelum makan. Mudah, bukan?


Tidak ada komentar: